LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Qamal Muttaqin selaku Ahli agronomi rumput yang sebut Stadion JIS tak sesuai standar FIFA.
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com / Twitter @bos_sir

Waduh, Ahli Rumput yang Sebut Stadion JIS Tak Sesuai Standar FIFA, Ternyata Tak Mengerti Sistem Rumput Hybrid

Publik dihebohkan atas polemik Stadion JIS dinilai tak sesuai standar FIFA oleh PSSI dan Menteri PUPR, di mana hal itu memicu pro kontra oleh sejumlah tokoh.

Kamis, 13 Juli 2023 - 07:47 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Publik tengah dihebohkan atas polemik Stadion JIS dinilai tak sesuai standar FIFA oleh PSSI dan Menteri PUPR, di mana hal itu memicu pro kontra di masyarakat dan sejumlah tokoh.

Jakarta International Stadium (JIS) menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini karena dinilai tidak sesuai dengan standar FIFA.  

Salah satu faktor yang disebut-sebut belum memenuhi standar FIFA adalah kondisi rumput stadion sehingga menjadi alasan pula untuk direnovasi.

Namun yang jadi polemik di masyarakat adalah justru yang menyatakan hal tersebut adalah Menteri PUPR, bukan dari FIFA langsung. Di mana hal itu langsung memicu kecaman dari netizen.

Baca Juga :


Polemik Stadion JIS yang dinilai tak sesuai standar FIFA oleh PSSI dan Menteri PUPR. (Muhammad Bagas/tvOnenews)

Namun dalam kesempatan di forum Indonesia Lawyers Club, Qamal Muttaqin sosok yang sempat mengkritik kondisi rumput Jakarta International Stadium (JIS), justru pada forum dirinya mengaku tak mengerti soal sistem rumput hybrid yang digunakan Stadion JIS.

Hal itu diungkapkan Qamal Muttaqin saat menjadi salah satu narasumber yang dipimpin oleh acara Karni Ilyas di ILC.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyatakan stadion JIS tidak sesuai standar FIFA, 

"Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya, yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yg memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk dalam standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang," ujar Basuki. 

Di mana Qamal mengakui dirinya yang memberitahu Menteri PUPR bahwa rumput JIS dalam kondisi yang tidak baik, lalu berdasarkan hasil evaluasi dan masukan dari Qamal, Basuki lantas mengatakan bahwa rumput di JIS tidak masuk standar FIFA.

Selain itu, lahan parkir yang terbatas membuat JIS dinilai belum siap menggelar pertandingan sekelas Piala Dunia.


Qamal Muttaqin selaku Chairman Karya Rama Prima (KaerPe),  ahli agronomi rumput yang menyebut kondisi rumput Stadion JIS tak sesuai standar FIFA. (Muhammad Bagas/tvOnenews)

Dalam forum ILC, Qamal Muttaqin selaku Chairman Karya Rama Prima (KaerPe), yang juga sebagai ahli agronomi rumput mengakui dirinya tidak mengerti teknologi rumput hybrid yang digunakan di stadion JIS.

Qamal Muttaqin yang juga ikut bersama Erick Thohir dan Basuki Hadimuljono melakukan pengecekan rumput di Stadion JIS ini menjelaskan bahwa perusahaannya Karya Rama Prima telah berpengalaman bekerja sama dengan FIFA.

"Berdasarkan pengalaman kami bekerja sama dengan FIFA, jadi pada saat u-20 FIFA datang bulan Juni 2022 itu memberikan kriteria dan bahkan FIFA panik melihat kondisi lapangan bola di Indonesia, jadi bukan JIS ya," ujarnya yang dilansir dari Youtube Indonesia Lawyers Club.

Menurutnya, lapangan di Indonesia dari mulai Bandung, Bali, Surabaya, Solo, sehingga ia mengaku bahwa FIFA mencari orang dan ketemulah dengan dirinya selaku vendor.

"Kami diminta untuk membantu FIFA untuk merekondisi merenovasi kecil maupun besar yang kecil itu sambil seluruhnya program di seluruh lapangan di 29 lapangan 5 kota 6 kota dengan Jakarta dan semuanya ada kelemahannya dan satu yang paling berat ada di sejarah Si Jalak Harupat," ujarnya.

