Bahkan dari pengakuannya, ia memberikan penilaian terhadap masyarakat Badui terhadap kasus DBD yang dipicu dari keganasan Nyamuk Aedes Aegypti.
Bahwa selama ini penyebaran penyakit yang mematikan dan dapat menular tersebut tidak ditemukan di kawasan Badui.
Hal tersebut patut diapresiasi lantaran wilayah Badui merupakan salah satu tempat yang masih sangat tradisional, apalagi bagian pedalaman yang tidak boleh ada orang luar masuk ke dalam tanpa adanya izin.
Faktor lingkungan yang masih asri pesona alamnya dapat mempengaruhi terbebasnya penyakit DBD yang bisa menular dan berbahaya.
Kemudian, untuk orang yang kedapatan terjangkit penyakit DBD tersebut disebabkan karena datang berasal dari luar wilayahnya.
Mereka datang dari luar kawasan Badui karena menginap yang membuat tubuhnya harus tergigit oleh Nyamuk Aedes Aegypti.
"Kami dari Januari sampai April 2024 di wilayah kerjanya hanya menemukan empat kasus DBD, namun bukan warga Badui," jelasnya.
Load more