LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Mahasiswa belajar di kelas yang dipasangi partisi di Universitas Avicenna di Kabul, Afghanistan,
Sumber :
  • Antara

Taliban Berkuasa, di Dalam Kelas Pria & Wanita dipisahkan Oleh Tirai

Mahasiswa Afghanistan kembali belajar di kampus-kampus setelah Taliban merebut kekuasaan. Di sejumlah tempat, kelas-kelas dipasangi tirai untuk memisahkan mahasiswa pria dan wanita.

Selasa, 7 September 2021 - 14:53 WIB

Islamabad, Afghanistan  - Mahasiswa Afghanistan kembali belajar di kampus-kampus setelah Taliban merebut kekuasaan. Di sejumlah tempat, kelas-kelas dipasangi tirai untuk memisahkan mahasiswa pria dan wanita.

Apa yang terlihat di perguruan tinggi dan sekolah di negara itu akan dipandang oleh negara lain sebagai bukti bahwa hak-hak perempuan dipenuhi oleh Taliban.

Sejumlah negara Barat mengatakan bantuan kemanusiaan dan pengakuan terhadap Taliban akan tergantung dari cara mereka menjalankan pemerintahan, termasuk perlakuan mereka terhadap kaum perempuan.

Ketika Taliban berkuasa pada 1996-2001, mereka melarang perempuan bersekolah atau bekerja.

Dalam beberapa pekan terakhir, mereka berusaha meyakinkan dunia bahwa hak-hak perempuan Afghanistan akan dihormati sesuai syariat Islam. Namun, belum jelas bagaimana hal itu direalisasikan oleh Taliban.

Para dosen dan mahasiswa di kota-kota terbesar Afghanistan --Kabul, Kandahar dan Herat-- mengatakan bahwa mahasiswi dipisahkan dari mahasiswa di dalam kelas, diajari secara terpisah atau hanya dibolehkan beraktivitas di tempat-tempat tertentu di dalam kampus.

"Memasang tirai tak bisa diterima," kata Anjila, mahasiswi 21 tahun di Universitas Kabul yang melihat kelasnya dipisahkan oleh tirai, kepada Reuters melalui telepon.

"Saya benar-benar merasa tidak enak ketika memasuki kelas… Pelan-pelan kami kembali ke masa 20 tahun lalu."

Bahkan sebelum Taliban kembali berkuasa, Anjila mengatakan mahasiswi sudah duduk terpisah dari mahasiswa namun tidak dipisahkan secara fisik dengan tirai.

Taliban mengatakan pekan lalu bahwa sekolah akan dibuka lagi dengan tempat duduk yang harus dipisahkan antara laki-laki dan perempuan.

Juru bicara Taliban mengatakan dia tidak mau mengomentari foto yang memperlihatkan partisi di ruang kelas atau tentang kebijakan apa yang harus diambil oleh pihak universitas.

Namun seorang pejabat senior Taliban mengatakan bahwa partisi semacam itu "sangat bisa diterima".

Dia mengatakan bahwa Afghanistan memiliki "sumber daya dan tenaga kerja yang terbatas, sehingga untuk saat ini itulah cara terbaik agar guru bisa mengajar kelas pria dan wanita dalam waktu bersamaan."

Foto-foto yang dibagikan oleh Universitas Avicenna di Kabul dan menyebar di media sosial menunjukkan sebuah tirai abu-abu dipasang di tengah kelas yang memisahkan kursi mahasiswa dan mahasiswi.

Belum jelas apakah partisi ruang kelas itu dipasang atas perintah Taliban.

Sejumlah guru mengatakan masih ada ketidakpastian tentang aturan apa yang akan diterapkan oleh Taliban.

Hingga saat ini kelompok militan tersebut belum juga membentuk pemerintah baru setelah merebut Kabul tanpa perlawanan tiga pekan lalu.

Kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan telah membunyikan alarm bagi sebagian kaum perempuan.

Mereka takut kehilangan hak-hak yang mereka perjuangkan dalam dua dekade terakhir, meski menghadapi tentangan keluarga dan pejabat di negara Muslim konservatif itu.

