Jakarta - Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri, nama panggilan yang sering disebut yaitu ibu Mega. Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947 dari pasangan Soekarno dan Fatmawati. Mega adalah anak kedua dari Presiden pertama Indonesia.
Setelah itu Mega kembali menikah dengan seorang diplomat asal mesir bernama Hassan Gamal Ahmad Hasan, 1972, dalam usia 25 tahun. tetapi tidak berjalan lama. Hingga pada tahun 1973, usia 26 tahun, Mega kembali menikah dengan Taufik Kiemas dan dari pernikahannya ini dikaruniai satu orang anak perempuan, Puan Maharani.
Jenjang Pendidikan
Saat kecil terbilang sangat menyenangkan, karena saat dia kecil Indonesia sudah dalam suasana kemerdekaan. Lebih spesial lagi orang tuanya, Soekarno adalah presiden RI pertama. Kemdian pada umur 7 tahun, seperti anak-anak lain, Mega masuk sekolah dasar. Sekolah Dasar hingga SMA diselesaikan saat usia 18 tahun.
Setelah lulus SMA, Mega melanjutkan jenjang pendidikannya saat kuliah di Fakultas Pertanian Unpad, Bandung. Di sini tidak bertahan lama, sekitar setahun antara tahun 1965-1967 dan keluar, karena situasi politik nasional saat itu sedang memanas. Pada tahun 1967 adalah masa terakhir kepresiden bapaknya. Tiga tahun tidak aktif kuliah, bukan berarti dia berdiam diri.
Kemudian saat kondisi politik agak normal, Mega kembali meneruskan masuk kuliah di Fakultas Psikologi UI, tapi tidak sampai tuntas.
Jejak Politik Megawati
Saat dirinya lulus kuliah, Ia memulai terjun ke partai politik. Pada usia 39 tahun ia menjadi pengurus PDI Jakarta Pusat pada tahun 1986. Setahun kemudian, dia menjadi anggota DPR RI 1987-1992. ini merupakan bukti darah keturunannya atas Presiden Soekarno mengalir di dirinya.
Dari masa kepemimpinannya banyak penekanan dari penguasa Presiden Soeharto. PDI terbecah belah dengan kepemimpinan Mega dan Soerjadi. Puncaknya bentrok fisik perubatan kantor PDI di Jalan Diponegoro yang berujung peristiwa 27 Juli 1996 kelabu yang memicu kerusuhan di Jakarta.
Sehubungan ada kedua pimpinan PDI, PDI kelompok Mega melakukan kongres PDI sekaligus mengganti nama PDI menjadi PDI Perjuangan, pada tahun 1998, dan menjadi Ketua Umum PDIP 1998-2000. Sejak itu, Mega menjadi ketua umum PDIP berturut-turut untuk periode 2000-2005, 2005-2010, 2010-2015, dan 2015-2020.
Jejak kariernya selain menjalani partai Mega juga mengikuti pemilu 1999, awal Era Reformasi, PDIP memenangkan pemilu. Meski pemenang pemilu, Mega dalam pemilihan presiden lewat MPR kalah suara oleh Abdurrahman Wahid.
Megawati akhirnya menjadi Presiden setelah Abdurrahman Wahid dilengserkan DPR. Megawati menjabat sebagai presiden 2001 sampai 2004.
Pada Pilpres berikutnya 2004 dan 2009, dalam situs laman KPU, Mega maju kembali menjadi calon presiden tapi belum berhasil. Mega tidak putus asa. Dia tetap berjuang lewat partainya dan perwakilannya di DPR sebagai oposisi pemerintah.
Pada Pemilu 2014, Mega berjuang kembali, kali ini, dengan mencalonkan kader partai PDIP Joko Widodo sebagai capres 2014. Hasil kerja kerasnya menuai hasil. Capresnya terpilih sebagai presiden masa bakti 2014-2019.
KELUARGA
Suami : Taufik Kiemas
Anak : M Rizki Pratama
M Pranada
Karina
Puan Maharani
PENDIDIKAN
SD Perguruan Cikini Jakarta (1954-1959)
SLTP Perguruan Cikini Jakarta (1960-1962)
SLTA Perguruan Cikini Jakarta (1963-1965)
Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung (1965-1967); tidak selesai
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Jakarta (1970-1972); tidak selesai
KARIER
Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia di Bandung, 1965
Pengurus DPC PDI Jakarta Pusat,
Anggota Fraksi PDI DPR-RI, 1987-1997
Ketua Umum PDI, 1993-1998
Ketua Umum PDI Perjuangan, 1998-2000, 2000-2005, 2005-2010,2010.2015
Wakil Presiden Republik Indonesia, 1999-2001
Presiden Republik Indonesia ke-5, 2001-2004
(mg5/ito)
Load more