BAGI pendaki spiritual yang tak ingin segera kehilangan momentum agungnya, hari hari di awal Ramadhan ini begitu cepat berlalu. Semua seakan sekelebat saja. Persis ketika kita mengedipkan mata, tiba-tiba kini kita memasuki sepuluh hari yang kedua di bulan puasa 2025.
Apa yang bisa kita dapatkan dari perjalanan rohani sepuluh hari yang pertama? Agaknya kita insaf, manusia, seperti pada asal penciptaannya adalah mahluk Tuhan yang selalu berorientasi pada kebaikan. Pada mulanya setiap manusia adalah baik dan punya kecenderungan pada kebaikan.
Tahun boleh berganti, zaman boleh berubah, raja dan pemimpin silih berganti, tapi kehanifan manusia selalu ajeg. Selalu ada sifat yang dititipkan Tuhan pada kita, sifat manusia yang selalu merindukan kebenaran. Jiwanya merasa tenang, hatinya tentram ketika mendapatkan kebenaran.
Lihat saja betapa semaraknya orang orang menyambut Ramadhan. Sepekan sebelum bulan agung ini tiba, sekolah sekolah mengadakan pawai, tarhib menyambut bulan yang suci ini. Mereka membuat spanduk "Ahlan Wa Sahlan ya Ramadhan 2025" dan banyak poster lain, lalu bersama sama membawanya keliling wilayahnya masing-masing.
Pusat belanja mulai menghias toko tokonya dengan hiasan bernuansa Ramadhan, ada bulan dan bintang, pohon-pohon palem atau gambar gambar masjid yang indah. Tak ketinggalan lagu lagu religi dari Opick atau Bimbo diperdengarkan.
Load more