LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Napi Teroris Ikrar Setia di Hari Pahlawan
Sumber :
  • Abdullah Daeng Sirua

Tobat di Hari Pahlawan, Napi Teroris Cium Bendera Merah Putih, Ikrarkan Setia kepada NKRI

Widodo, Napi Teroris di Lembaga Pemasyarakatan klas 1 Makassar, mengucapkan 5 point ikrar kesetiaan kepada NKRI dan mencium bendera Merah Putih sebagai janji setia kembali mencintai tanah air Indonesia

Rabu, 10 November 2021 - 20:45 WIB

Makassar, Sulawesi Selatan - Hari pahlawan menjadi hari moment spesial bagi Widodo seorang narapidana tindak pidana teroris di Lembaga Pemasyarakatan klas 1 Makassar, pasalnya, moment hari pahlawan ini dirinya menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, Rabu (10/11).

 

“Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. hari ini saya melepaskan diri dari baiat ISIS pimpinan Abubakar al baghdady maupun baiat kepada pimpinan lainnya yang bertolak belakang dengan persatuan Indonesia.

Baca Juga :

2. Meninggalkan dan menjauhi segala bentuk faham maupun tindakan yang dapat memecah belah negara Kesatuan republik Indonesia.

3. Setia dan patuh terhadap Pancasila dan Undang-undang dasar 1945.

4. Setia terhadap aturan yang dianut Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Mengikuti semua peraturan yang ditetapkan petugas selama menjadi tahanan atau warga binaan”.Ucap Widodo saat membacakan ikrar setia kepada NKRI.

 

Usai membacakan ikrar setia kepada NKRI,Widodo yang mengenakan peci dan dasi berwarna merah putih, lalu mencium bendera merah putih dan menandatangani ikrar setianya kepada NKRI yang disaksikan berbagai pihak seperti Kalapas Makassar, Kanwil Kemenkumham Provinsi Sulawesi Selatan, BNPT, Densus 88, Aparat Kepolisian dan TNI.

 

Setelah mengucapkan ikrar, diharapkan dapat menjadi agen yang membantu pemerintah untuk memberikan pencerahan bagi orang-orang disekitarnya sehingga menghambat proses penyebaran radikalisme di masyarakat.

 

Pengucapan Ikrar NKRI merupakan bentuk implementasi hasil program deradikalisasi, yaitu sebagai pengikat tekad dan semangat, serta penegasan untuk bersedia kembali membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI.

 

Kepala lembaga pemasyarakatan Klas I Makassar Hernowo Sugiastanto lalu membacakan teks Pancasila yang kemudian diikuti Widodo.

 

Ikrar ini merupakan langkah pembinaan agar napi dapat kembali membela NKRI, selain itu, pengucapan ikrar ini juga sebagai syarat bagi narapidana tindak pidana terorisme apabila dikemudian hari mengajukan pembebasan bersyarat, menjelang bebas dan program lainnya. Kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar, hernowo Sugiastanto.

 

Setelah mengucapkan ikrar, diharapkan dapat menjadi agen yang membantu pemerintah untuk memberikan pencerahan bagi orang-orang disekitarnya sehingga menghambat proses penyebaran radikalisme di masyarakat.

 

Widodo alias Bang Dodo merupakan napi terorisme kasus peledakan Polresta Palembang dengan indikasi ikut menyembunyikan tersangka utama pada tahun 2019 lalu, selama berada di Lapas Kelas I Makassar, Widodo alias Bang Dodo didampingi oleh pamong atau wali Napiter yang bertugas melakukan pendekatan secara humanis dan persuasif serta terus memberikan edukasi dan pemahaman tentang pentingnya hidup rukun dalam bernegara di bawah payung NKRI.

 

Ikrar setia ini dilakukan Widodo secara sadar dan tanpa paksaan, karena selama ini dia sadar bahwa apa yang pernah dia pelajari diluar sana itu bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, agama, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Widodo merasa sangat menyesal dan berpesan terhadap teroris yang ada diluar untuk meninggalkan semua kegiatan yang judulnya teroris karena itu adalah diluar dari konteks islam yang sesungguhnya dan mengajak untuk Kembali kepangkuan ibu pertiwi yaitu NKRI.

 

Saat ini Widodo telah menjalani dua tahun masa tahanannya dan menyisakan dua tahun tiga hari untuk bebas berkumpul dengan keluarganya.

 

Widodo juga mengucapkan terima kasih kepada pihak BNPT yang telah mendaftarkan anaknya sehingga mendapatkan beasiswa dari pemerintah.

( Abdullah Daeng Sirua / MTR )

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Bukan Rahasiakan Hal Ini dari Negara Lawan, Shin Tae-yong Malah Bocorkan Kelemahan Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Bukan Rahasiakan Hal Ini dari Negara Lawan, Shin Tae-yong Malah Bocorkan Kelemahan Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Jelang dua pertandingan tersisa grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026, pelatih Shin Tae-yong justru mengungkapkan kelemahan dari anak asuhnya di Timnas Indonesia.
Soal Pertemuan Jokowi dan Puan Maharani di Bali, Begini Respons PDIP

Soal Pertemuan Jokowi dan Puan Maharani di Bali, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengomentari pertemuan Ketua DPR RI Puan Maharani dengan Presiden Jokowi dalam World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali.
Kompolnas Kritik Keras Polda Jabar Lambat Ungkap Kasus Vina Cirebon: Sudah Bukan Zamannya Nutup-nutupi

