LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Insiden Kanjuruhan Malang Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Sumber :
  • antara

Begini Fakta Soal Viral Aremania Diciduk Polisi Usai Mengunggah Video Insiden Kanjuruhan

Tragedi berdarah yang menghiasi persepekbolaan tanah air di Kanjuruhan, Fakta soal viral Aremania diciduk Polisi Usai mengunggah video Insiden Kanjuruhan, 8/10

Sabtu, 8 Oktober 2022 - 19:16 WIB

Jakarta - Tragedi berdarah yang menghiasi persepekbolaan tanah air di Stadion Kanjuruhan Malang menyisakan duka mendalam. adapun fakta soal viral Aremania diciduk Polisi usai mengunggah video Insiden Kanjuruhan, Sabtu (8/10/2022).

Insiden pertandingan gelaran Liga 1 antara Arema FC sebagai tuan rumah menjamu Persebaya Surabaya berakhir dengan skor 2-3. Pasca pertandingan kericuhan mulai terjadi yang turut memakan ratusan korban.

Fakta soal viral Aremania diciduk Polisi Usai mengunggah video Insiden Kanjuruhan
Viral di media sosial atau medsos, seorang Aremania diciduk dan ditahan oleh polisi karena mengunggah video tragedi Kanjuruhan. Namun, setelah ditelusuri, korban ternyata hanya diperiksa dan tak sampai ditahan.

Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi Pasaribu menjelaskan duduk persoalannya. Dia tak menampik meski ada pelanggaran dalam proses hukum acara. Sebab, Aremania bernama Kelvin dimintai keterangan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) tanpa adanya surat panggilan terlebih dahulu.

Baca Juga :

"Itu hal yang menjadi catatan bahwa proses hukum harus dijalankan dengan memperhatikan proses hukum acara.  Dengan memperhatikan asas kemanusiaan bahwa Kelvin punya hak untuk diperlakukan sama di hadapan hukum. Kalau dimintai keterangan ya sebaiknya harus ada surat panggilan," kata Edwin, Sabtu, 8 Oktober 2022.

LPSK saat ini mendampingi 10 suporter yang berstatus korban dan saksi. Salah seorang di antaranya adalah Kelvin. Pada Senin, 3 Oktober 2022 dia dijemput polisi untuk di BAP. Mulai pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB. 
Namun, tidak ada penahanan. Saat itu, Kelvin langsung dipulangkan. Hanya handphone milik Kelvin yang ditahan.

"Tidak ada penahanan hari itu juga Kelvin langsung dipulangkan dan ada yang menjemput dari pihak Kelvin. Kemarin dibawa oleh polisi dibawa ke Polres kemudian di BAP terkait video yang viral tersebut. Sempat dimintai keterangan untuk proses BAP perkara 359 dan 360 KUHP," jelas Edwin.

Edwin menuturkan kejadian pada Jumat, 7 Oktober 2022 kemarin. Dia mendampingi Kelvin untuk mengambil handphone milik Kelvin yang sempat disita Polres Malang

BEgitu pun, soal temuan di lapangan, LPSK mengaku belum bisa membeberkan secara terperinci. Namun, ia berjanji pekan depan akan mengumumkan temuan LPSK ke publik.

"Kami menemani Kelvin untuk mengambil handphonenya yang kemarin sempat dipinjam oleh penyidik Kelvin adalah pengunggah video di akun media sosial. Dia pernah diisukan diculik. Untuk temuan belum bisa kami sampaikan, mungkin Minggu depan temuannya akan kami sampaikan," tutur Edwin.

Kompolnas Ungkap Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Ternyata Bukan Instruksi dari Kapolres

Fakta mengejutkan disampaikan oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Ada Pejabat di Dalam Stadion Kanjuruhan Perintahkan Gunakan Gas Air Mata. Padahal, lima jam sebelum pertandingan Kapolres Malang instruksikan anggotanya untuk tidak boleh menggunakan kekerasan jika ada insiden yang tidak diinginkan pada pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya itu. 

Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto, di Kabupaten Malang, Selasa, mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya juga masih melakukan penelitian terkait dari mana perintah kepada anggota di lapangan untuk menggunakan gas air mata tersebut.  

"Ini kami teliti. Karena saat itu Kapolres Malang sedang di luar akan mengamankan pemain (Persebaya) yang akan keluar," kata Wahyu. 

Wahyu menjelaskan, pada saat Kapolres Malang (nonaktif) AKBP Ferli Hidayat tersebut berada di luar, di dalam Stadion Kanjuruhan terjadi kericuhan dan kemudian petugas menggunakan gas air mata untuk mengurai massa. 

