LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
AKBP Ferli Hidayat dan tragedi Kanjuruhan Malang
Sumber :
  • Kolase Tvonenews.com/Istimewa

Instruksi AKBP Ferli ke Anak Buah Seolah 'Masuk Telinga Kanan Keluar Telinga Kiri', 5 Jam Sebelum Laga Arema FC Vs Persebaya Ferli Bilang Begini

Instruksi AKBP Ferli ke Anak Buah Seolah 'Masuk Telinga Kanan Keluar Telinga Kiri', 5 Jam Sebelum Laga Arema FC Vs Persebaya Ferli Bilang Begini. Adapun dia...

Rabu, 5 Oktober 2022 - 07:39 WIB

Jakarta - Instruksi AKBP Ferli ke Anak Buah Seolah 'Masuk Telinga Kanan Keluar Telinga Kiri', 5 Jam Sebelum Laga Arema FC Vs Persebaya Ferli Bilang Begini

Kerusuhan yang terjadi di stadion Kanjuruhan Malang saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya berbuntut tragedi mengerikan dalam sepanjang sejarah sepakbola, Rabu (5/10/2022).

Diketahui, setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya yang dimenangkan oleh tim berjuluk Bajul Ijo dengan skor akhir 3-2 itu langsung berujung tragedi mengerikan.

Kerusuhan di akhir laga Arema FC vs Persebaya Surabaya itu menewaskan 131 orang dan 323 orang alami luka-luka. 


Tragedi di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. (ist)

Baca Juga :

Tragedi di stadion Kanjuruhan Malang saat laga Arema FC versus Persebaya Surabaya itu pun membuat Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dicopot dari jabatannya.

Ya, AKBP Ferli Hidayat yang kini telah dicopot dari jabatannya itu ternyata sempat memberikan tiga instruksi penting kepada jajarannya dalam pengamanan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang digelar di stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Adapun tiga instruksi dari AKBP Ferli Hidayat itu disampaikan pukul 15.00 WIB, atau lima jam sebelum laga Arema vs Persebaya digelar.

"Saya tekankan, yang pertama, tolong tidak ada satupun anggota yang membawa senjata api, jadi kalau masih ada, baik bintara senior maupun perwira tolong segera diamankan dulu," kata AKBP Ferli Hidayat, seperti dalam tayangan video eksklusif tvOne, Selasa (4/10/2022).


Sosok AKBP Ferli Hidayat. (ist)
 
Kemudian, AKBP Ferli Hidayat juga meminta anggotanya yang melakukan pengamanan di stadion Kanjuruhan untuk tidak melakukan kekerasan yang eksesif, atau diluar dari kebiasaan.

"Kedua, tolong tidak ada yang melakukan kekerasan yang sifatnya eksesif. Seperti apapun nanti dinamikanya, tolong jangan sampai kita melakukan kekerasan yang eksesif. Sesuaikan saja ancaman yang kita hadapi dengan penggunaan kekuatan yang kita miliki," kata dia.

Adapun AKBP Ferli Hidayat juga meminta agar jajaran perwira senior yang bertugas dalam pengamanan di stadion Kanjuruhan melakukan pengawasan dan pengendalian kepada anggotanya yang bertugas.

"Ketiga, saya mohon bantuan rekan rekan perwira. Lakukan pengawasan dan pengendalian penuh terhadap rekan-rekan anggotanya," kata AKBP Ferli Hidayat.


Kerusuhan di stadion Kanjurhan, Malang, Jawa Timur. (ist)

Kapolri telah mengambil langkah tegas, yakni mencopot Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat.

Hal itu tertuang dalam surat Telegram Nomor ST 20 98 X KEP 2022. Ferli kemudian dimutasi sebagai Perwira Menengah (Pamen) Sumber Daya Manusia (SDM) Polri. 

Siapa AKBP Ferli Hidayat?

Untuk diketahui, AKBP Ferli Hidayat merupakan polisi kelahiran 3 September 1982 asal Palembang, Sumatera Selatan. 

Adapun AKBP Ferli Hidayat mengemban pendidikan SMA Taruna Nusantara pada tahun 2001 dan menyelesaikan Akademi Kepolisian pada tahun 2004. 