Kompolnas Kritik Keras Polda Jabar Lambat Ungkap Kasus Vina Cirebon: Sudah Bukan Zamannya Nutup-nutupi

Kompolnas menilai Polda Jabar lambat dalam merespons kasus Vina Cirebon. Peringatan keras terhadap institusi Polri agar tidak menutup-nutupi kasus Vina Cirebon.
Gantikan Sang Ayah yang Meninggal Dunia, Aprilia Wulandari Berangkat ke Tanah Suci dan Jadi Jemaah Calon Haji Termuda

Gantikan Sang Ayah yang Meninggal Dunia, Aprilia Wulandari Berangkat ke Tanah Suci dan Jadi Jemaah Calon Haji Termuda

Aprilia Wulandari (19), jadi jemaah calon haji termuda dalam Embarkasi Solo SOC yang berangkat tahun 2024 ini usai berangkat ke Tanah Suci menggantikan ayahnya.
Duh, Keberangkatan Jemaah Lansia Calon Haji Asal Gorontalo Ini Tertunda Gegara Tas Tertinggal di Pesawat

Duh, Keberangkatan Jemaah Lansia Calon Haji Asal Gorontalo Ini Tertunda Gegara Tas Tertinggal di Pesawat

Seorang jemaah calon haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Gorontalo menunda keberangkatannya ke Tanah Suci, akibat tas berisi paspor tertinggal di pesawat. 
Polda Jabar Dinilai Sangat Lamban Menangani Kasus Vina Cirebon Hingga Kemunculan Sejumlah Fakta Baru

Polda Jabar Dinilai Sangat Lamban Menangani Kasus Vina Cirebon Hingga Kemunculan Sejumlah Fakta Baru

Kemunculan sejumlah fakta baru kasus penganiayaan disertai pembunuhan terhadap Vina dan Eky sudah diprediksi Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sebelumnya.
Trending
Bangun Kesiangan Jam 7 Masih Boleh Shalat Subuh? Ustaz Adi Hidayat Ungkap Cara Shalat Subuh yang Benar Jika Terlambat Bangun

Bangun Kesiangan Jam 7 Masih Boleh Shalat Subuh? Ustaz Adi Hidayat Ungkap Cara Shalat Subuh yang Benar Jika Terlambat Bangun

Bangun jam 7 pagi apa masih boleh shalat subuh? Ustaz Adi Hidayat jawab dengan tegas, ungkap cara shalat subuh yang benar jika bangun melewati waktu subuh.
Bejat! Pria di Garut Tega Menyetubuhi Anak Kandung Sejak 2022, Alasannya di Luar Nalar

Bejat! Pria di Garut Tega Menyetubuhi Anak Kandung Sejak 2022, Alasannya di Luar Nalar

Seorang pria di Garut, Jawa Barat, tega menyetubuhi anak kandungnya sendiri yang masih di bawah umur. Aksi bejat itu sudah dilakukan pelaku sejak tahun 2022.
Jadwal Lengkap Final Championship Series Liga 1 2023/2024: Persib Bandung Menderita Kerugian Kontra Madura United?

Jadwal Lengkap Final Championship Series Liga 1 2023/2024: Persib Bandung Menderita Kerugian Kontra Madura United?

Persib Bandung berpotensi merugi ketika menghadapi Madura United di final Championship Series Liga 1 2023/2024 karena akan tampil di kandang terlebih dulu.
Polda Jabar Dinilai Sangat Lamban Menangani Kasus Vina Cirebon Hingga Kemunculan Sejumlah Fakta Baru

Polda Jabar Dinilai Sangat Lamban Menangani Kasus Vina Cirebon Hingga Kemunculan Sejumlah Fakta Baru

Kemunculan sejumlah fakta baru kasus penganiayaan disertai pembunuhan terhadap Vina dan Eky sudah diprediksi Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sebelumnya.
Merasa Kurang Khusyuk, Bolehkah Mengulang Shalat Fardhu? Ternyata Kata Ustaz Adi Hidayat Itu Hukumnya...

Merasa Kurang Khusyuk, Bolehkah Mengulang Shalat Fardhu? Ternyata Kata Ustaz Adi Hidayat Itu Hukumnya...

Apakah boleh mengulang shalat karena merasa kurang khusyuk dalam shalatnya? Bagaimana jika merasa batal shalat, apakah boleh diulang? Ustaz Adi Hidayat jelaskan
Ketika SYL Heran Kementan Rutin Kirim Durian Padahal Keluarganya Tak Suka

Ketika SYL Heran Kementan Rutin Kirim Durian Padahal Keluarganya Tak Suka

Eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengaku heran adanya rutinitas pengiriman durian dari kementan ke rumah dinasnya, Jakarta Selatan.
Update Sanksi FIFA: Deltras Sidoardjo Gabung Daftar Hitam, Kini 10 Klub Dapat Larangan Bursa Transfer Pemain 

Update Sanksi FIFA: Deltras Sidoardjo Gabung Daftar Hitam, Kini 10 Klub Dapat Larangan Bursa Transfer Pemain 

Bukannya berkurang, justru nama baru muncul dari daftar hitam FIFA. Total sudah ada sepuluh klub dari Liga Indonesia yang masuk dalam daftar hitam tersebut.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Apa Kabar Indonesia Pagi
08:00 - 09:00
Rumah Mamah Dedeh
09:00 - 10:00
Hidup Sehat
10:00 - 10:30
Coffee Break
10:30 - 11:00
Sidik Jari
11:00 - 13:00
Kabar Siang
Selengkapnya