Seorang profesor jurnalistik di Universitas Herat di barat Afghanistan mengatakan dia memutuskan untuk membagi kelas menjadi dua, pertama mengajar mahasiswi dan kemudian mahasiswa.

Dari 120 peserta untuk materi pelajarannya, kurang dari seperempatnya yang muncul di ruang kelas pada Senin.

Sebagian mahasiswa dan dosen telah meninggalkan Afghanistan, dan nasib sektor media swasta yang berkembang pesat di negara itu tiba-tiba menjadi tidak jelas.

"Mereka sangat gugup hari ini," kata profesor itu. "Saya katakan pada mereka untuk tetap datang dan tetap belajar dan dalam beberapa hari ke depan pemerintah baru akan menetapkan peraturan."

Sher Azam, dosen 37 tahun di sebuah universitas swasta di Kabul, mengatakan institusinya telah memberi opsi kepada pengajar: mengajar di dua kelas yang terpisah atau memasang partisi di ruang kelas.

Namun dia mengkhawatirkan jumlah mahasiswa yang datang untuk kuliah lagi, mengingat krisis ekonomi yang dihadapi Afghanistan sejak kemenangan Taliban.

"Saya tidak tahu berapa banyak mahasiswa yang akan kembali untuk belajar, karena ada masalah finansial dan sebagian dari mereka berasal dari keluarga yang kehilangan pekerjaan". (ant/mii)
 

Baca Juga :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Makin Pede Jadi Cawapres Prabowo, Gibran: Pemerataan Pembangunan Tidak Boleh Jawa Sentris

Makin Pede Jadi Cawapres Prabowo, Gibran: Pemerataan Pembangunan Tidak Boleh Jawa Sentris

Cawapres pasangan Prabowo Subianto yang terpilih, Gibran Rakabuming Raka tegas pemerataan pembangunan tidak Jawa sentris lagi, akan merata ke seluruh wilayah.
Menteri PUPR Ungkap Progres Proyek Ruas Bayung Lencir - Tempino, Jalan Tol Palembang - Jambi akan Utuh Tersambung Kapan?

Menteri PUPR Ungkap Progres Proyek Ruas Bayung Lencir - Tempino, Jalan Tol Palembang - Jambi akan Utuh Tersambung Kapan?

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono baru-baru ini meninjau progres pembangunan sejumlah ruas tol di JTTS, termasuk ruas Bayung Lencir - Tempino yang akan selesai.
Tanah Longsor di Karangasem, Gudang Tertimbun dan Tiga Unit Motor Hanyut 

Tanah Longsor di Karangasem, Gudang Tertimbun dan Tiga Unit Motor Hanyut 

Hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Gegelang, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, pada Kamis (18/4) malam membuat tanah longsor di pinggir sungai.
Mako Brimob dan Ratusan Rumah Warga Terendam Banjir di Sikka

Mako Brimob dan Ratusan Rumah Warga Terendam Banjir di Sikka

Banjir setinggi 1 meter ini terjadi diduga akibat jebolnya bendungan Napun seda yang berada tak jauh dari pemukiman warga.
Unik! Emak-emak Ikut Demo Hasil Sidang Sengketa Pilpres MK, Lakukan Aksi Sambil Piknik Makan Bersama

Unik! Emak-emak Ikut Demo Hasil Sidang Sengketa Pilpres MK, Lakukan Aksi Sambil Piknik Makan Bersama

Aksi demo atau unjuk rasa terkait pengumuman hasil sidang MK dilakukan berbagai kalangan, di antaranya adalah emak-emak yang melakukan protes dengan cara unik.
Demokrat Beri Sinyal AHY Bakal Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Demokrat Beri Sinyal AHY Bakal Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Partai Demokrat memberikan sinyal bahwa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku ketua umum Partai Demokrat akan menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran
Trending
Suporter dari Negara Asia Tenggara Hujani Timnas Indonesia dengan Beragam Pujian Usai Kalahkan Australia di Piala Asia U23