Dalam dunia kepolisian, AKBP Ferli Hidayat, berpengalaman dalam bidang lantas. Bahkan, Ferli sempat menjabat sebagai Kasubag Bungkol Spripim Polri. 

Sebelum dia menjadi Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat dahulu pada saat akademi tergabung pada Batalyon Tatag Trawang Tungga.


Sosok AKBP Ferli Hidayat. (taruna nusantara)

Selanjutnya, pada tahun 2009, lelaki kelahiran tahun 1982 ini, juga berhasil menyelesaikan pendidikan strata 1 jurusan Hukum di Universitas Widya Mataram Yogyakarta. 

Pada tahun 2013, Ferli juga meraih gelar magister hukum di Universitas Diponegoro. Selain menempuh pendidikan umum, lelaki asal Palembang ini terus mengejar cita-citanya dengan mengikuti pendidikan kepolisian di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian pada tahun 2009 hingga 2011.

Kemudian ia mengabdi sebagai Kasattar Karbinarsis pada tahun 2011. Kemudian, mantan Kapolres Malang ini bertugas di Polda Kalimantan Timur sebagai Paur STNK Ditlantas Polda Kaltim. 

Memang, karier kepolisian AKBP Ferli Hidayat ini sangat cemerlang dan berlanjut di berbagai daerah.

Pada tahun 2015, dirinya pernah bertugas sebagai Kasat Lantas di Polda Kaltim dan terakhir dirinya berdinas di Mabes Polri sebagai Kasubbagbungkol Sipripim Mabes Polri pada 2021.

Sedangkan 24 Januari 2022, dirinya saat itu mengemban tugas sebagai Kapolres Malang, menggantikan AKBP Raden Bagoes Wibisono. 

Pesan Aremania

Saksi mata dari Aremania meminta kepada aparat yang menembakkan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) mengaku.

“Kepada aparat menyemprotkan gas air mata tolong mengaku, mungkin anda bisa selamat di dunia tapi tidak bisa selamat di akhirat,” ujar Rudi (nama samaran) dalam Program Dialog tvOne, Catatan Demokrasi, dikutip Rabu (5/10/2022).

Sementara menurutnya, pemantik pertama dari kericuhan di Stadion Kanjuruhan itu diduga ketika polisi memukul suporter yang turun ke lapangan.

Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah laga. (ant)

“Menurut saya seperti itu akhirnya menyebabkan Aremania yang di atas tribun tidak terima temannya dipukuli di bawah lapangan akhirnya terjadilah pukul-pukulan antara Aremania dan aparat,” kata Rudi.

Rudi menjelaskan bahwa suporter yang turun ke lapangan bukanlah ingin menyerang melainkan memberi dukungan kepada tim Arema yang kalah dari Persebaya.

“Jadi setelah itu (laga selesai) ada dua orang Aremania yang masuk ke lapangan tapi bukan menyerang Persebaya melainkan memberi support kepada pemain Arema,” jelas Rudi.

Rudi yang melihat kondisi saat itu mengaku bingung alasan aparat menembakkan gas air mata ke tribun. Pasalnya yang kericuhan terjadi di lapangan,

Suasana di Stadion Kanjuruhan Saat Diliputi Gas Air Mata (ant)

“Kenapa gas air mata itu disemprotkannya di Tribun padahal di Tribun itu antre untuk keluar stadion bukan untuk lihat kericuhan tersebut,” tandas Rudi.

Diketahui, terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam BRI Liga 1 pada Sabtu (1/10/2022) malam yang hasil akhirnya 2-3 untuk tim tamu.

Kericuhan tersebut berakhir menjadi tragedi karena menyebabkan 131 orang meninggal dunia dan sekitar 400 orang alami luka.

Stadion Kanjuruhan (ant)

Kapasitas Stadion Kanjuruhan Tidak Jelas

Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Erwin Tobing, mengatakan tidak mendapat bukti jelas berapa jumlah penonton yang hadir di Stadion Kanjuruhan saat kerusuhan terjadi. Komite meragukan laporan panitia pelaksana pertandingan karena stadion tidak menggunakan sistem kursi tunggal.