Dengan kondisi tersebut, katanya lagi, diperkirakan ada pejabat di dalam yang memerintahkan anggota untuk menggunakan gas air mata tersebut. Penggunaan gas air mata itu, menyebabkan kepanikan para suporter yang ada di dalam stadion. 

"Kejadian itu di dalam, berarti ada pejabat di dalam yang memerintahkan. Siapa orangnya, sedang disidik. Tapi sembilan orang sudah dicopot. Tim sedang bekerja," ujarnya pula.

Begini Instruksi dari Kapolres

Ia menambahkan, Kapolres Malang (nonaktif) Ferli Hidayat saat itu tidak memerintahkan anggotanya untuk menggunakan gas air mata guna mengurai massa. Saat itu, Ferli telah mengambil langkah antisipasi dengan memberikan arahan langsung kepada personel.  

"Dalam apel yang dilakukan, sudah ada instruksi tidak boleh ada kekerasan dalam kondisi apa pun. Instruksi diulang berkali-kali oleh Kapolres saat apel persiapan," katanya lagi.

Tiga instruksi dari AKBP Ferli Hidayat itu disampaikan pukul 15.00 WIB, atau lima jam sebelum laga Arema vs Persebaya digelar.  

"Saya tekankan, yang pertama, tolong tidak ada satupun anggota yang membawa senjata api, jadi kalau masih ada, baik bintara senior maupun perwira tolong segera diamankan dulu," kata AKBP Ferli Hidayat, dalam rekaman video itu. 

Kemudian, AKBP Ferli Hidayat juga meminta anggotanya yang melakukan pengamanan di stadion Kanjuruhan untuk tidak melakukan kekerasan yang eksesif, atau diluar dari kebiasaan.  

"Kedua, tolong tidak ada yang melakukan kekerasan yang sifatnya eksesif. Seperti apapun nanti dinamikanya, tolong jangan sampai kita melakukan kekerasan yang eksesif. Sesuaikan saja ancaman yang kita hadapi dengan penggunaan kekuatan yang kita miliki," kata dia. 

AKBP Ferli Hidayat juga meminta agar jajaran perwira senior yang bertugas dalam pengamanan di stadion Kanjuruhan melakukan pengawasan dan pengendalian kepada anggotanya yang bertugas.  

"Ketiga, saya mohon bantuan rekan rekan perwira. Lakukan pengawasan dan pengendalian penuh terhadap rekan-rekan anggotanya," kata AKBP Ferli Hidayat.(viva/ito/rka/ind)

Jangan lupa tonton berita terbaru lainnya dan Subscribe tvOneNews


 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
JK akan Jadi Saksi Meringankan Karen Agustiawan di Sidang Korupsi LNG Pertamina Senilai Rp1,77 Triliun

JK akan Jadi Saksi Meringankan Karen Agustiawan di Sidang Korupsi LNG Pertamina Senilai Rp1,77 Triliun

Jusuf Kalla (JK) akan menjadi saksi dalam sidang korupsi terkait proyek pengadaan liquefied natural gas (LNG) Pertamina periode 2011-2021, Kamis (16/5/2024).
Polda Jabar Tebar Ancaman ke Keluarga Pelaku Pembunuhan Vina, Minta Segera..

Polda Jabar Tebar Ancaman ke Keluarga Pelaku Pembunuhan Vina, Minta Segera..

Polda Jawa Barat menebar ancaman kepada keluarga para pelaku pembunuhan Vina. Hal tersebut menanggapi film Vina: sebelum 7 hari yang tayang di bioskop bahkan menjadi viral di media sosial.
Kementerian ESDM Klaim Emisi Karbon Dapat Turun hingga 60 Persen pada Tahun 2030: Akan Menciptakan Banyak Tantangan

Kementerian ESDM Klaim Emisi Karbon Dapat Turun hingga 60 Persen pada Tahun 2030: Akan Menciptakan Banyak Tantangan

Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Jenderal Migas ESDM Noor Arifin Muhammad menyebut penurunan emisi karbon bisa sampai 60 persen dalam enam tahun lagi.
Bikin Merinding, Kisah Di Balik Syuting Film Vina Sebelum 7 Hari, Ada yang Datangi Keluarga Korban Bilang Sesuatu

Bikin Merinding, Kisah Di Balik Syuting Film Vina Sebelum 7 Hari, Ada yang Datangi Keluarga Korban Bilang Sesuatu

Bioskop Indonesia Indonesia menyuguhkan salah satu film horor yang diangkat dari kisah nyata, berjudul Vina: Sebelum 7 Hari. Film ini disutradarai oleh Anggy Umbara, diambil dari tragedi pembunuhan sepasang kekasih di Cirebon pada tahun 2016 yang lalu.
Habitat Orangutan di Bukit Lawang Jadi Daya Tarik Wisatawan, Sport Tourism Bisa Jadi Cara Kenalkan Keindahan Alam Indonesia

