LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Pojok KC - Genosida Zionis Israel
Sumber :
  • tim tvonenews

Genosida Zionis Israel

SIAPA yang masih percaya Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dan juga Uni Eropa bakal bersikap keras menentang genosida yang kini tengah berlangsung di Palestina?

Senin, 4 Maret 2024 - 11:57 WIB

Tak lama Slobodan Milosevic, Presiden Serbia memerintahkan tentara dengan buas membunuhi anak anak, memperkosa para perempuan, ---bahkan membunuh bayi-bayi dalam kandungan para ibu—--, menghabisi siapa saja, meratakan desa dan kota dengan perintah yang jelas: “pembersihan etnik” Bosnia. 

Lalu, kisah pembersihan etnik Muslim Bosnia dari buminya  saat itu menjadi headline berita media massa sepanjang 1992 dan 1993. Genosida dilakukan secara nyata, telanjang. Majalah The Economist meringkas skala kekejamannya: “Pembersihan populasi Muslim dari kawasan yang dicaplok Serbia adalah tragedi terbesar di Eropa sejak perang Dunia ke II. Kekejaman Serbia hanya bisa ditandingi oleh kekejian Nazi Jerman dan Khmer Merah di Kamboja”. Anehnya, kebiadaban itu terjadi justru di jantung Eropa yang dicitrakan “beradab”, pada sebuah negeri yang hanya berjarak penerbangan dua jam dari Swiss, Prancis, Austria atau Italia. 

PBB, misalnya tak berdaya ketika bantuan kemanusian UNHCR saat menuju kota Srebrenica selalu diserang tentara Serbia. 

Pada 9 Oktober 1992 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi larangan terbang di wilayah Bosnia, namun dilanggar ratusan kali (berdasarkan catatan PBB) dan tentu saja tak ada sanksi. 

Baca Juga :

(Dok. Monumen genosida lebih dari 8000 lelaki dan remaja Muslim Bosnia pada Juli 1995. Sumber: Wikimedia Common, English Wikipedia user The Dragon of Bosnia, CC BY-SA 3.0)

Puncaknya, PBB dan Uni Eropa memberikan solusi yang tak hanya menyudutkan Bosnia, tapi juga berbau apartheid: membagi Bosnia menjadi tiga republik mini berdasarkan etnis (Muslim 30 persen), Serbia 51 persen dan Kroasia 19 persen). Sebuah perjanjian yang dibuat dalam keadaan Bosnia yang tengah terdesak oleh invasi brutal Serbia.

Demikian, PBB dan Uni Eropa bukan hanya gagal menghukum kejahatan perang Serbia, negeri negeri di Utara yang kerap mengklaim sebagai kampiun demokrasi justru menjadi sponsor sistem apartheid, yang didahului tindakan penuh anyir darah genosida pada warga Bosnia.

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya :
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Komisi III Komentari Kasus Panji Gumilang, Alvin Lim: DPR Bukan Jubir Polri!

Komisi III Komentari Kasus Panji Gumilang, Alvin Lim: DPR Bukan Jubir Polri!

Kuasa hukum Panji Gumilang dalam perkara praperadilan penetapan tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU) oleh Bareskrim Polri, mengaku menerima informasi adanya tekanan agar praperadilan ditolak majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel). Tekanan ini datang dari berbagai pihak, salah satunya Mabes Polri. 
Sosok Dian Nurfarida, Pengurus Yayasan SMK Lingga Kencana Ternyata Caleg PKS Kota Depok

Sosok Dian Nurfarida, Pengurus Yayasan SMK Lingga Kencana Ternyata Caleg PKS Kota Depok

Tak disangka sosok Dian Nurfarida ternyata bukan orang sembarangan.
Memangnya Boleh Belum Pergi Haji tapi Sudah Dipanggil Pak Haji? Kata Buya Yahya Begini...

Memangnya Boleh Belum Pergi Haji tapi Sudah Dipanggil Pak Haji? Kata Buya Yahya Begini...

Boleh seseorang mendapatkan panggilan "Pak Haji" karena dianggap tua meski dirinya belum ibadah haji? Mari simak penjelasan Buya Yahya dalam ceramahnya di sini.
Beragam Keunikan Penanda Koper Jemaah Calon Haji asal Lampung, Bawa Boneka hingga Foto Keluarga

Beragam Keunikan Penanda Koper Jemaah Calon Haji asal Lampung, Bawa Boneka hingga Foto Keluarga

Seperti yang dilakukan pasangan JCH bernama Marwiyah dan Zulkarnain. Pasangan suami istri kloter 3 JKG rombongan 10, warga Perum Bukit Kemiling Permai, Bandar Lampung ini membawa foto wisuda anak-anaknya untuk menjadi penanda koper agar tidak tertukar.
Penyesalan Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang, Netizen Salfok sang Sopir Cengengesan: Pak 11 Orang Meninggal Dunia!