"Tribun penonton di Kanjuruhan belum 'single seat' (kursi tunggal-red) sehingga tidak terukur. Inilah yang membuat ada pihak yang mengatakan 40 ribu atau 45 ribu orang di sana," ujar Erwin dalam konferensi pers yang diikuti secara virtual dari Jakarta, Selasa (5/10/2022).

Menurut purnawirawan polisi berpangkat akhir Inspektur Jenderal, ketidakjelasan membuat pihaknya tidak bisa memastikan apakah kapasitas Stadion Kanjuruhan pada laga Liga 1 Indonesia 2022-2023 Arema FC versus Persebaya melebihi batas atau tidak.

Komite Disiplin PSSI pun menyalahkan panitia pelaksana pertandingan Arema FC atas kesimpangsiuran data penonton. Erwin Tobing memberikan masukan agar stadion-stadion di Indonesia menggunakan kursi tunggal dan pendataan tiket yang akurat.

Tiket Terjual Ludes

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Ahmad Riyadh menyampaikan bahwa panitia pelaksana pertandingan Arema FC mengaku menjual 42 ribu tiket pertandingan dari 45 ribu kapasitas maksimal.

Ahmad menambahkan, pihak kepolisian telah mengimbau agar panitia menjual tiket sebanyak-banyaknya 75 persen dari jumlah penonton maksimal.

Tapi saat imbauan keluar, penonton sudah telanjur membeli ludes tiket pertandingan Derbi Jawa Timur.

"Pada akhirnya, berdasarkan hasil rapat, jumlah personel keamanan yang ditambah," tutur Ahmad.

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi ketika ribuan suporter Arema FC, Aremania, masuk ke area lapangan setelah pertandingan dengan Persebaya pada laga lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023. Kerusuhan pecah setelah aparat kepolisian melepaskan tembakan gas air mata. (raw)

Dunia Sepak Bola Berduka

Tragedi di Kanjuruhan menjadi perhatian dari berbagai pihak baik sepak bola Indonesia maupun internasional.

Salah satu yang ikut prihatin terhadap tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan adalah mantan pemain tim nasional Brasil Pele.

Ia menyebut bahwa kekerasan tak mempunyai tempat dalam olahraga.

“Pekan ini, kita menyaksikan salah satu bencana terbesar dalam sejarah sepak bola. Ada 32 anak-anak dari 125 orang yang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan,” kata Pele dalam sebuah unggahan melalui media sosialnya, dikutip Rabu (5/10/2022).

Sosok pesepakbola legendaris, Pele (antara)

“Kekerasan tak punya tempat dalam olahraga. Tidak ada kekecewaan dari kekalahan yang dapat membenarkan kita kehilangan cinta kasih kepada sesama manusia. Olahraga seharusnya menjadi wujud cinta,” kata dia.

Tim Pencari Fakta Bergerak

Presiden Joko Widodo meminta tim pencari fakta dapat menuntaskan tugasnya dalam kurun waktu satu bulan.

Sementara itu, PSSI telah memutuskan untuk memberhentikan sementara seluruh kompetisi Liga 1 musim 2022/2023 hingga waktu yang tidak dapat ditentukan sembari menunggu hasil investigasi insiden di Stadion Kanjuruhan. 

Sedangkan Liga 2 Indonesia ditangguhkan selama dua pekan dimulai Senin (3/10/2022).

Logo PSSI (ant)

Sanksi dari PSSI

Komite Disiplin (Komdis) PSSI akhirnya memberikan dua sanksi kepada Arema FC terkait Kerusuhan Kanjuruhan. 

Sanksi yang diberikan setelah empat hari sejak kerusuhan itu berkaitan dengan larangan menjadi tuan rumah dan denda.

"Arema FC dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton di stadion jika bertindak sebagai tuan rumah sampai Liga 1 Indonesia 2022-2023 selesai," ujar Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing, dikutip Rabu (05/10/2022).

Erwin melanjutkan, kandang Arema pada sisa pekan Liga 1 2022-2023 bukan lagi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Laga tersebut wajib pindah ke tempat yang jaraknya minimal 250 kilometer dari markas semula.

