Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah China menyayangkan sanksi sepihak yang dijatuhkan Uni Eropa dan Inggris terhadap Rusia serta sejumlah perusahaan Tiongkok, yang dikaitkan dengan sikap Presiden Vladimir Putin yang enggan melakukan gencatan senjata dengan Ukraina.
"Kami menyesalkan dan dengan tegas menentang sanksi Eropa yang tidak dapat dibenarkan tersebut terhadap perusahaan China," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengutp Antara pada Kamis.
Uni Eropa (EU) dan Inggris mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia pada Selasa (20/5), sehari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin meski pembicaraan itu tidak menghasilkan komitmen untuk gencatan senjata di Ukraina.
China, kata Mao Ning, menentang sanksi sepihak yang tidak memiliki dasar hukum internasional atau otorisasi Dewan Keamanan PBB.
"Terkait krisis Ukraina, China berkomitmen untuk mendorong perundingan perdamaian. China tidak pernah menyediakan senjata mematikan bagi pihak-pihak yang berkonflik dan secara ketat mengontrol ekspor barang-barang dengan fungsi ganda," ungkap Mao Ning.
Hubungan dan kerja sama antara perusahaan Tiongkok dan Rusia disebut Mao Ning adalah relasi nomal dan tidak boleh terganggu atau terpengaruh.
"Sebagian besar negara, termasuk negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat, juga terus berdagang dengan Rusia. Negara-negara di Eropa harus berhenti menggunakan standar ganda dalam perdagangan dan kerja sama ekonomi dengan Rusia dan merugikan kepentingan sah perusahaan-perusahaan China," tegasnya.
Load more