“Ini seakan jalur yang mematikan, di sisi kiri ada tembok, sementara sisi kanannya ada kendaraan lain dari arus berlawanan. Sering ditemui ketika lengah sedikit saja, sangat mungkin untuk keluar jalur masuk ke lajur lawan, hingga terjadi tabrakan beruntun karena distrasi motorik,” ujar Jusri.
Tidak hanya pengemudi, Jusri mengatakan penumpang juga harus mempersiapkan diri sebaik mungkin saat hendak melalui contraflow, misalnya tidak sedang menahan buang air, hingga tidak mengganggu konsentrasi pemegang kemudi, mengingat tidak ada lokasi pemberhentian atau peristirahatan pada lajur darurat tersebut.
Adapun kecelakaan lalu lintas di jalur contraflow Km 58 Tol Jakarta-Cikampek melibatkan tiga kendaraan, yakni Bus Primajasa B-7655-TGD, serta Grand Max B-1635-BKT, dan Daihatsu Terios yang hangus terbakar.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Jules Abraham Abast mengatakan, kecelakaan maut terjadi berawal ketika mobil GrandMax dari arah Jakarta mogok dan menepi di jalur B.
"Mobil GrandMax yang berada di jalur contraflow arah Cikampek mengalami trouble. Kemudian mobil tersebut berupaya untuk menepi di bahu jalan kanan di jalur B yang mengarah ke Jakarta," kata dia, Senin, 8 April 2024.
Namun, dari arah belakang mobil GrandMax tiba-tiba datang sebuah bus antar kota yang melintas dan langsung menghantam mobil GrandMax.
Akibat kecelakaan maut tersebut dua orang mengalami luka dan 12 orang lainnya meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.
Load more