Habitat Orangutan di Bukit Lawang Jadi Daya Tarik Wisatawan, Sport Tourism Bisa Jadi Cara Kenalkan Keindahan Alam Indonesia

Habitat Orangutan di kawasan Bukit Lawang, Taman Nasional Gunung Leuser, Sumatera Utara kembali mendapat sorotan wisatawan lokal dan mancanegara, lantaran kerap diadakan event sport tourism.
Gempa M5,4 di Kepulauan Seribu Rabu Sore,  Lurah Pulau Panggang: Tidak Begitu Terasa

Gempa M5,4 di Kepulauan Seribu Rabu Sore, Lurah Pulau Panggang: Tidak Begitu Terasa

Warga di Pulau Panggang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta merasakan getaran gempa dengan magnitudo 5,4 SR yang terjadi pada Rabu (15/5/2024) sore.
Trending
Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Viral Lagi, Keluarga Ungkap Ada Pihak yang Tak Mau Namanya Jelek sampai Intimidasi: Kenapa Ibu Mau, Uang Segitu Cepet Habis

Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Viral Lagi, Keluarga Ungkap Ada Pihak yang Tak Mau Namanya Jelek sampai Intimidasi: Kenapa Ibu Mau, Uang Segitu Cepet Habis

Keluarga mengungkap sempat didatangi dan diintimidasi oleh seseorang yang tidak ingin Film Vina: Sebelum 7 Hari membuat kasus lama di Cirebon menjadi viral lagi
Pelatih Skotlandia Ini Peringatkan Shin Tae-yong Soal Banyaknya Pemain Naturalisasi di Timnas Indonesia, Sebut Nasibnya Bisa Serupa...

Pelatih Skotlandia Ini Peringatkan Shin Tae-yong Soal Banyaknya Pemain Naturalisasi di Timnas Indonesia, Sebut Nasibnya Bisa Serupa...

Mantan pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, mengungkapkan dampak negatif dari banyaknya pemain naturalisasi.
Nenek Vina Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Bertemu Pemeran Vina: Mirip Banget Sama Cucu Nenek

Nenek Vina Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Bertemu Pemeran Vina: Mirip Banget Sama Cucu Nenek

Pemeran karakter Vina di Film Vina: Sebelum 7 Hari, Nayla Denny Purnama mengungkapkan momen pertemuannya dengan keluarga Vina sebelum memulai syuting
Fakhri Husaini Anggap Prestasi Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia di Piala Asia Biasa Saja, Kok Bisa?

Fakhri Husaini Anggap Prestasi Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia di Piala Asia Biasa Saja, Kok Bisa?

Mantan pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini menganggap keberhasilan Shin Tae-yong di Piala Asia 2023 dan Piala Asia U-23 2024 sebagai sesuatu yang biasa saja.
8 Tahun Tak Tuntas! Menguak Kronologi Rinci Kasus Pemerkosaan dan Pembunuhan Vina di Cirebon 2016 Silam

8 Tahun Tak Tuntas! Menguak Kronologi Rinci Kasus Pemerkosaan dan Pembunuhan Vina di Cirebon 2016 Silam

Kasus pembunuhan yang menimpa Vina dan kekasihnya Eky lada 2016 silam kembali viral setelah penayangan Film Vina: Sebelum 7 Hari di bioskop.
Sindiran Media Vietnam soal Skuad Timnas Indonesia Ambil Bagian di Turnamen Toulon Cup 2024: Aneh

Sindiran Media Vietnam soal Skuad Timnas Indonesia Ambil Bagian di Turnamen Toulon Cup 2024: Aneh

Media Vietnam sindir hingga menyoroti soal timnas Indonesia ambil bagian di turnamen bergengsi di Eropa bernama Tournoi Maurice Revello atau Toulon Cup 2024.
Tukang Sate Berjasa di Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Berani Beritahu Polisi Markas Para Pelaku, Pelaku Ditemukan Sedang Tepar Karena Pesta Miras

Tukang Sate Berjasa di Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Berani Beritahu Polisi Markas Para Pelaku, Pelaku Ditemukan Sedang Tepar Karena Pesta Miras

Ternyata tukang sate berjasa di kasus pembunuhan Vina Cirebon. Tukang sate ini disebutkan berani beritahu polisi markas para pelaku.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Indonesia Business Forum
21:00 - 22:00
Kabar Utama 2
22:00 - 22:30
Panggilan Baitullah
22:30 - 23:30
Kabar Hari ini
23:30 - 00:00
Indonesia Mengingat
Selengkapnya