KRI Dewaruci.
Sumber :
  • tvone - zainal azhari

Kisah Mandi Khatulistiwa, Legenda Pelayaran di Tengah Muhibah Budaya Jalur Rempah Nusantara

Sabtu, 2 Juli 2022 - 06:04 WIB

Surabaya, Jawa Timur - Selama lebih dari 30 hari, Laskar Rempah bersama Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci telah selesai mengarungi lautan Nusantara, menapak tilas jejak nenek moyang bangsa Indonesia ketika memperdagangkan komoditas rempah. Tepat 1 Juli 2022, KRI Dewaruci yang membawa pemuda-pemudi terpilih dari 34 provinsi akan tiba di Dermaga Madura, Koarmada II, Surabaya, menandakan berakhirnya pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022.

Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 menjadi kebanggaan tersendiri bagi 147 pemuda-pemudi yang terpilih mewakili 34 provinsi di Indonesia. Pasalnya, mereka tidak hanya berkeliling napak tilas jalur rempah menggunakan KRI Dewaruci, kapal Indonesia yang melegenda. Tetapi juga berkesempatan menjalani ritual Mandi Khatulistiwa.

Ali Musthofa, salah satu Laskar Rempah batch Pala menceritakan pengalamannya ketika berlayar dari titik awal Ternate – Tidore menuju Banda Neira. Baginya kesempatan melaksanakan tradisi Mandi Khatulistiwa itu tidak semua orang bisa merasakan.

“Dibangunkan jam tiga pagi, dikumpulkan semuanya di geladak kapal. Ada kru yang berdandan ala Dewa Neptunus yang kemudian memandikan kita pakai air campur oli. Kemudian diminta minum jamu asam setelah mandi itu. Setelah prosesi itu, artinya kita disahkan sebagai pengembara laut,” katanya

Begitu juga dengan Dhimas Rudy Hartanto salah satu anggota Laskar Rempah batch Cengkeh yang turut melewati Garis Khatulistiwa pada koordinat nol derajat, sehingga berkesempatan mengetahui dan merasakan langsung ritual Mandi Khatulistiwa.

“Kalau sudah Mandi Khatulistiwa, dapat sertifikat dari KRI Dewaruci dan ada nama dari rasi bintang, senang sekali karena merasakan seperti anak buah kapal (ABK). Meski pun dibangunkannya itu tiba-tiba dan disuruh jalan jongkok mengitari kapal sebelum kumpul di geladak,” tambahnya.

Mandi Khatulistiwa merupakan tradisi sakral KRI Dewaruci setiap kali melewati titik koordinat nol derajat garis khatulistiwa.

Personel TNI AL pengawak kapal berperan sebagai Dewa Neptunus, penguasa samudera raya, Dewi Amfirite permaisurinya, Kapten Davy Jones, dan para punggawa untuk memandikan para pelaut dengan disiram air laut yang dialirkan melalui selang.

Selanjutnya para pelaut akan dibaptis dengan cara dicelupkan ke air khusus. Terakhir, para pelaut meminum jamu khusus. Jika sudah, setiap pelaut akan mendapatkan sertifikat lengkap dengan nama baptis samudera, yang diambil dari nama-nama rasi bintang.

Untuk diketahui, 147 anggota Laskar Rempah ini terbagi menjadi 4 batch dalam Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 oleh Kemendikbudristek RI ini. Diantaranya Batch Lada, Cengkeh, Pala, dan Cendana. Hanya ada 2 batch yang melaksanakan ritual Mandi Khatulistiwa yaitu Cengkeh dan Pala karena melintasi Garis Khatulistiwa.

Laskar Rempah  generasi muda Indonesia telah menempuh jalur perdagangan rempah dari titik Surabaya menuju Makassar, lalu singgah di Bau-Bau dan terus lanjut ke Ternate, kemudian turun ke Banda dan turun lagi menuju Kupang, hingga terus berlayar ke titik akhir di Surabaya melalui perairan Sumbawa dan Bali. (zaz/rey)


 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
07:09
02:26
00:58
02:21
03:21
01:03
Viral