Jokowi Dipuji Profesor Singapore, Refly: Masih Banyak Aktivis yang Ditangkap

Senin, 11 Oktober 2021 - 09:57 WIB

Jakarta - Belum lama ini Presiden Joko Widodo mendapat pujian dari profesor dari National University of Singapore (NUS), Kishore Mahbubani. Ia menyebut Jokowi merupakan pemimpin yang jenius karena mampu meredam perpecahan politik di saat terjadinya  kesenjangan sosial yang tinggi di Indonesia.
Menanggapi apresiasi tersebut, Refly Harun mengatakan sah-sah saja jika memang Jokowi diapresiasi mengenai kepiawaiannya bermain di level elit politik. Namun pakar hukum tata negara ini mengatakan sejatinya pekerjaan rumah Jokowi masih banyak seperti menciptakan birokrasi yang efektif dan tidak memberatkan danmenciptakan negara yang minim korupsi.
Di sisi lain, diketahui bahwa dibalik pujian dari profesor tersebut, indikator-indikator utama dalam menilai kinerja suatu negara sedang bergerak ke arah bawah. Refly pun menyebut bahwa dirinya tidak puas atas pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Misalnya kita pakai beberapa indikator misalnya indeks demokrasi, turun kita. Indikator IPK (indeks persepsi korupsi), turun kita. Indeks sumber daya manusia (human development index) juga tidak terlalu baik. Nah pertumbuhan misalnya ekonomi yang dijanjikan tidak sebesar yang diharapkan. Kemudian juga utang bertambah," papar Refly.
Ia juga khawatir tentang kebebasan sipil (civil liberty) di era presiden Jokowi. Refly mengungkapkan banyaknya aktivis yang berbeda pendapat dengan kekuasaan dipolisikan bahkan dipenjara. (afr)
Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:15
01:19
06:20
02:53
02:49
02:12
Viral