LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, Minggu (30/10/2022)
Sumber :
  • Kolase tvonenews.com / antara

Siap-siap, Irjen Dedi Prasetyo Bocorkan Bakal Ada Tersangka Baru Kasus Tragedi Kanjuruhan

duka atas peristiwa kerusuhan supporter di Stadion Kanjuruhan. Adapun kini, Irjen Dedi Prasetyo bocorkan bakal ada tersangka baru kasus Tragedi Kanjuruhan,30/10

Minggu, 30 Oktober 2022 - 18:36 WIB

Jakarta - Pesepakbolaan tanah air sedang dilanda duka atas peristiwa kerusuhan supporter di Stadion Kanjuruhan. Adapun kini, Irjen Dedi Prasetyo bocorkan bakal ada tersangka baru kasus Tragedi Kanjuruhan, Minggu (30/10/2022).

Insiden pertandingan gelaran Liga 1 antara Arema FC sebagai tuan rumah menjamu Persebaya Surabaya berakhir dengan skor 2-3. Pasca pertandingan kericuhan mulai terjadi yang turut menjadikan ratusan Aremania jadi korban jiwa.

Irjen Dedi Prasetyo Bocorkan Bakal Ada Tersangka Baru Kasus Tragedi Kanjuruhan

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo. (ist)

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo memastikan bakal ada tersangka baru dalam Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang paska pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022. 

Baca Juga :

“Ada (potensi tersangka baru). Nunggu petunjuk jaksa dulu,” kata Dedi saat dihubungi wartawan pada Sabtu, 29 Oktober 2022.

Menurut dia, penyidik Polda Jawa Timur sudah memeriksa sejumlah saksi terkait Tragedi Kanjuruhan. Diketahui, ada ratusan orang meninggal akibat kerusuhan usai laga pertandingan sepak bola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya. 

“Sebelumnya kan 93 (saksi), tambah lagi pemeriksaan 15 orang,” jelas dia.

Sementara, Dedi menjelaskan alasan polisi dijerat pasal yang beda dengan tersangka lainnya. Dalam kasus ini, polisi sudah menetapkan enam orang tersangka yaitu Direktur Utama PT. Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita (AHL); Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan, AH; SS selaku security officer.

Kemudian tiga orang tersangka merupakan anggota Kepolisian yaitu Kabag Ops Polres Malang, Wahyu SS; H selaku Brimob Polda Jawa Timur; dan BSA sebagai Kasat Samapta Polres Malang. Tentu, kata Dedi, penyidik menerapkan pasal kepada enam tersangka meminta pendapat 11 orang saksi ahli.

“Kalau polisi kena Pasal 55 dan Pasal 59 karena kelalaiannya. Dia tidak punya tanggungjawab di bidang sarana dan prasarana, bidang olahraga. Yang punya tanggungjawab di bidang sarana dan prasarana ya orang orang itu, yang mengaudit,” pungkasnya. 

Diketahui, kerusuhan terjadi usai pertandingan sepak bola Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Saat itu, Arema FC kalah 3-2 dari Persebaya. Lalu, penonton Aremania turun masuk ke lapangan hingga terjadi kerusuhan yang memakan korban jiwa.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan tersangka kasus kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Menurut dia, ada enam orang yang ditetapkan sebagai tersangka kasus kerusuhan Stadion Kanjuruhan. 

“Tadi pagi telah dilaksanakan gelar perkara meningkatkan status. Berdasarkan gelar perkara dan permulaan bukti cukup, maka ditetapkan saat ini enam orang tersangka,” kata Sigit pada Kamis malam, 6 Oktober 2022.

Adapun, Sigit menyebut enam orang tersangka yaitu Direktur Utama PT. Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita (AHL); Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan, AH; SS selaku security officer; Kabag Ops Polres Malang, Wahyu SS; H selaku Brimob Polda Jawa Timur; dan BSA sebagai Kasat Samapta Polres Malang. 

“Tentunya, tim akan terus bekerja maksimal bahwa kemungkinan penambahan-penambahan pelaku apakah itu pelaku pelanggar etik maupun pelaku karena pelanggaran pidana, kemungkinan masih bisa bertambah dan tim terus bekerja,” jelas dia.

Atas perbuatannya, enam orang tersangka dijerat Pasal 359 dan 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan kematian dan Pasal 103 juncto Pasal 52 Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2022 tentang keolahragaan.

Komnas HAM berpegang teguh penyebab kematian karena Gas Air Mata

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam. (dok. Komnas HAM)

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menjelaskan pihaknya masih berpegang teguh terhadap peyebab ratusan orang meninggal itu karena gas air mata. 

"Dalam konteks gas air mata itu, sekali lagi kami tegaskan bahwa dia penyebab utamanya," tegas Anam.

