Kupu-Kupu yang Sedang Hinggap di Sekitar Kawasan Situ Gunung, Sukabumi, Jawa Barat.
Sumber :
  • UNJ - Paskal Sukandar

Daur Hidup Kupu-Kupu

Kamis, 27 Januari 2022 - 15:45 WIB

Daur hidup kupu-kupu masuk dalam kategori metamorfosis sempurna atau dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan holometabolisme.

Mengapa daur hidup kupu-kupu masuk dalam metamorfosis sempurna?

Hal itu karena daur hidup kupu-kupu sejak dilahirkan atau menetas terus mengalami perubahan bentuk yang sangat berbeda pada setiap tahapnya.

Dalam daur hidup kupu-kupu, kita dapat melihat proses perubahan fisik biologis yang berbeda baik berupa perubahan bentuk ataupun struktur melalui pertumbuhan sel dan differensiasi selnya.

Dikutip dari berbagai sumber, daur hidup kupu-kupu akan dimulai dari telur yang biasanya terdapat di daun lalu menetas dan kemudian menjadi ulat atau yang biasanya disebut juga dengan larva.

Kemudian ulat atau larva tersebut akan menjadi besar dan memanjang dan berubah menjadi kepompong atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut pupa atau chrysalis.

Setelah menjadi pupa, daur hidup kupu-kupu sampailah di tahap akhir yakni kupu-kupu dewasa atau yang biasa disebut dengan imago.

Daur Hidup Kupu-Kupu (sumber: Jurnal IPB)

Fase Telur

Telur kupu-kupu berukuran kecil, hanya sekitar 1-2 mm. Bentuk telur kupu-kupu ada yang seperti kubah, setengah bulatan, bulat dan ada yang terpuntir.

Oleh kupu-kupu betina, telur akan diletakkan satu-satu atau dalam kelompok di bagian bawah permukaan daun tanaman inangnya. Kemudian akan direkatkan dengan kelenjar yang dihasilkan oleh alat kelamin betina.

Fase Larva atau Ulat

Fase berikutnya adalah fase larva atau ulat yang merupakan fase perkembangan di dalam siklus hidup Lepidoptera yang berkaitan dengan makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Fase Pupa atau Kepompong

Fase pupa atau kepompong merupakan suatu periode yang tidak bergerak. Fase ini terjadi setelah larva mengalami sejumlah pergantian kulit.

Fase ini akan berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa bulan atau lebih tergantung jenisnya. Biasanya, pupa kupu-kupu terpaut pada suatu benda yang tidak bergerak dan sedikit jauh dari tanah.

Beberapa jenis menggantungkan kepalanya ke arah bawah melalui selapis sutera yang dipintal oleh ulat itu pada suatu benda yang terlindungi sebelum berganti kulit.

Fase Imago atau Kupu-Kupu Dewasa

Fase imago dimulai bersamaan dengan pertukaran kulit terakhir. Kupu-kupu akan keluar melalui selubung belakang dari pupanya yang terbelah.

Pada fase dewasa, kupu-kupu menggunakan pasokan energi yang tersimpan dari fase ulat, dan mereka akan menghisap nektar bunga sebagai tambahan energi.

Daur hidup kupu-kupu mulai dari telur hingga menjadi imago akan memakan waktu sekitar 3-4 minggu.

Sementara setelah menjadi imago, kupu-kupu membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam untuk penyempurnaan warna dan pengeringan sayap hingga akhirnya siap untuk terbang mencari makan dan pasangan hidupnya.

Taksonomi Kupu-Kupu

Kupu-kupu masuk dalam kelas serangga dan termasuk yang paling dikenal. Ya serangga adalah kelas yang paling banyak jumlahnya dibandingkan dengan kelas di filum Arthropoda lainnya.

Filogenik Filum Arthropoda (sumber: Jurnal IPB)

Sementara Ordo kupu-kupu adalah Lepidoptera dimana lepis berarti sisik, sedangkan pteron berarti sayap.  Jadi serangga yang masuk dalam Ordo Lepidoptera adalah serangga yang permukaan sayapnya tertutup oleh sisik.

Sisik yang tersusun pada sayap memiliki pigmen sehingga dapat memberikan warna dan corak menarik sekaligus menjadi pembeda bagi setiap jenisnya.

Sedangkan serangga yang masuk dalam Ordo Lepidoptera terbagi menjadi dua golongan yaitu:

  • Kupu-kupu (sub ordo Rhopalocera)
  • Ngengat (sub ordo Heterocera)

Pembagian sub ordo tersebut dilakukan berdasarkan ciri khas dari masing-masing sub ordo yaitu:

  • Kupu-kupu aktif di waktu siang (diurnal)
  • Ngengat aktif di waktu malam (nocturnal)

Famili kupu-kupu ada lima, yakni Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae, Lycaenidae, dan Hesperiidae.

Jadi jika diurut maka inilah taksonomi dari kupu-kupu.

Kingdom : Animalia

Phylum : Arthopoda

Kelas : Insekta

Ordo : Lepidoptera

Sub ordo : Rhopalocera

Famili : Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae, Lycaenidae, Hesperiidae

(sumber: Buku Ajar Kupu-Kupu)

Dirangkum dari berbagi sumber, inilah perbedaan dari setiap famili kupu-kupu.

Famili Nymphalidae

Kupu-kupu dalam famili ini meliputi kupu-kupu yang berukuran kecil hingga sedang, ukurannya sekitar 25-100 mm.

Ciri khas famili Nymphalidae adalah pasangan tungkai depan yang mengecil (kecuali pada kupu-kupu betina Libytheinae).

Kupu-kupu dari anggota dari famili ini umumnya berwarna cokelat, oranye, kuning, dan hitam.

