Presiden Joko Widodo menandatangani peresmian revitalisasi fasilitas di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud)/Bandar Udara (Bandara) Halim Perdanakusuma Jakarta pada Rabu (5/10/2022)..
Sumber :
  • ANTARA

Presiden Resmikan Renovasi Fasilitas Lanud/Bandara Halim Perdanakusuma

Rabu, 5 Oktober 2022 - 13:36 WIB

Jakarta - Presiden Joko Widodo meresmikan revitalisasi fasilitas di Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (Lanud)/Bandar Udara (Bandara) Halim Perdanakusuma Jakarta.

"Terima kasih semuanya, terima kasih," kata Presiden Jokowi seusai menandatangani prasasti peresmian di depan Terminal Naratetama (VVIP) Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Presiden meresmikan fasilitas tersebut didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, pimpinan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, dan pejabat terkait lainnya.

Setelah menandatangani prasasti, Presiden Jokowi langsung berangkat menuju Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Lanud dan Bandara Halim Perdanakusuma termasuk objek vital namun sebelumnya kurang terawat dengan baik.

"Dari pemetaan kami, setidaknya ada tiga hal pokok yang terjadi di sini. Pertama 'runway'-nya (landas pacu) 'fragile' (rentan) sekali karena mudah terkelupas karena umur, kedua ternyata tata air dari bandara ini tidak baik," kata Budi Karya di Lanud Halim Perdanakusuma.
Masalah ketiga adalah ruang tunggu untuk presiden, wakil presiden maupun tamu negara yang kurang layak.

"Tempat di mana presiden dan VVIP yang mestinya premium, kurang dapat bisa merepresentasikan Indonesia sebagai yang besar, karenanya Presiden memerintahkan saya , pada saat itu bulan Desember, enam bulan harus selesai sehingga kita mesti desain, cari operator, dan lainnya dengan diberi alokasi Rp600 miliar," ungkap Budi Karya.

Berita Terkait :
1
2 3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:49
01:46
04:06
01:58
01:04
09:13
Viral