Atlet catur asal DIY, M. Kahfi Maulana peraih medali emas nomor perorangan catur standar terbuka putra, Rabu (13/10/2021).
Sumber :
  • Tim tvOne - Nuryanto

PON XX Papua Berakhir, Kontingen DIY Bawa Pulang Delapan Medali Emas

Jumat, 15 Oktober 2021 - 18:51 WIB

Yogyakarta, DIY - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua resmi ditutup pada Jumat (15/10) malam di Stadion Lukas Enembe. Berlangsung selama kurang lebih tiga pekan di masa pandemi, penyelenggaran PON Papua membawa asa baru bagi para atlet yang berlaga, tak terkecuali bagi kontingen asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kontingen asal DIY yang berlaga di PON XX Papua berhasil mengantongi delapan emas di berbagai cabang olahraga (cabor) dalam ajang unjuk gigi atlet nasional PON. Jumlah itu kurang dari target raihan 11 emas yang ditargetkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat.

Berdasarkan pencapaian, DIY mengoleksi sebanyak delapan medali emas, 12 perak, dan 18 perunggu dari total 19 cabor/24 subcabor yang diikuti oleh DIY dari total 37 cabor yang dipertandingkan pada PON XX Papua. Hasil ini menurun dibandingkan pencapaian PON XIX Jawa Barat 2016 lalu dengan 16 emas, 15 perak, dan 25 perunggu.

"Tapi ya kita sudah merasa bangga karena ada beberapa cabor yang tidak menjadi target unggulan kita, tapi justru memberikan kontribusi yang bagus," kata Ketua Umum KONI DIY, Djoko Pekik Irianto, Kamis (15/10/2021).

Djoko menambahkan, realisasi raihan target medali khsususnya emas yang ditetapkan di PON XX Papua sebenarnya telah mencapai 70 persen. Secara umum, raihan kontingen DIY yang berlaga di PON XX Papua bisa dijadikan basis data dalam menetukan langkah kebijakan di sektor olahraga. Musababnya, ada sejumlah cabor yang tidak diunggulkan namun bisa memberikan sumbangan medali.

"Misalnya cabor catur, itu semua kita tidak punya target medali emas tapi ternyata malah meraih dua emas. Ini tentunya membuka perhatian kita bahwa ternyata catur ini punya potensi ke depannya," ungkap dia.

Menurut Djoko ada pelbagai faktor yang menjadi penyebab menurunnya pencapaian kontingen asal DIY di PON XX Papua. Faktor cuaca yang cukup berbeda membuat kesempatan atlet yang diunggulkan meraih emas dalam ajang olahraga nasional itu menipis. Belum lagi kecenderungan memihak pada atlet asal tuan rumah. Semua itu menjadi catatan evaluasi dari pihaknya.

"Sejak awal kita memang menganalisa bahwa secara teori ketika kita bertanding di luar daerah pasti ada faktor X yang disebut dengan unforced error yang secara umum besarannya 30 persen. Itu pasti berpengaruh dengan capaian" katanya.

Namun pengaruh yang paling besar dianggap Djoko adalah mentalitas dan persoalan psikologis kontingen. Ada insiden yang melatarbelakangi hal ini. Pada saat sebelum berangkat ke Papua, sejumlah atlet polo air didapati terkonfirmasi Covid-19, meski tidak sempat menulari kontingen lain namun hal itu sangat berpengaruh terhadap kondisi atlet sebelum bertanding.

"Jadi faktor itu yang menyebabkan faktor capaian kita belum maksimal dan nanti setelah pulang akan kita bedah dengan semua pelatih dan akan dievaluasi kira-kira apa sebabnya," pungkas Djoko. (Nuryanto/Buz)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:16
09:06
09:00
01:35
02:53
03:01
Viral