Kupu-kupu dalam famili Nymphalidae merupakan kelompok yang paling beragam jenisnya dengan variasi dan pola bentuk sayap.

Kupu-kupu jantan famili Nymphalidae biasanya memiliki pasangan tungkai depan tertutup oleh kumpulan sisik yang padat menyerupai sikat, sehingga kupu-kupu ini juga dikenal sebagai kupu- kupu berkaki sikat.

Famili Pieridae

Kupu-kupu yang masuk dalam Famili Pieridae disebut juga sebagai kupu-kupu ujung oranye, kupu-kupu putih, dan kupu belerang.

Ukuran kupu-kupu Famili Pieridae antara 25- 100 mm, memiliki tiga pasang kaki, sayap tidak berekor, dan biasanya berwarna putih atau kuning dengan sel sayap belakang yang tertutup.

Kupu-kupu dalam famili ini dapat terbang jauh, bahkan beberapa spesies mempunyai sifat migrasi dan sering ditemukan di sekitar air dalam jumlah banyak.

Lycaenidae

Kupu-kupu dalam famili Lycaenidae ini memiliki rentangan sayap antara 15–80 mm dan biasanya berwarna metalik biru atau ungu serta terdapat bintik-bintik pada ekor sayap belakangnya.

Telur kupu-kupu Lycaenidae berbentuk pipih, menonjol, atau berbintik – bintik, sedangkan larvanya berbentuk agak pipih dan berwarna hijau atau coklat, sementara pupanya berukuran pendek dan kuat.

Famili Lycaenidae memiliki hampir 2000 spesies di seluruh dunia.

Papilionidae

Kupu-kupu dari famili Papilionidae ini disebut juga sebagai kupu-kupu ekor burung wallet atau swallow tail.

Hal ini karena bentuk sayap depannya yang panjang dan runcing hingga menyerupai ekor burung walet. Meski tidak seluruh jenis Papilionidae memiliki ciri seperti itu.

Ukuran tubuh kupu-kupu dari famili ini cukup besar, warnanya umumnya menarik dan biasanya warna tersebut menutupi seluruh tubuh, antena pendek, kuat dan kadang-kadang bersisik.

Semua daur hidup kupu-kupu dari keempat famili di atas masuk dalam metamorfosis sempurna.

Perbedaan Etologi (Perilaku) Kupu-Kupu dan Ngegat

Terkadang kupu-kupu dan ngengat dianggap sama. Padahal meski keduanya masuk dalam kelas serangga dan ordo Lepidoptera, namun seperti yang telah dijelaskan di atas, keduanya terbagi dalam dua sub ordo yang berbeda.

Kupu-kupu akan beristirahat atau hinggap dengan cara menegakkan sayapnya, sementara ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya.

Kupu-kupu umumnya memiliki warna yang indah dan terang, sementara warna ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu.

Morfologi Kupu-Kupu

Badan kupu-kupu terbagi menjadi tiga bagian yaitu:

  • Caput (kepala)
  • Thoraks (dada)
  • Abdomen (perut)

Morfologi Kupu-Kupu (Sumber: Buku Ajar Kupu-Kupu)

Fungsi Kupu-Kupu

Kupu-kupu berfungsi sebagai penyerbuk. Namun, kupu-kupu bukanlah serangga penyerbuk utama, seperti lebah dan tawon. Hal itu karena kupu-kupu tidak mempunyai organ khusus untuk membawa polen atau serbuk sari.

Kupu-kupu juga dapat dijadikan sebagai indikator kualitas lingkungan. Artinya, keberadaan kupu-kupu dan keberagaman jenisnya di suatu area dapat memberikan indikasi bahwa area itu masih alami dan belum terganggu dengan polusi atau lainnya.

Sebaliknya, sedikitnya jenis kupu-kupu atau bahkan ketiadaan kupu-kupu menandakan bahwa area itu sudah rendah kualitas lingkungannya.

Peta Sebaran

Dari sekitar 20.000 jenis kupu-kupu yang ada di dunia, sekitar 1.600 jenis diantaranya tersebar di Indonesia. 

Ya.. Indonesia adalah negara kedua pemilik kupu-kupu terbanyak di dunia. Sementara pemilik jenis terbanyak adalah Brasil yakni tepatnya di hutan belantara Amazon.

Dikutip dari laman resmi LIPI, di dunia, jenis kupu-kupu terbanyak ada di Amerika Selatan, yakni sekitar 3.500 spesies. Namun, Indonesia memiliki jenis kupu-kupu endemik terbanyak di dunia.

Dari 2.000 jenis kupu-kupu Indonesia, terdapat sekitar 40 persen jenis endemik. Jenis kupu-kupu endemik ini sebarannya sangat terbatas, hanya ada di pulau tertentu.

Jenis kupu-kupu di Indonesia lebih unik dan beragam. Sulawesi adalah pulau yang memiliki keunikan kupu-kupu tertinggi di Indonesia.

Itulah daur hidup kupu-kupu serta penjelasan mengenai morfologi, taksonomi hingga sebaran darinkupu-kupu yang telah kami rangkum.

Sebagai informasi, kupu-kupu di Indonesia telah dimasukkan ke dalam daftar jenis satwa yang dilindungi melalui Peraturan Pemerintah No 7/1999. Oleh karenanya kupu-kupu merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang harus dijaga kelestariannya.

Hal itu karena kupu-kupu memiliki nilai penting bagi manusia maupun lingkungan antara lain nilai ekonomi, ekologi, estetika, pendidikan, konservasi serta budaya.

Mari jaga lingkungan kita agar daur hidup kupu-kupu tetap terjaga hingga kupu-kupu tidak akan punah.(put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:24
01:09
02:47
02:23
01:31
03:15
Viral