Jakarta - Perseteruan antara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan mantan kadernya, Viani Limardi, yang juga anggota Komisi D di DPRD DKI Jakarta, semakin meruncing. Viani menilai PSI panik karena ia membawa kasus pemecatan dirinya ke pengadilan.
"Orang kalau panik kentara banget yah. Saya jadi kasihan liat mereka, biar bagaimanapun mereka pernah menjadi teman-teman yang sekapal sama saya," kata Viani, Kamis (21/10/2021), sebagaimana dilansir viva.
Lebih jauh ia mengatakan dirinya merasa sedih melihat kualitas PSI saat ini. Dia memandang PSI sudah kehilangan garis perjuangannya.
"Sedih melihat kualitas mereka sekarang ini. Sudah kehilangan roh kebajikan dan garis perjuangan yang awalnya saya pikir kita miliki bersama-sama," kata Viani.
Viani juga lantang menantang untuk buka-bukaan soal bukti-bukti yang menjadi alasan PSI melakukan pemecatan terhadap dirinya. Viani menilai seharusnya PSI melapor ke penegak hukum bila memang terjadi dugaan penggelembungan dana reses.
"Kita buka (bukti-bukti) semua di pengadilan atau kalau perlu dari sekarang saja laporin ke yang berwenang mengenai korupsi. Kalau punya bukti kuat jangan lapor ke media, kan media bukan lembaga pemeriksa atau penindak korupsi," kata Viani.
Sebelumnya, PSI menanggapi gugatan Rp1 triliun yang dilayangkan Viani. Sekretaris DPW PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina mengatakan, partainya siap menghadapi gugatan yang diajukan Viani.
Load more