Penyesalan Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang, Netizen Salfok sang Sopir Cengengesan: Pak 11 Orang Meninggal Dunia!

Kecelakaan maut yang terjadi bus pariwisata rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang menyisakan banyak duka, termasuk dari sang sopir PO bus, Sadira.
Meski Banyak Pencari Bakat Dunia, Ternyata Turnamen Toulon Tak Beri Dampak pada 3 Pemain Muda ini

Meski Banyak Pencari Bakat Dunia, Ternyata Turnamen Toulon Tak Beri Dampak pada 3 Pemain Muda ini

Turnamen Toulon kali ini menjadi keikutsertaan ketiga Timnas Indonesia setelah ikut pada edisi 2017 dan 2022. 
Trending
Timnas Indonesia Bisa Bernasib Seperti Jerman di Piala Dunia Jika Pemain Keturunan Ini Dinaturalisasi, Ciptakan Perang Saudara Beda Negara

Timnas Indonesia Bisa Bernasib Seperti Jerman di Piala Dunia Jika Pemain Keturunan Ini Dinaturalisasi, Ciptakan Perang Saudara Beda Negara

Timnas Indonesia bakal bernasib seperti Jerman dan berpotensi alami perang saudara dengan Belanda jika salah satu pemain keturunan ini resmi dinaturalisasi.
Pengamat Asing Bandingkan Kiprah 3 Pelatih Korea di ASEAN, Sorot Kehidupan Shin Tae-yong Selama Pimpin Timnas Indonesia

Pengamat Asing Bandingkan Kiprah 3 Pelatih Korea di ASEAN, Sorot Kehidupan Shin Tae-yong Selama Pimpin Timnas Indonesia

Saat ini tiga timnas dari 11 negara Asia Tenggara dipimpin oleh pelatih asal Korea Selatan.
Mbah Trimo Wakafkan 12 SPBU dan Serahkan Cek Rp10 Miliar ke Muhammadiyah, Kiai: Orangnya Sederhana, Sehari-hari Jadi Marbot

Mbah Trimo Wakafkan 12 SPBU dan Serahkan Cek Rp10 Miliar ke Muhammadiyah, Kiai: Orangnya Sederhana, Sehari-hari Jadi Marbot

Seorang pria bernama H. Soetrismo atau yang lebih akrab disapa Mbah Trimo mewakafkan 12 SPBU dan menyerahkan cek sebesar Rp10 miliar ke Muhammadiyah.
Percakapan Terakhir Ayah dan Korban Kecelakan Bus Pelajar SMK Subang, hingga Pernyataan Saksi Saat Detik-detik Kecelakaan

Percakapan Terakhir Ayah dan Korban Kecelakan Bus Pelajar SMK Subang, hingga Pernyataan Saksi Saat Detik-detik Kecelakaan

Kisah percakapan terakhir ayah korban kecelakaan bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang. Keterangan saksi saat kecelakaan maut bus terguling
Viral Video Diduga Suasana Panik Dalam Bus SMK Lingga Kencana Depok Saat Kecelakaan di Subang, Penumpang Histeris dan Bertakbir

Viral Video Diduga Suasana Panik Dalam Bus SMK Lingga Kencana Depok Saat Kecelakaan di Subang, Penumpang Histeris dan Bertakbir

Viral video diduga suasana dalam bus pariwisata rombongan SMK Lingga Kencana Depok saat kecelakaan di daerah Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5).
Penyesalan Sopir Bus Kecelakaan Maut di Ciater, Berulang Kali Sampaikan Permintaan Maaf pada Keluarga Korban

Penyesalan Sopir Bus Kecelakaan Maut di Ciater, Berulang Kali Sampaikan Permintaan Maaf pada Keluarga Korban

Sopir bus kecelakaan maut di Ciater, Subang yang mengangkut rombongan SMK Lingga Kencana mengungkapkan penyesalannya. Ia memohon maaf kepada para keluarga.
Beredar Video Potongan Live TikTok Mengerikan Diduga dari Dalam Bus Maut SMK Lingga Kencana Depok: Allahu Akbar, Kecelakaan, Remnya Blong

Beredar Video Potongan Live TikTok Mengerikan Diduga dari Dalam Bus Maut SMK Lingga Kencana Depok: Allahu Akbar, Kecelakaan, Remnya Blong

Beredar video potongan live TikTok mengerikan diduga dari dalam bus maut SMK Lingga Kencana Depok yang kecelakaan di Subang. 
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Ragam Perkara
16:00 - 17:00
Kabar Petang Pilihan
17:00 - 18:30
Kabar Petang
18:30 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
20:00 - 21:00
Fakta
21:00 - 22:00
Kabar Utama
Selengkapnya