Australia Mengutuk Keras Aksi Teror di Bandara Kabul

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 10:11 WIB

Canberra, Australia - Ledakan bom bunuh diri terjadi di area luar Bandara Kabul, Afghanistan, pada Jumat (27/8) dini hari waktu setempat. Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengutuk keras insiden bom bunuh diri tersebut. 

Serangan teror dan bom bunuh diri dan senjata api terjadi kemarin di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan. Serangan fatal itu terjadi tengah-tengah kerumunan warga yang sedang mengantre untuk mengungsi ke luar negeri.

Masifnya ledakan mengakibatkan sedikitnya 13 tentara angkatan bersenjata Amerika Serikat meninggal dunia. Selain itu, aksi teror di Kabul, Afghanistan tersebut juga merenggut nyawa setidaknya 60 orang warga sipil Afghanistan yang saat itu berkerumun di tempat kejadian.

Atas kejadian tersebut, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengecam aksi serangan mematikan yang telah dilakukan oleh 2 orang pembom bunuh diri dan pria bersenjata di Bandara Internasional Kabul, Afghanistan. Scott Morrison menyebut serangan itu sebagai sebuah hasil kejahatan iblis yang telah direncanakan dan tidak manusiawi.

“Australia mengecam serangan jahat, terencana, dan tidak manusiawi di Kabul semalam terhadap warga tak berdosa dan para patriot. Kami bersama Amerika dan Afghanistan berduka atas kehilangan yang mengerikan itu,” ungkap Perdana Menteri Australia, Scott Morrison dalam keterangan persnya.

Morrison menyampaikan jika pihaknya telah mengirimkan surat kepada Presiden Amerika Serikat, Joe Biden sebagai ungkapan duka cita atas peristiwa yang sedikitnya menewaskan 60 warga sipil Afghanistan dan 13 orang tentara Amerika Serikat. Dalam keterangannya, Scott Morrison juga memastikan evakuasi yang dilakukan oleh Australia telah selesai dan memastikan warga Australia yang tersisa di Afghanistan telah sepenuhnya dievakuasi.

Morrison mengakui bahwa sejumlah pemegang visa Australia masih berada di Afghanistan, meski dia mengatakan Canberra tak mengetahui jumlah pastinya. Saat Amerika Serikat dan sejumlah sekutu meneruskan penerbangan evakuasi, Morrison mengatakan bahwa kemungkinannya kecil untuk warga dan pemegang visa Australia diberikan kursi di penerbangan.

Morrison mengatakan bahwa Australia telah mengevakuasi 4.100 penduduk dan warga Afghanistan dengan visa dalam sembilan hari terakhir. Hampir 800 orang telah berada di Australia atau tengah dalam perjalanan menuju negara tersebut.

Menteri Luar Negeri Marise Payne mendesak warga Australia dan para pemegang visa negara itu untuk menjauhi perimeter bandara di tengah kekhawatiran akan serangan lanjutan. Otoritas Australia dikatakan tengah berupaya untuk mencari tahu jika ada warga Australia yang terbunuh dalam serangan itu.

Australia adalah bagian dari pasukan internasional pimpinan NATO yang memerangi Taliban dan melatih pasukan keamanan Afghanistan pada tahun-tahun setelah mereka digulingkan pada 2001. Lebih dari 39.000 tentara Australia bertugas di Afghanistan dan 41 telah tewas. (adh/ant)
Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:35
03:32
02:20
01:02
12:54
01:37
Viral