Selain itu, Anam menyebutkan tragedi Kanjuruhan merupakan kasus yang khas sehingga rekonstruksi sebenarnya bisa lebih mudah didapat hasilnya

"Di kasus Kanjuruhan ini khas. Khasnya apa? Kalau dugaannya penyebab kematian utamanya adalah penembakan gas air mata ke tribun, video itu banyak. Artinya, sebenarnya bisa mendasarkan pada video yang beredar maupun pada video yang dimiliki oleh penyidik itu sendiri," imbuhnya.

Polri akui gunakan gas mata kedaluwarsa

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akhirnya mengakui menggunakan gas air mata yang sudah kedaluwarsa atau expired saat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Diduga, beberapa gas air mata yang ditembakkan dalam tragedi Kanjuruhan itu sudah habis masa penggunaannya pada tahun 2021. 

“Ada beberapa yang diketemukan, ya. Yang tahun 2021 ada beberapa,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri pada Senin, 10 Oktober 2022.

Namun, Dedi mengaku belum mengetahui berapa jumlah pastinya gas air mata yang ditemukan kadaluwarsa tersebut. Menurut dia, hal tersebut perlu dikonfirmasi lagi kepada tim laboratorium forensik (labfor). 

“Saya masih belum tahu jumlahnya. Tapi itu yang masih didalami, tapi ada beberapa. Sampai saat ini, dari hasil pemeriksaan tersangka dan hasil oleh TKP dari Inafis dan Labfor diketemukan seperti itu,” ujarnya. 

Menurut dia, sebagian besar gas air mata yang digunakan ada tiga jenis dalam insiden Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Tiga jenis gas air mata itu berwarna merah, hijau dan biru. Warna hijau, kata dia, gas air mata berupa smoke, dimana jenis ini hanya ledakan dan berisi asap putih. 

Kedua, sifatnya sedang dan digunakan untuk klaster dari jumlah kecil. kemudian, gas air mata warna merah adalah untuk mengurai massa dalam jumlah yang cukup besar. “Sebagian besar yang digunakan, ya tiga jenis ini yang digunakan,” jelas dia

Kadiv Humas Mabes Polri sebut gas air mata kadaluarsa tidak berbahaya 

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkap hasil penyidikan terkait adanya gas air mata kadaluwarsa atau expired yang ditembakan personel polisi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Irjen Dedi Prasetyo menyebutkan gas air mata kedaluwarsa sudah tidak begitu efektif.  

Sebab, dia menuturkan zat kimia di dalam gas air mata yang kedaluwarsa itu akan menurun kadarnya sehingga tidak membahayakan. 

"Jadi, kalau sudah expired, justru kadarnya berkurang, kemudian kemampuannya akan menurun," imbuhnya.

Adapun tragedi Kanjuruhan menjadi sejarah kelam sepak bola Indonesia. Insiden nahas tersebut terjadi seusai pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. 

Sebanyak 135 orang dinyatakan meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan, sedangkan ratusan lainnya tengah mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit. (viva/ind)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Pegi Alias Perong DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap, Keluarga Vina: Syukur Alhamdulillah!

Pegi Alias Perong DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap, Keluarga Vina: Syukur Alhamdulillah!

Pegi alias Perong DPO kasus Vina Cirebon ditangkap, keluarga Vina mengucap rasa syukur. Dia pun berharap polisi dapat terus mengusut kasus tersebut dan para pelaku yang masih buron atau DPO dapat segera ditangkap.
Ditangkap karena Bertengkar dengan Kekasih, Rivaldi Malah Dijadikan Tersangka Pembunuhan Vina, Kuasa Hukum Bingung: Kok Bisa?

Ditangkap karena Bertengkar dengan Kekasih, Rivaldi Malah Dijadikan Tersangka Pembunuhan Vina, Kuasa Hukum Bingung: Kok Bisa?

Sosok salah satu terpidana pembunuhan Vina dan Eky, Rivaldi muncul melalui kuasa hukumnya. Beberapa fakta mengejutkan diungkapkan termasuk alasan awal ditangkap
Starting XI Gabungan Pemain Lokal Persib Bandung - Madura United, Layak Wakili Timnas Indonesia di Piala AFF 2024?

Starting XI Gabungan Pemain Lokal Persib Bandung - Madura United, Layak Wakili Timnas Indonesia di Piala AFF 2024?

Formasi gabungan Persib Bandung dan Madura United di final Championship Series Liga 1 23/24, skuad tersebut bisa jadi opsi Timnas Indonesia buat Piala AFF 2024.
Kuasa Hukum Vina Hotman Paris Meradang: Kenapa Bapaknya Eky Tidak Mau Berhubungan Dengan Kami? Hai Pak Rudy Apa yang Anda Takutkan?

Kuasa Hukum Vina Hotman Paris Meradang: Kenapa Bapaknya Eky Tidak Mau Berhubungan Dengan Kami? Hai Pak Rudy Apa yang Anda Takutkan?

