Arsip Foto - Petugas medis memperlihatkan hasil rontgen paru-paru dalam kegiatan pemeriksaan di SDN Duren Tiga 01, Jakarta, Selasa (19/12/2023)..
Sumber :
  • (ANTARA FOTO/Rina Nur Anggraini/Ak/rwa)

Mitos Tentang Paru-Paru Basah, Ini Faktanya?

Minggu, 21 April 2024 - 00:18 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Banyak mitos seputar paru-paru basah yang berkembang di Masyarakat,   termasuk mitos yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan menggunakan kipas angin menghadap badan dengan paru-paru basah.

Dokter spesialis bedah toraks kardiak dan vaskular dari RSUP Fatmawati Jakarta dr. Ermono Superaya Sp. BTKV, meluruskan tentang mitos yang berkembang.

Menurutnya, paru-paru basah bisa terjadi karena ada infeksi pada paru-paru seperti adanya air di paru-paru, bukan disebabkan karena sering tidur di lantai.

"Jadi, tidur di lantai tidak menyebabkan paru-paru basah. Jadi, yang di cek jantung dan paru, tidur di lantai enggak ada masalah sebenarnya," katanya di Jakarta.

Lebih lanjut ia mengungkap, jika kebiasaan penggunaan kipas angin yang mengarah pada badan langsung, juga bukan penyebab utama paru-paru basah.

Justru yang menyebabkan paru-paru basah jika kipas angin yang dipakai kotor dan berdebu karena tidak dibersihkan.

Ia menjelaskan infeksi pada paru justru terjadi karena debu akan terus terhirup dan masuk ke paru-paru selama kurang lebih delapan jam tidur dengan kipas angin menyala.

kondisi yang demikian bisa menyebabkan infeksi paru-paru dan mengakibatkan paru-paru berair.

"Jadinya, paru-paru basah karena debunya mengendap di paru, di dalam tubuh sel darah putih akan melawan, jadinya infeksi meradang," katanya.

Ermono juga menjelaskan bahwa penyakit jantung atau infeksi bisa menyebabkan paru-paru terendam air terus menerus.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi pada paru-paru, ia melanjutkan, pasien harus rutin periksa dan menjalani pengeluaran cairan guna memastikan tidak ada tumor atau kanker pada paru-parunya.

"Kalau ada infeksi paru, kontrol ke dokter sampai dokter bilang enggak ada apa-apa. Setelah itu, bisa kontrol setahun sekali dan minum obat. Jangan dianggap remeh, dan bosan bolak balik ke dokter," katanya.

Dia menyarankan pemeriksaan jantung dan paru-paru untuk mendeteksi kemungkinan mengalami paru-paru basah atau infeksi lainnya.

Selain itu, dia menyampaikan pentingnya berolahraga, memakai masker, serta menghindari paparan debu dan asap guna menghindari penyakit paru-paru. (ant/mii)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:26
01:05
02:10
02:17
01:21
01:11
Viral