LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika
Sumber :
  • Istimewa

Ombudsman Sebut Kebijakan Impor beras Tidak Ada Indikator yang Jelas

Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika menilai selama ini pengambilan kebijakan impor beras, seringkali dilakukan tanpa adanya penetapan indikator yang jelas

Minggu, 19 November 2023 - 12:11 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika menilai bahwa selama ini pengambilan kebijakan impor beras, seringkali dilakukan tanpa adanya penetapan indikator yang jelas.

Oleh karena itu, Yeka menegaskan perlu adanya strategi perencanaan jangka panjang dalam pengambilan kebijakan importasi beras.

Hal ini disampaikan Yeka dalam Media Briefing dengan tema Pelayanan Publik dalam Kebijakan Perberasan Menjelang Tahun Pemilu 2024, di Gedung Ombudsman RI Jakarta.

“Kebijakan importasi mestinya memerlukan perencanaan jangka panjang. Misalnya melihat dari tahun 2000 sampai 2023 rata-rata impor beras 1 juta ton. Ini kan mau Pemilu, maka Pemerintah misalnya sudah melakukan komunikasi dengan Thailand, nih saya belanja 5 juta ton beras untuk 5 tahun. Agar CBP (Cadangan Beras Pemerintah) sudah aman. Kalau tidak terpakai, bisa diekspor sebagian,” ungkap Yeka.

Baca Juga :

Yeka mengatakan, produksi beras dalam negeri harus terus ditingkatkan di tengah tren penurunan setiap tahunnya. Ketersediaan stok CBP sangat penting untuk ketahanan pangan nasional.

Menurutnya, kewibawaan pemerintah ditentukan salah satunya dengan CBP yang memadai.

Yeka menyebut, pada tahun 2021, Ombudsman telah menyarankan 12 indikator dalam mekanisme pengambilan keputusan impor beras. Dia menambahkan, dengan adanya indikator yang jelas, maka kebijakan importasi akan jauh dari kepentingan politik. Sehingga keputusan importasi beras lahir berdasarkan kondisi sebenarnya.

“Oleh karena itu saya berharap setelah ini Bapanas melakukan mitigasi terhadap hal-hal yang didiskusikan hari ini. Persoalan beras sebenarnya adalah persoalan berulang saja,” kata Yeka.

Terkait bantuan pangan yang merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menekan harga beras, Yeka meminta kepada pemerintah agar memberikan bantuan tepat waktu dan tidak menggunakan sistem rapel. Karena sistem rapel ini dapat menyebabkan ketidakpastian di tengah masyarakat.

Terkait harga beras yang terus meningkat, sebelumnya, Ombudsman meminta Bapanas untuk mencabut kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras jika dinilai tidak efektif menjaga stabilisasi harga beras.

Namun, Ombudsman RI mendorong pemerintah untuk memberlakukan HET gabah di tingkat penggilingan padi demi mengendalikan harga gabah.

Selanjutnya dilakukan evaluasi dan monitoring secara berkala terhadap efektifitas pencabutan kebijakan HET beras.

Yeka memandang permasalahan terus naiknya beras ini karena kurangnya pasokan beras, yang salah satunya disebabkan tingginya harga gabah.

Untuk itu, Ombudsman mengusulkan agar Bapanas membuat kebijakan HET gabah di tingkat penggilingan padi, guna mengendalikan harga gabah di tingkat petani.Dengan catatan, penerapan HET gabah ini perlu dievaluasi setiap minggu.

Yeka mengatakan, jika harga gabah sudah terkendali, HET gabah dapat dipertimbangan untuk dihapus. Perumusan kebijakan HET gabah juga harus mempertimbangkan komponen produksi di tingkat petani.

“Tutupnya sejumlah penggilingan padi menandakan pasokan beras dalam negeri menurun. Sehingga berdampak pada kepada pelaku usaha. Peran pemerintah dalam pembinaan penggilingan hanya mengatur izinnya saja. Ombudsman akan mendorong adanya penguatan dari pemerintah untuk melakukan perlindungan terhadap penggilingan padi,” terang Yeka.

Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Fakultas Pertanian IPB, Prof. Dwi Andreas Santosa mengatakan, selama 2014 – 2023 produksi padi dalam negeri menurun rata-rata 1 % tiap tahun.

Ia menyebutkan, penurunan produksi padi 2023 setara 0,65 juta ton beras, sedangkan impor sebesar 3,3 juta ton. Sehingga terjadi kelebihan stok 2,65 juta ton beras yang menyumbang stok awal tahun 2024 sebesar 6,71 juta ton beras.

“Data stok beras nasional per 3 bulan perlu segera diadakan. Data produksi dan stok beras nasional digunakan untuk menghitung perlu tidaknya impor dan berapa jumlahnya. Dengan data tersebut pemerintah bisa meyakinkan masyarakat bahwa memang diperlukan impor pada saat itu,” paparnya. 

Meskipun demikian, Prof Andreas tetap mendorong agar Perum Bulog menyerap gabah atau padi dari petani.

Sementara itu, Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita mengatakan pihaknya saat ini mengalami kesulitan untuk menyerap gabah dari petani.

Ia mengatakan ketersediaan terakhir impor beras dari tahun 2018. Setelah itu memaksimalkan ketersediaan dari dalam negeri. Saat ini stok CBP 1,4 juta ton.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas, Budi Waryanto menanggapi terkait masukan dari Ombudsman mengenai HET beras yang perlu dievaluasi.

Budi mengatakan hal tersebut sedang dalam proses diskusi dan pembahasan lebih lanjut. Menurutnya, tantangan ke depan mengenai ketersediaan pangan adalah pola waktu tanam yang mengalami pemunduran. (rpi/ree)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Bos SpaceX Elon Musk Beri Efek Mengejutkan di Indonesia, Sandiaga Uno Beberkan Masa Depan Pariwisata Tanah Air

Bos SpaceX Elon Musk Beri Efek Mengejutkan di Indonesia, Sandiaga Uno Beberkan Masa Depan Pariwisata Tanah Air

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekaf) Sandiaga Uno mengungkap efek mengejutkan kehadiran CEO SpaceX Elon Musk dalam acara World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali.
Momen Jokowi Kenalkan Prabowo di Depan Para Pemimpin Dunia Dalam Forum WWF Ke-10 di Bali

Momen Jokowi Kenalkan Prabowo di Depan Para Pemimpin Dunia Dalam Forum WWF Ke-10 di Bali

Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto Forum WWF Ke-10 di Bali yang dibuka secara resmi oleh Presiden Jokowi, Senin (20/5/2024).
Anies Akui Dapat Tawaran Partai Maju di Pilgub Jakarta 2024, PKS Menolak Dukung

Anies Akui Dapat Tawaran Partai Maju di Pilgub Jakarta 2024, PKS Menolak Dukung

EKs Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan akui dirinya mendapat tawaran dari partai politik (parpol) untuk maju lagi di Pilgub DKI Jakarta 2024.
Operasi Curat Progo 2024 di DIY, 36 Kasus Terungkap, 40 Tersangka dan 523 Barang Bukti Diamankan

Operasi Curat Progo 2024 di DIY, 36 Kasus Terungkap, 40 Tersangka dan 523 Barang Bukti Diamankan

Sebanyak 36 kasus pencurian dengan pemberatan (curat) berhasil diungkap selama pelaksanaan operasi curat progo 2024 yang berlangsung pada 1-14 Mei lalu.
Ketua DPD RI Dukung Pengembangan KEK Sorong Sebagai Upaya Pendekatan Kesejahteraan di Papua

Ketua DPD RI Dukung Pengembangan KEK Sorong Sebagai Upaya Pendekatan Kesejahteraan di Papua

Upaya keras Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dalam mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, mendapat respon positif dari Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Beda Kesaksian Ayah Eky Pacar Vina dan Pengacara Terpidana Pembunuhan, Pelaku Klaim Dipukuli dan Disetrum Polisi, Padahal..

