Jakarta, tvOnenews.com - Bikin geger publik atas kasus pembunuhan bos ayam goreng di Bekasi. Pelaku juga menculik anak korban, handphone hingga uang usai melakukan aksi keji pembunuhan tersebut, Senin (20/2/2023).
Seorang wanita yang berinisal MIM (29) yang merupakan bos ayam goreng, tewas dibunuh di Kampung Kemeijing, Sukakarya, Kabupaten Bekasi. Hal itu dilakukan oleh oleh karyawannya sendiri yang berinisial HK (21) dan MA (14).
Motif kedua pelaku lantaran sakit kepada korban. Hal mengejutkan lainnya adalah salah satunya ternyata masih anak di bawah umur. Dia adalah MA yang usianya masih 14 tahun.
Berikut ini 5 fakta mencengangkan pembunuhan bos ayam goreng di Bekasi. Simak selengkapnya di bawah ini.
Tak Sampai 24 Jam, Polisi Bekuk Pelaku Pembunuhan WAnita Bos Ayam Goreng di Bekasi. (Robin Fredy/tim tvOne).
Wanita bos ayam goreng berinisial MIM (29) yang dibunuh diduga kuat dihabis dengan tabung gas elpiji tiga kilogram.
Dugaan korban dihabisi dengan tabung gas elpiji di lokasi kejadian ditemukan gas elpiji yang berlumuran darah. Diduga korban dihantam dengan tabung gas ini.
"Ditemukan tabung gas elpiji 3 kg berlumuran darah, diduga digunakan untuk memukul korban," kata Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat 17 Februari 2023.
Mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat ini mengatakan, pada tubuh korban, tepatnya di bagian kepala sebelah kiri mengalami luka parah. Diyakini luka didapat dari hantaman tabung gas tersebut.
"Luka korban di bagian kepala, sobek hancur di sebelah kiri. Diduga dipukul tabung," ujar dia yang dilansir dari VIVA.
Ilustrasi korban pembunuhan. (ANTARA)
Polisi menyampaikan fakta baru lainnya terkait kasus pembunuah terhadap bos ayam goreng di Bekasi. Sebelum tewas, MIM ternyata sempat teriak minta tolong dan didengar oleh tetangga.
Kombes Pol Hengki Haryadi menjelaskan bahwa teriakan suara minta tolong itu, sebanyak dua orang tetangga mendatangi lokasi kejadian. Saat sampai di tempat korban, kedua tetangga ini langsung bertanya ada apa.
Namun, terduga pelaku yang merupakan karyawannya malah menjawab tidak ada apa-apa saat itu, pelaku bilang ada ular mau masuk dan membuat korban ketakutan.
"Namun dijawab seseorang (terduga pelaku) 'tidak ada masalah. Cuma dibilang tadi ada ular masuk'. Sehingga saksi (dua tetangga) keluar lagi," jelas Hengki.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat rilis kasus pembunuhan. (ANTARA)
Motif HK dan MA membunuh bosnya sendiri lantaran karena sakit hati kepada korban. Dari gaji hingga perlakuan yang diterima oleh pelaku dari korban.
"Motif sementara pengakuan tersangka adalah karena sakit hati yaitu terkait gaji, terkait dengan perlakuan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat, 17 Februari 2023.
Anak korban yang berhasil diselamatkan oleh polisi.
Pelaku menculik anak korban beserta sejumlah uang dan STNLK, tetapi dengan sigap polisi bergerak cepat berhasil menemukan bayi korban yang diculik pelaku.
Anak korban berinisial A itu berhasil diselamatkan polisi. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi.
"Anak berhasil diselamatkan," ujarnya kepada wartawan, pada Jumat 17 Februari 2023.
Mantan Kapolres Metro Jakarta Barat ini menyebutkan, tim khusus dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Sat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota mendapati anak korban di sebuah pos ronda kosong yang ada di Jalan Pantura, Subang. Jaraknya 150 meter dari lokasi polisi mencokok pelaku.
"Pos ronda dalam keadaan kosong. Jaraknya 150 dari penangkapan pelaku. Ditinggal di pos sekuriti," ujar Hengki.
Kedua pelaku juga sempat mencuri handphone hingga uang sebelum kabur setelah melakukan pembunuhan.
"Di antaranya, handphone, kemudian uang Rp950 ribu termasuk STNK. Tetapi tidak membawa motornya," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan, Sabtu, 18 Februari 2023
Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi.
Dua pembunuh bos ayam goreng mengaku sakit hati dan dendam soal gaji. Buntut sakit hati, Alhasil para pelaku merencanakan pembunuhan.
Hal itu diungkap oleh Kombes Pol Hengki Haryadi Dirreskrimum Polda Metro Jaya.
"Hari ketiga itu sudah mulai ada perencanaan. Karena itu tadi keterangan tersangka sakit hati, dikata-katain. Hari ketiga, keempat belum, hari ke lima baru eksekusi," ucapnya kepada wartawan, Sabtu 18 Februari 2023.
Sementara itu, Kepala Unit 2 Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Eko Barmula menambahkan, tersangka merasa sakit hati dengan perkataan korban terkait gaji yang diberikan.
Kedunya mengklaim dalam satu hari masing-masing diberi uang makan sebesar Rp25 Ribu. Sementara itu dalam satu bulannya masing-masing dari mereka digaji sebesar Rp1,25 juta.
Tetapi, mereka mengatakan apabila pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai, korban mengancam memotong gaji mereka menjadi Rp1 juta.
"Setiap bulan dikasih gaji Rp1,25 juta. Namun dalam perjalananya cekcok kan itu. Pas lihat korban menyampaikan 'yasudah kalau gini kerjamu nanti digaji saja Rp 1 juta'. Mungkin melihat kerjanya nggak bagus dan sebagainya, sehingga korbannya ngomong bahwa 'kalau kerjanya kayak gini kamu saya gaji Rp1 juta saja," ucap Eko. (viva/ind)
Load more