Sleman, DIY - Pemerintah Indonesia dan Kedutaan Besar Australia menjalin kerja sama penyediaan air minum yang aman untuk masyarakat. Nantinya air dari kran langsung bisa diminum masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.
"Target nasional ke depan, target kita adalah menyediakan air minum aman, artinya adalah air yang siap diminum dari kran, karena negara kita semakin maju tentunya penyediaan air minum juga harus mengikuti," kata Nur Aisyah Nasution, Koordinator Bidang Air Minum dan Sanitasi Direktorat Perumahan dan Permukiman Kementerian PPN/ Bappenas, saat mengecek saluran PDAM di Dusun Mudal, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Jumat (26/11/2021).
Dijelaskan Nur Aisyah, saat ini pihaknya sedang bersiap agar PDAM bisa menuju ke arah penyediaan air minum aman dari kran.
PDAM harus mampu naik kelas dari menyediakan air minum biasa ke air minum langsung konsumsi.
"Terutama PDAM yang sudah berkinerja baik, sehat, contohnya Sleman ini sudah memiliki beberapa hal untuk ditingkatkan kelasnya jadi air minum aman misalnya tekanannya sudah lancar, sudah 24 jam alirannya ada terus, kualitasnya juga baik," jelasnya.
Pemerintah, katanya, menargetkan pada tahun 2024 mendatang sekitar 15 persen wilayah di Indonesia sudah mampu menyediakan air minum aman langsung konsumsi.
"Targetnya kalau dari nasional 15 persen itu setidaknya di 39 kabupaten/kota. Kalau SDGs 2030 sebenarnya sudah dimandatkan universal akses atau 100 persen," ujarnya.
Sementara itu perwakilan Kedutaan Besar Australia, Tim Stapleton menyebut, Pemerintah Australia akan membantu meningkatkan kualitas infrastruktur terutama dalam hal air minum dan sanitasi.
"Australia bangga bisa menyediakan bantuan dan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Daerah Sleman untuk meningkatkan pelayanan air minum dan sanitasi. Jadi ini program kerja sama teknis untuk membantu Indonesia meningkatkan kualitas infrastruktur terutama untuk sanitasi dan air minum," ucap Tim.
Sementara itu Direktur PDAM Sleman, Dwi Nurwata mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa alternatif untuk merealisasikan program tersebut. Sasaran awalnya adalah daerah di sekitar Jalan Solo, Depok, Sleman pada tahun 2023 mendatang.
Pihaknya juga sudah menghitung anggaran untuk penyediaan air minum dari kran, salah satunya untuk penggantian jaringan.
"Tentu ini juga nanti dukungan pemerintah kita harapkan karena harus mengganti jaringan yang lama untuk menyempurnakan pengolahan. Sementara anggaran yang kemarin kita hitung kisarannya Rp. 9 Miliar," bebernya.
Dwi menambahkan, penyediaan air minum dari kran akan dilakukan secara bertahap karena banyaknya jumlah pelanggan PDAM.
"(Tahun) 2023 secara bertahap, kita gak mungkin secara keseluruhan karena dengan jumlah pelanggan yang begitu banyak," tutupnya. (Andri Prasetiyo/Buz).
Load more