Kemudian, sanksi kedua, klub berjuluk Singo Edan itu harus membayar denda sebesar Rp250 juta. Pengulangan pelanggaran serupa dapat berbuah hukuman lebih berat kepada Arema FC.

Komdis PSSI menilai Arema FC gagal menjalankan tanggung jawab untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama pertandingan.

"Panitia pelaksana tidak bisa mengantisipasi masuknya suporter ke lapangan," kata Erwin Tobing.

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Ahmad Riyadh, menilai bahwa kesalahan dari panitia pelaksana (panpel) pertandingan Arema FC adalah tidak membuka beberapa pintu stadion mulai menit 80 atau 10 menit sebelum pertandingan selesai.

Pintu stadion yang belum terbuka menyebabkan banyak suporter kesulitan mencari jalan keluar setelah polisi menembakkan gas air mata. 

Akibat hal itu, banyak penonton yang terjepit dan terhimpit di keramaian yang berujung pada meninggalnya ratusan orang.

 "Itu kesalahan dari panpel," kata Ahmad.

Logo Arema FC (ant)

Sebagai buntut dari tragedi tersebut, Komdis PSSI juga menjatuhkan hukuman berat kepada Ketua Panitia Pelaksana Arema FC, Abdul Haris, dan Petugas Keamanan (Security Officer) Arema FC, Suko Sutrisno.

Abdul dan Suko tidak boleh lagi beraktivitas di lingkungan sepakbola selama seumur hidup. (ito/put/abs)

Jangan Lupa Tonton dan Subscribe YouTube Tvonenews.com:

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Brigade Al-Qassam Luncurkan Roket ke Tel Aviv

Brigade Al-Qassam Luncurkan Roket ke Tel Aviv

Sayap gerakan militer Hamas, Brigade Al-Qassam, telah meluncurkan roket-roket ke Tel Aviv sebagai tindakan balasan kepada Israel atas pembunuhan warga sipil di Jalur Gaza.
Rais Aam PBNU Ungkap Banyak Gangguan pada Nahdlatul Ulama

Rais Aam PBNU Ungkap Banyak Gangguan pada Nahdlatul Ulama

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Miftakhul Achyar mengingatkan perlunya jamaah dan pengurus organisasi besar seperti NU untuk tertib dalam komando kepemimpinan dan peraturan organisasi.
Sederet Fakta Baru Kasus Vina Cirebon, Polisi Bongkar Detail Keterlibatan Pegi Alias Perong, Ternyata...

Sederet Fakta Baru Kasus Vina Cirebon, Polisi Bongkar Detail Keterlibatan Pegi Alias Perong, Ternyata...

Pihak kepolisian mengungkap sejumlah fakta baru kasus pembunuhan terhadap Vina dan kekasihnya, Eky yang terjadi di wilayah Cirebon pada tahun 2016 lalu. Simak..
Pevoli Asal Kuba Heran soal Megawati Hangestri, Pratama Arhan Bikin 'Masalah' Jelang Bela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pevoli Asal Kuba Heran soal Megawati Hangestri, Pratama Arhan Bikin 'Masalah' Jelang Bela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pevoli asal Kuba heran soal Megawati Hangestri dan Pratama Arhan bikin masalah jelang bela Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah dua berita paling populer.
Mending Baca Quran di Aplikasi HP atau Langsung dari Mushaf? Ternyata Kata Ustaz Adi Hidayat yang Utama...

Mending Baca Quran di Aplikasi HP atau Langsung dari Mushaf? Ternyata Kata Ustaz Adi Hidayat yang Utama...

