Usai Saling Singgung, Bahlil Temui Purbaya dan BP BUMN untuk Bahas Kompensasi Listrik dan BBM, Ini Hasilnya
- istimewa - antaranews
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akhirnya bertemu dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Kepala Badan Pengaturan (BP) BUMN Dony Oskaria.
Pertemuan tersebut membahas upaya mempercepat pembayaran kompensasi listrik dan bahan bakar minyak (BBM) yang menjadi tanggungan pemerintah kepada perusahaan milik negara.
Selain menyelesaikan kompensasi tahun 2024, pertemuan Bahlil dan Purbaya ini juga memfinalisasi pembayaran kompensasi untuk kuartal I dan II tahun 2025.
“Kami bahas tentang percepatan pembayaran kompensasi dari listrik dan BBM,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Sabtu (11/10/2025).
“Jadi, kami melakukan percepatan agar Menteri Keuangan bisa membayar BUMN kita yang terkait kompensasi BBM dan listrik. Tadi sudah clear.”
Masalah subsidi dan kompensasi ini sebelumnya memang menjadi sorotan luas setelah Pertamina dan PLN mengadu ke Komisi XI DPR RI.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa pencairan tunggakan subsidi dan kompensasi untuk tahun berjalan 2025 akan dilakukan bulan Oktober.
Purbaya menjelaskan, total kompensasi yang perlu dibayarkan oleh Kementerian Keuangan mencapai Rp55 triliun untuk periode triwulan I 2025.
“Nanti, bulan Oktober 2025, yang triwulan pertama dan kedua, akan kami bayarkan penuh,” ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (30/9).
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Luky Alfirman, menegaskan bahwa nilai kompensasi tersebut akan disesuaikan setelah audit anggaran kuartal II selesai dilakukan.
Sementara itu, pembayaran subsidi tetap disalurkan secara rutin setiap bulan. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, pemerintah menyiapkan pagu sebesar Rp496,8 triliun untuk subsidi dan kompensasi energi. Namun, realisasi tahun ini diproyeksikan lebih rendah, yaitu sekitar Rp479 triliun.
Hingga 31 Agustus 2025, realisasi penyaluran subsidi dan kompensasi mencapai Rp218 triliun atau sekitar 43,7 persen dari total pagu. Dari angka tersebut, realisasi subsidi bahan bakar minyak tertentu (JBT) dan LPG 3 kilogram tercatat sebesar Rp57,8 triliun atau 53,5 persen dari target Rp108 triliun. Jumlah tersebut terdiri atas Rp57 triliun untuk subsidi tahun berjalan dan Rp800 miliar untuk kekurangan bayar tahun sebelumnya.
Load more