Kuasa hukum Vina, Hotman Paris, meradang dengan sikap ayah Eky yang juga menjadi korban pembunuhan di Cirebon pada tahun 2016 silam yang hingga kini belum terungkap kebenarannya. 
Mengejutkan, Nama Terpidana Rivaldi Tak Pernah Muncul Tapi Diganti agar Jadi Tersangka Pembunuhan Vina, Betul Salah Tangkap?

Mengejutkan, Nama Terpidana Rivaldi Tak Pernah Muncul Tapi Diganti agar Jadi Tersangka Pembunuhan Vina, Betul Salah Tangkap?

Fakta mengejutkan, pihak kuasa hukum mengatakan nama terpidana Rivaldi alias Ucil diganti menggantikan salah satu DPO agar bisa jadi tersangka pembunuhan Vina.
Ashanty Dapat Peringatan Keras Usai Undang Saka Tatal Eks Terpidana Kasus Vina Cirebon, Istri Anang Hermansyah Ini Justru Senang, Katanya…

Ashanty Dapat Peringatan Keras Usai Undang Saka Tatal Eks Terpidana Kasus Vina Cirebon, Istri Anang Hermansyah Ini Justru Senang, Katanya…

Ashanty panen hujatan usai mengundang Saka Tatal eks terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon. Namun, justru istri Anang Hermansyah itu malah senang, kenapa?
Trending
Kasus Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Mantan Kabareskrim Bocorkan Keberadaan Linda

Kasus Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Mantan Kabareskrim Bocorkan Keberadaan Linda

Kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat pada 2016 silam bak benang kusut dalam pengungkapannya oleh kepolisian serta menyita perhatian publik.
Kasus Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Mantan Kabareskrim : Pegi Perong Ditangkap, Tak Ada Lagi Alasan Salah Tangkap

Kasus Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Mantan Kabareskrim : Pegi Perong Ditangkap, Tak Ada Lagi Alasan Salah Tangkap

Kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat pada 2016 silam bak benang kusut dalam pengungkapannya oleh pihak kepolisian terlebih disorot khalayak.
Menimba Ilmu Sepak Bola Sampai Eropa, Anak dari Pasangan Artis Ini Dipanggil Nova Arianto untuk Gabung ke Timnas Indonesia U16

Menimba Ilmu Sepak Bola Sampai Eropa, Anak dari Pasangan Artis Ini Dipanggil Nova Arianto untuk Gabung ke Timnas Indonesia U16

Anak dari pasangan selebriti Darius Sinathrya dan Donna Agnesia dipanggil seleksi Timnas Indonesia U16 usai berkarier di Eropa bersama Paris Saint-Germain.
Mencengangkan! Pengakuan Pegi soal Vina dan Eky, Kuasa Hukum Ceritakan Hal Ini

Mencengangkan! Pengakuan Pegi soal Vina dan Eky, Kuasa Hukum Ceritakan Hal Ini

Belakangan ini sebagian publik dicengangkan dengan pengakuan Pegi alias Perong, yang diduga otak utama pelaku pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.
Marc Klok Kenang Kembali Pertama Kali Kedatangan Bojan Hodak, Tanya Siapa yang Baru Saja Meninggal

Marc Klok Kenang Kembali Pertama Kali Kedatangan Bojan Hodak, Tanya Siapa yang Baru Saja Meninggal

Persib Bandung pernah hampir terdegradasi, lima laga tanpa menang, pelatih Luis Milla yang tiba-tiba hengkang serta keruwetan lainnya di ruang ganti.
Berposisi Serupa dengan Ragnar Oratmangoen, Pemain Belanda Keturunan Jakarta Ini Bisa Jadi Opsi Indra Sjafri untuk Timnas Indonesia U20

Berposisi Serupa dengan Ragnar Oratmangoen, Pemain Belanda Keturunan Jakarta Ini Bisa Jadi Opsi Indra Sjafri untuk Timnas Indonesia U20

Pemain asal Belanda keturunan Jakarta ini berminat bela Timnas Indonesia dan bisa menjadi opsi Indra Sjafri apabila kekurangan penggawa di posisi winger Garuda.
Kasus Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Mantan Kabareskrim 'Sentil' Polisi Sebar DPO Tanpa Foto

Kasus Pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Mantan Kabareskrim 'Sentil' Polisi Sebar DPO Tanpa Foto

Kasus pembunuhan sejoli muda Vina dan Eky di Cirebon pada 2016 silam bak benang kusut dalam pengungkapannya oleh pihak kepolisian serta menjadi sorotan publik.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Coffee Break
09:00 - 11:00
Best World Boxing
11:00 - 11:30
#DiIndonesiaAja
11:30 - 12:30
Kabar Siang
12:30 - 14:00
Damai Indonesiaku
14:00 - 15:00
OnePrix
Selengkapnya