Suporter dari Negara Asia Tenggara Hujani Timnas Indonesia dengan Beragam Pujian Usai Kalahkan Australia di Piala Asia U23

Aksi heroik dari pemain Timnas Indonesia yang kalahkan Australia di Piala Asia U23, suporter negara Asia Tenggara ramai-ramai berikan pujian kepada skuad Garuda
Jeam Kelly Sroyer Kena Keplak Shin Tae-yong, Ini Alasan Pemain Sepak Bola Tidak Bisa Asal Masuk Lapangan Setelah Penanganan Cedera

Jeam Kelly Sroyer Kena Keplak Shin Tae-yong, Ini Alasan Pemain Sepak Bola Tidak Bisa Asal Masuk Lapangan Setelah Penanganan Cedera

Shin Tae-yong kesal dengan kartu kuning tak perlu dari Jeam Kelly Sroyer di akhir babak pertama laga Timnas Indonesia U-23 vs Australia U-23, Kamis (18/4/2024).
Pelatih Libya Mengaku Kaget dan Siap Pasang Badan Untuk TImnas Indonesia, Begini Reaksi Negara-negara ASEAN Usai Skuad Garuda Dicurangi Qatar

Pelatih Libya Mengaku Kaget dan Siap Pasang Badan Untuk TImnas Indonesia, Begini Reaksi Negara-negara ASEAN Usai Skuad Garuda Dicurangi Qatar

Negara-negara ASEAN bereaksi usai Timnas Indonesia kalah kontra Qatar di laga pertama Grup A Piala Asia U-23 2024. Pasalnya keputusan wasit Nasrullah Kabirov
Media Korea Ikut Heboh dengan Kemenangan Timnas Indonesia U-23 Atas Australia, Shin Tae-yong Disebut Pembawa Keajaiban

Media Korea Ikut Heboh dengan Kemenangan Timnas Indonesia U-23 Atas Australia, Shin Tae-yong Disebut Pembawa Keajaiban

Kemenangan Timnas Indonesia U-23 atas Australia U-23 pada laga kedua Piala Asia U-23 2024 membuat media di Korea Selatan ikutan heboh.
Suara Hati Ivar Jenner Terdengar Hingga ke Belanda, Para Pemain Keturunan Ikut Gondok Gara-gara Drama Qatar dan Wasit Nasrullo Kabirov

Suara Hati Ivar Jenner Terdengar Hingga ke Belanda, Para Pemain Keturunan Ikut Gondok Gara-gara Drama Qatar dan Wasit Nasrullo Kabirov

Suara hati Ivar Jenner terdengar sampai Belanda dan membuat para pemain keturunan ikut gondok. Pasalnya kekalahan Timnas Indonesia dari Qatar tak hanya kontroversi
Media Vietnam Puji Habis-habisan Timnas Indonesia U23 Usai Kalahkan Australia, Sebut Negaranya Harus Tiru Hal Ini dari Garuda

Media Vietnam Puji Habis-habisan Timnas Indonesia U23 Usai Kalahkan Australia, Sebut Negaranya Harus Tiru Hal Ini dari Garuda

Meski dikenal sebagai rival di kawasan ASEAN, namun media Vietnam ini tak segan memuji penampilan Timnas Indonesia saat kalahkan Australia di Piala Asia U23.
Baru Kalahkan Australia, Shin Tae-yong Langsung Dibuat Pusing Jelang Laga Timnas Indonesia U-23 Kontra Yordania

Baru Kalahkan Australia, Shin Tae-yong Langsung Dibuat Pusing Jelang Laga Timnas Indonesia U-23 Kontra Yordania

Shin Tae-yong langsung dibuat pusing setelah timnas Indonesia U-23 mengalahkan Australia dengan skor 1-0 di Piala Asia U-23 2024 pada Kamis (18/4) kemarin.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang Pilihan
17:00 - 18:30
Kabar Petang
18:30 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Perempuan Bicara
21:00 - 22:00
Kabar Utama
22:00 - 22:30
Telusur
Selengkapnya