Mencoba Kopi Bengkulu, Cita Rasa Buah hingga Pedas.
Sumber :
  • Tim Tvone/Miko

Mencoba Kopi Bengkulu, Cita Rasa Buah hingga Pedas

Selasa, 15 Maret 2022 - 16:06 WIB

Bengkulu- Ada sejumlah jenis kopi yang tumbuh subur di provinsi dengan julukan Bumi Rafflesia ini di antaranya Robusta, Arabika dan Liberika. Namun mayoritas petani di Bengkulu ini mengembangkan kopi jenis Robusta. Dari sembilan kabupaten dan satu kota di Provinsi Bengkulu, Kabupaten Kepahiang dikenal dengan kualitas kopi terbaik. Jejeran penghargaan internasional dan nasional pernah disabet kopi Robusta asal Kepahyang Provinsi Bengkulu ini.
 
"Ada 24 ribu hektare kebun kopi di Kepahiang. Rata-rata menghasilkan kopi per tahun sekitar 12 ribu ton yang dikirim baik ekspor maupun kebutuhan kopi nasional," kata Sekretaris Rumah Kopi Kriya Nusantara, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Fidianto, Selasa (15/3/2022). 
 
Tercampurnya aroma buah pisang, teh dan lada ini disebabkan karena petani kopi setempat banyak menanam pohon pisang di sekitar kebun kopi. 
 
"Tanaman kopi ini ajaib. Dia akan meresap rasa tanaman sekitarnya. Di Kepahiang kebetulan petani kopinya banyak menanam pisang, ada juga perkebunan teh dan sahang (lada)  maka aroma itu bercampur dengan kopi," ungkap Fidianto. 
 
Bagi pecinta kopi yang ingin menyesap kopi dengan aroma pisang, teh dan sahang maka konsumsi kopinya tidak menggunakan gula. 
 
"Bila ingin merasa kopi aroma buah pisang, teh dan sahang maka jangan campur kopinya dengan gula. Maka akan terasa," tambahnya. 
 
Salah satu penggiat kopi Bengkulu, Heri Supandi mengatakan paduan rasa buah dan pedas ini menjadi ciri khas tersendiri untuk kopi dari Bengkulu.
 
"Kopi Bengkulu memang memiliki aroma buah seperti pisang karena banyak petani kopi Bengkulu melakukan tumpang sari kopi dengan tanaman lain seperti pisang, durian dan lainnya," kata Heri. 
 
Meski telah memiliki nama penghasil kopi terbaik disertai sederet penghargaan kopi namun para petani mengaku tetap menemui kesulitan penjualan kopi mereka. Hal ini disebabkan tidak adanya kepastian harga terutama harga untuk kopi kualitas terbaik atau petik merah. 
 
"Petani butuh kepastian harga yang bisa dikontrol pemerintah. Berapa pun kebutuhan ekspor pasti petani siap terutama kopi untuk petik merah. Besar harapan kami pemerintah dapat mencarikan pasar dan mengatur harga normal untuk petani," jelas Fidianto. (Miko/Lno)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:07
02:26
01:49
01:21
00:54
11:01
Viral