"Berdasarkan itu kami tahu apa yang keinginan FIFA, pada saat PSSI meminta kami untuk datang kami datang 3x ke Jis, kami bekerja sama dengan pihak Jakpro pihak kontraktor yang sudah ditunjuk. Kami tes apa kelemahan-kelemahan itu sehingga kami ungkapkan kelemahannya," sambungnya.


Peninjaun rumput JIS oleh Ketua PSSI Erick Thohir, Menteri PUPR dan Heru Budi Hartono. (Twitter @bos_sir)

Kemudian, Presiden ILC Karni Ilyas bertanya balik kepada Qamal, jika memang vendor yang dibawahinya memiliki pengalaman dalam mengelola rumput dan bekerja sama dengan FIFA, lantas kenapa tidak menjadi pihak yang memasang rumput JIS?

Momen inilah Qamal Muttaqin mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengerti teknologi rumput hybrid yang digunakan di Jakarta International Stadium (JIS).

"Kami didekati oleh Lumonta yang punya sis grass tiga kali karena kami di GBK, tapi kami tidak mengerti dengan sistem dilapisi pasir lalu ditanam rumput, kalau kami tidak mengerti kan tidak bisa" ucap Qamal Muttaqin menuturkan terkait sistem penanaman rumput di JIS.

Sontak saja, Karni Ilyas melontarkan pertanyaan kembali pada Qamal,"bagaimana Anda memperbaikinya sekarang, kalau tidak mengerti?"

Vendor penyedia rumput ini pun menjelaskan bahwa karena tak mengerti itulah dirinya memberi saran agar rumput stadion yang dibangun oleh era Gubernur Anies Baswedan itu sebaiknya diganti.

"Makanya kami katakan diambil (rumputnya), dikeluarkan," ungkap Qamal.

Pada forum yang sama, merespons pernyataan dari Qamal Muttaqin menyoal tidak mengerti sistem hybrid. Geisz Chalifah selaku Juru Bicara Anies Baswedan menyebut bahwa jika Qamal tak mengerti, mengapa dirinya yang memberi evaluasi.

"Kalau tidak mengerti, bagaimana bapak bisa mengevaluasi rumput yang ada di sana (Stadion JIS). Kan bapak nggak paham, kok bisa evaluasi sih," tegas Geisz Chalifah. (ind)
 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Menteri PUPR Serukan Kesetaraan Air untuk Pulau-Pulau Terpencil di WWF ke-10, Basuki: Tantangan Diperburuk Kurangnya Sumber Daya Keuangan

Menteri PUPR Serukan Kesetaraan Air untuk Pulau-Pulau Terpencil di WWF ke-10, Basuki: Tantangan Diperburuk Kurangnya Sumber Daya Keuangan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, sebagian besar negara kepulauan kecil memiliki permasalahan yang hampir sama.
Dikaitkan dengan Klub Papan Atas Prancis, Bintang Timnas Indonesia Thom Haye Bilang Begini

Dikaitkan dengan Klub Papan Atas Prancis, Bintang Timnas Indonesia Thom Haye Bilang Begini

Gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye, kabarnya berpotensi gabung klub papan atas Prancis setelah dilepas oleh klub Eredivisie, SC Heerenveen, pada musim panas.
Baca Dzikir ini Setelah Shalat Qabliyah Subuh, Dijamin Rezeki Langsung Mengepung dari Langit Kata Habib Novel Alaydrus

Baca Dzikir ini Setelah Shalat Qabliyah Subuh, Dijamin Rezeki Langsung Mengepung dari Langit Kata Habib Novel Alaydrus

Habib Novel Alaydrus membocorkan ada satu amalan bacaan dzikir yang wajib dibaca setelah shalat qabliyah Subuh supaya rezeki datang mengalir deras dari langit.
Beredar Kabar Tepung Gorengan Dicampur dengan Narkoba, Ini Faktanya

Beredar Kabar Tepung Gorengan Dicampur dengan Narkoba, Ini Faktanya

Polda Metro Jaya menyebut informasi tepung gorengan dicampur dengan narkoba adalah hoaks atau berita bohong.
Peringati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional, IBCSD Gelar Dialog Bisnis Menuju Nature Positive Economy

Peringati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional, IBCSD Gelar Dialog Bisnis Menuju Nature Positive Economy

