Sejak tahun 2021, Basarnas melaksanakan beberapa tender proyek pekerjaan dan diumumkan melalui layanan LPSE Basarnas, dapat pula diakses oleh umum.
Lalu di tahun 2023, Basarnas kembali membuka tendek proyek pekerjaan, diantaranya adalah pengadaan barang dan jasa yakni peralatan pendeteksi korban reruntuhan dengan nilai kontrak Rp9,9 miliar, pengadaan public safety diving equipment nilai kontrak Rp17,4 Miliar, dan pengadaan ROV untuk KN SAR Ganesha (multiyears 2023-2023) dengan nilai kontrak sebesar Rp89,9 miliar.
Kemudian, agar dapat dimenangkan dalam tiga tender proyek tersebut, ketiga tersangka yakni Marilya, Mulsunadi Gunawan dan Roni Aidil melakukan pendekatan secara personal dengan menemui langsung Kepala Basarnas dan orang kepercayaannya bernama Afri Budi Cahyanto.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi. (Tim Tvone/Kurnia)
Alexander Marwata menerangkan bahwa hasil pertemuan dan kesepakatan yang dicapai yakni Henri siap mengondisikan serta menunjuk perusahaan Mulsunadi dan Marilya sebagai pemenang tender untuk proyek pengadaan peralatan pendeteksi korban reruntuhan tahun anggaran 2023.
Sementara itu, perusahaan Roni Aidil (Direktur Utama PT KAU menjadi pemenang tender untuk proyek pengadaan ROV untuk KN SAR Ganesha (multiyears 2023-2023).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan Kepala basarnas, Marsekal Madya Henri Alfiandi, meminta jatah fee sebesar 10 persen kepada perusahaan atau vendor pemenang tender proyek pengadaan barang di lembaga yang dipimpinnya.
Load more