Mana yang lebih bagus, baca Quran di aplikasi HP atau langsung dari mushaf? Ustaz Adi Hidayat jelaskan hukum baca Quran di HP, apakah beda pahala dengan mushaf?
Serahkan Lifetime Achievement kepada Nurcholish Madjid, IKALUIN: Berjasa  Membuka Cara Pandang Umat Islam

Serahkan Lifetime Achievement kepada Nurcholish Madjid, IKALUIN: Berjasa Membuka Cara Pandang Umat Islam

Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri (IKALUIN) Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan lifetime achievement (penghargaan seumur hidup) dalam acara IKALUIN Award 2024 kepada mendiang Prof. Nurcholish Madjid atau akrab disapa Cak Nur.
Trending
Kompolnas Optimistis Penegakan Hukum Kasus Vina Bakal Terang Benderang, Benny Mamoto: Ini Timnya yang Pernah Mengungkap Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Kompolnas Optimistis Penegakan Hukum Kasus Vina Bakal Terang Benderang, Benny Mamoto: Ini Timnya yang Pernah Mengungkap Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto optimis polisi bisa menuntaskan kasus pembunuhan terhadap Vina dan Eky yang terjadi di wilayah Cirebon
Menang 3-0, Bek Asing Ini Puas dengan Permainan Persib di Final Liga 1

Menang 3-0, Bek Asing Ini Puas dengan Permainan Persib di Final Liga 1

Bek asal Spanyol ini begitu solid hingga menorehkan nirbobol pada partai final leg pertama championship series Liga 1 2023/2024. Bahkan nyaris tidak ada peluang berbahaya yang dimiliki Madura United.
Misteri Kesaksian Linda, Perlukah Diperiksa Polisi? Reza Indragiri: Siapa Yang mau Diperiksa, Makhluk Gaibnya? Jadikan DPO Saja...

Misteri Kesaksian Linda, Perlukah Diperiksa Polisi? Reza Indragiri: Siapa Yang mau Diperiksa, Makhluk Gaibnya? Jadikan DPO Saja...

Kesaksian Linda, sahabat Vina yang disebut kerasukan arwah temannya itu setelah kejadian pembunuhan, kini tengah jadi sorotan publik. Dia dianggap saksi kunci.
Polisi Harus Ekstra Hati-Hati Dalam Pengungkapan Kasus Vina, Penasihat Kapolri: Jangan Asal Kejar Tayang, Agar Tidak Dibully

Polisi Harus Ekstra Hati-Hati Dalam Pengungkapan Kasus Vina, Penasihat Kapolri: Jangan Asal Kejar Tayang, Agar Tidak Dibully

Penasihat Kapolri Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi mengingatkan polisi agar berhati-hati dalam menuntaskan kasus pembunuhan terhadap Vina dan Eky di Cirebon.
Salat Ini Justru Paling Ampuh Bisa Selesaikan Hutang sampai Terberat Lainnya, Syekh Ali Jaber: Sebut Allah swt Langsung Bantu Tuntaskan Segala Kesulitan Hidup

Salat Ini Justru Paling Ampuh Bisa Selesaikan Hutang sampai Terberat Lainnya, Syekh Ali Jaber: Sebut Allah swt Langsung Bantu Tuntaskan Segala Kesulitan Hidup

Syekh Ali Jaber ungkapkan ada satu salat yang bisa dikerjakan setiap hari mampu menuntaskan masalah hidup karena Allah swt sendiri yang langsung bantu kosongkan
Dalam 4 Bulan, Dinsos DKI Jakarta Jaring 2.070 PPKS, Lihat Fotonya

Dalam 4 Bulan, Dinsos DKI Jakarta Jaring 2.070 PPKS, Lihat Fotonya

Dinsos DKI Jakarta menjaring 2.070 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) selama periode Januari hingga April 2024 untuk menciptakan iklim yang aman.
Umat Muslim Harus Tahu Kalau Mengawali Aktivitas Perlu Mengucapkan Ini, Ustaz Adi Hidayat: Bila Tidak Diucapkan akan Gugur Keberkahannya

Umat Muslim Harus Tahu Kalau Mengawali Aktivitas Perlu Mengucapkan Ini, Ustaz Adi Hidayat: Bila Tidak Diucapkan akan Gugur Keberkahannya

Ada satu kebiasaan baik sebelum mengawali aktivitas sehari-hari, dikatakan Ustaz Adi Hidayat. Jika tidak bisa gugurkan keberkahan.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Pagi
06:00 - 06:30
Kabar Arena Pagi
06:30 - 07:57
Apa Kabar Indonesia Pagi
08:00 - 09:00
Rumah Mamah Dedeh
09:00 - 10:00
Hidup Sehat
10:00 - 10:30
AB Shop
Selengkapnya