Peringati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional, 22 Mei 2024, Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) bersama Business for Nature dan APRIL Group menggelar dialog bisnis. 
Bak Bumi dan Langit, Intip Perbedaan Harga Tiket Pertandingan Timnas Indonesia dan Vietnam

Bak Bumi dan Langit, Intip Perbedaan Harga Tiket Pertandingan Timnas Indonesia dan Vietnam

Bak bumi dan langit, tiket pertandingan Timnas Indonesia dengan Vietnam dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia terpaut cukup jauh.
Trending
Terang Benderang, Egi Disebut Kepala Geng Motor di Cirebon, Anggy Umbara: Orang-Orang Juga Sudah Tahu Reputasi Dia

Terang Benderang, Egi Disebut Kepala Geng Motor di Cirebon, Anggy Umbara: Orang-Orang Juga Sudah Tahu Reputasi Dia

Terang benderang, Egi disebut kepala geng motor di Cirebon. Hal ini diungkapkan Anggy Umbara Sutradara Film Vina: Sebelum 7 Hari di podcast RJL 5 - Fajar Aditya.
Vina Sudah Dibully Sejak Lama di Sekolah, Begini Penuturan Anggy Umbara Berdasarkan Hasil Riset Sebelum Bikin Filmnya

Vina Sudah Dibully Sejak Lama di Sekolah, Begini Penuturan Anggy Umbara Berdasarkan Hasil Riset Sebelum Bikin Filmnya

Kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Vina di Cirebon 2016 silam kembali menjadi perbincangan yang hangat setelah tayangnya Film Vina: Sebelum 7 Hari.
Behind The Scene Pembuatan Film Vina: Sebelum 7 Hari, Anggy Umbara Ceritakan Detail Fenomena yang Dialami Semua Kru dan Dirinya

Behind The Scene Pembuatan Film Vina: Sebelum 7 Hari, Anggy Umbara Ceritakan Detail Fenomena yang Dialami Semua Kru dan Dirinya

Sutradara film Vina: Sebelum 7 Hari Anggy Umbara kisahkan beberapa kejadian aneh yang dialami para kru termasuk dirinya dalam behind the scene pembuatan film.
Merasa Tak Dihargai oleh Fans, Rekan Megawati Hangestri Singgung Indonesia, Giovanna Milana Silaturahmi ke Instagram Red Sparks

Merasa Tak Dihargai oleh Fans, Rekan Megawati Hangestri Singgung Indonesia, Giovanna Milana Silaturahmi ke Instagram Red Sparks

Merasa tak dihargai fans sendiri, rekan Megawati Hangestri singgung Indonesia dan kabar Giovanna Milana komentari unggahan Red Sparks soal perekrutan Megatron.
Pengamat Sepak Bola Korea Komentari Hilangnya Pratama Arhan dari Suwon FC, Sebut Gara-gara Timnas Indonesia

Pengamat Sepak Bola Korea Komentari Hilangnya Pratama Arhan dari Suwon FC, Sebut Gara-gara Timnas Indonesia

Pelatih Suwon FC, Kim Eun-joong mengakui tak bisa menurunkan Pratama Arhan karena kondisi tubuhnya yang menurun setelah play off Olimpiade melawan Guinea. 
Pengacara Pegi Sebut Polisi Salah Tangkap DPO, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Cepat-cepat Nangkap, Tidak Tahunya Salah Lagi

Pengacara Pegi Sebut Polisi Salah Tangkap DPO, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Cepat-cepat Nangkap, Tidak Tahunya Salah Lagi

Benarkah kali ini Polda Jabar telah menangkap pelaku pembunuhan Vina Cirebon yang sebenarnya? Kuasa Hukum keluarga Vina beberkan pengakuan terkait sosok Pegi.
Ditolak Como 1907, Thom Haye Justru Bakal Gabung Tim Papan Atas Prancis dan Main di Liga Europa Musim Depan?

Ditolak Como 1907, Thom Haye Justru Bakal Gabung Tim Papan Atas Prancis dan Main di Liga Europa Musim Depan?

Pemain Timnas Indonesia, Thom Haye, ditolak oleh Como, yang dimiliki orang Indonesia, namun justru berpeluang gabung klub top Prancis dan main di Liga Europa.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Selengkapnya