Beda Kesaksian Ayah Eky Pacar Vina dan Pengacara Terpidana Pembunuhan, Pelaku Klaim Dipukuli dan Disetrum Polisi, Padahal..

Terungkap beberapa perbedaan kesaksian antara ayah Eky, Iptu Rudiana dan pengacara para terpidana pembunuhan Vina di Cirebon tahun 2016 lalu. Begini isinya.
Trending
Akhirnya Elkan Baggott Muncul Setelah Ramai Tidak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia, Bintang Liga 1 Ini Kirim Pesan Penting

Akhirnya Elkan Baggott Muncul Setelah Ramai Tidak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia, Bintang Liga 1 Ini Kirim Pesan Penting

Inilah dua berita paling top. Akhairnya Elkan Baggott muncul setelah ramai tidak dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia dan bintang Liga 1 ini kirim pesan penting.
Mulai Sekarang Shalat Dhuha Baca Surat Ini agar Dikepung Rezeki dari Langit dan Bumi Kata Ustaz Adi Hidayat

Mulai Sekarang Shalat Dhuha Baca Surat Ini agar Dikepung Rezeki dari Langit dan Bumi Kata Ustaz Adi Hidayat

Inilah ayat atau surat yang dibaca dalam shalat dhuha agar mendapatkan keberkahan rezeki yang berlimpah dari segala sisi, kata Ustaz Adi Hidayat boleh baca ini.
Media Vietnam Sebut Permintaan STY Untuk Kick Off Lebih Cepat Lawan Irak Jadi Kerugian Bagi Timnas Vietnam

Media Vietnam Sebut Permintaan STY Untuk Kick Off Lebih Cepat Lawan Irak Jadi Kerugian Bagi Timnas Vietnam

Timnas Indonesia akan menjadi tamu di dua pertandingan terakhir putaran dua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dengan menjamu Irak dan Filipina. 
Sederet Fakta Baru Pembunuhan Vina Cirebon, Terungkap Kesaksian Para Pelaku hingga Kemungkinan Rekayasa Kasus oleh Pihak Tertentu

Sederet Fakta Baru Pembunuhan Vina Cirebon, Terungkap Kesaksian Para Pelaku hingga Kemungkinan Rekayasa Kasus oleh Pihak Tertentu

Terungkap sederet fakta baru mengenai pembunuhan Vina dan Eky, dua remaja Cirebon tahun 2016. Para pelaku ungkap fakta mengejutkan dan kemungkinan rekayasa.
Emil Audero Tak Mungkin Masuk Skuad Timnas Italia di Euro 2024, Siap Dinaturalisasi demi Perkuat Timnas Indonesia?

Emil Audero Tak Mungkin Masuk Skuad Timnas Italia di Euro 2024, Siap Dinaturalisasi demi Perkuat Timnas Indonesia?

Emil Audero sudah tidak mungkin masuk skuad Timnas Italia di Euro 2024, yang mungkin mengarahkan sang kiper untuk dinaturalisasi demi perkuat Timnas Indonesia.
Kesaksian Renaldi Melihat Kejadian yang Dialami Lima Terpidana Pembunuhan Vina Saat Diperiksa Polisi

Kesaksian Renaldi Melihat Kejadian yang Dialami Lima Terpidana Pembunuhan Vina Saat Diperiksa Polisi

Saksi kasus pembunuhan Vina bernama Renaldi mengungkap kesaksiannya saat melihat perlakukan yang dialami lima terpidana ketika diperiksa polisi pada 2016 silam.
Ada Apa dengan Vina: Setelah 8 Tahun

Ada Apa dengan Vina: Setelah 8 Tahun

Sebuah film yang berjudul Vina: Sebelum 7 Hari seolah membangunkan banyak pihak, bahwa ada keadilan yang belum tuntas. Lantas apa yang membuat keadilan terpendam setelah delapan tahun berselang?
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Petang Pilihan
17:00 - 18:30
Kabar Petang
18:30 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Fakta
21:00 - 22:00
Kabar Utama
22:00 - 22:30
Menyingkap Tabir
Selengkapnya