LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Petani mencabut dan menanam bibit padi pada musim pertama tahun 2023 di Aceh Besar, Aceh, Sabtu (7/1/2023).
Sumber :
  • ANTARA

Arah Baru Penyuluhan Pertanian Indonesia

Para Penyuluh Pertanian di lapangan, perlu menggali faktor apa saja yang menjadi penyebab utama terjadinya perubahan, serta harus melahirkan solusi atas perubahan yang sedang berlangsung.

Minggu, 8 Januari 2023 - 10:10 WIB

Di akhir tahun 1970-an, Prof Sayogyo di depan mahasiswa Jurusan Penyuluhan Pertanian, Departemen Ilmu Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian IPB, sempat menjelaskan pandangan terkait dengan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang Perubahan Sosial.

Pekan selanjutnya Prof Sayogyo menjelaskan lebih rinci soal hubungan antara perubahan sosial dengan gambaran kaum tani di perdesaan.

Begitu menariknya mata kuliah Perubahan Sosial, membuat para mahasiswa yang mengikutinya, merasakan betapa cepatnya waktu berjalan. Perjalanan waktu satu semester sungguh tidak terasa.

Pria yang dijuluki “Bapak Kemiskinan" Indonesia ini pun menutup kuliah dengan meminta para mahasiswa untuk terus mengamati dan mencermati perubahan sosial yang terjadi di tanah air ini.

Baca Juga :

Fenomena perubahan sosial dalam masyarakat yang sedang giat-giatnya menyelenggarakan pembangunan, cenderung akan dihadapkan kepada dua perubahan yang cukup mendasar.

Pertama bertalian dengan perubahan sistem nilai yang selama ini tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat dan kedua berhubungan dengan perubahan struktur kelembagaan yang mengokohkan sistem nilai tersebut.

Dalam kehidupan kaum tani di perdesaan terasa sekali perubahan itu sedang berlangsung. Banyak contoh yang dapat diungkapkan. Salah satunya adalah munculnya keengganan kaum muda perdesaan untuk berkiprah dan berprofesi menjadi petani padi.

Mereka lebih memilih untuk bekerja di kota-kota besar, dengan penghasilan yang tidak menentu, ketimbang harus turun ke sawah bercocok tanam padi.

Fenomena seperti ini, tentu bukan hanya terjadi di negara ini. Pada tahun 1960-an, Negara Matahari Terbit pun mengalami hal yang tidak jauh berbeda dengan fenomena yang terjadi di Indonesia.

Para pemuda Jepang lebih tertarik untuk meninggalkan profesi petani dalam menyambut masa depan kehidupannya. Mereka tidak terpanggil untuk jadi petani, karena bekerja di kantoran, dianggap lebih keren dan bergengsi.

Penghasilan tidak lagi menjadi ukuran. Biarpun gaji kecil asalkan mereka bekerja di gedung menjulang tinggi, lengkap dengan Air Condition, memakai stelan jas dan dasi, rupanya lebih diminati mereka dari pada bekerja di sawah sebagai petani, sekalipun penghasilan menjadi petani, lebih tinggi ketimbang bekerja di kantoran. Kaum muda Jepang saat itu memilih gengsi dibandingkan dengan penghasilan yang diperolehnya.

Perubahan tata nilai dan kehidupan masyarakat perdesaan semacam ini, tentu saja menuntut kepada perubahan paradigma dari kebijakan Penyuluhan Pertanian yang selama ini dilaksanakan di Indonesia.


Penyuluh Pertanian

Para Penyuluh Pertanian di lapangan, perlu menggali dengan cermat faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab utama terjadinya perubahan tersebut. Penyuluh Pertanian harus cerdas dalam melahirkan solusi atas perubahan yang sedang berlangsung.

Satu perubahan besar yang kini tengah berjalan dalam kehidupan kaum tani adalah adanya keinginan para petani untuk dapat meningkatkan kualitas kehidupannya atas usaha tani yang digarapnya.

Petani padi mengharapkan agar kerja keras dan jerih payah mereka selama ini dibayar oleh negara dengan terjadinya peningkatan kesejahteraan yang lebih nyata lagi. Petani ingin agar produksi yang dihasilkannya diatur dengan tingkat harga yang layak.

Petani berharap agar kebijakan Penyuluhan Pertanian tidak melulu mengarah ke upaya peningkatan produksi setinggi-tingginya, namun produksi yang meningkat itu dapat dijual dengan harga yang lebih memberi keuntungan kepada petani.

Petani sudah bosan menyaksikan tingkah polah bandar atau tengkulak yang senantiasa mempermainkan harga jual di tingkat petani ketika panen raya padi tiba.

Itu sebabnya, Program Penyuluhan Pertanian penting diberi muatan terkait dengan sistem pemasaran dan penanganan pascapanen.

Petani jangan lagi dipersepsikan sebagai produsen yang dituntut untuk berproduksi terus-menerus, namun juga petani penting diarahkan menjadi pengusaha. Ke depan Indonesia membutuhkan kehadiran petani pengusaha dan tidak lagi hanya melahirkan petani subsisten.

Inilah salah satu esensi dari babak baru Penyuluhan Pertanian. Selain diminta untuk tetap mendidik kaum tani untuk terus menggenjot produksi dengan penerapan inovasi dan teknologi baru di bidang budidaya tanaman, para Penyuluh Pertanian pun ditantang untuk dapat mengajarkan para petani hal-hal yang berurusan dengan sistem pemasaran dan harga yang menguntungkan bagi petani.

Penyuluh Pertanian penting membawa petani ke dunia bisnis pergabahan dan perberasan, sehingga produksi padi yang dihasilkannya selama ini, betul-betul memiliki nilai ekonomi yang dapat mendongkrak kesejahteraan kehidupannya.

Di sinilah peran negara sangat dibutuhkan, terutama dalam menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang adil dan berbasis kesejahteraan petani.

Pengalaman selama 3 tahun berturut-turut HPP tidak dinaikkan, sebaiknya tidak perlu terulang. HPP perlu ditinjau ulang setiap enam bulan sekali, sebelum setiap tahun dinaikkan.

Terlebih ada perhitungan yang tidak terelakkan termasuk dampak kenaikan inflasi, melemahnya daya beli petani karena adanya sergapan COVID-19. Maka agar kesejahteraan petani padi tidak jalan ditempat, HPP gabah dan beras yang selama 3 tahun tidak berubah saatnya untuk dikoreksi lebih tinggi.

Catatan kritisnya adalah berapa angka HPP yang paling pantas untuk ditetapkan agar dapat memberi rasa adil kepada para petani. Jawaban inilah yang sepatutnya dicermati secara sungguh-sungguh.

Dan kembali lagi, Penyuluhan Pertanian adalah sebuah proses pembelajaran, pemberdayaan dan pemartabatan yang diberikan kepada petani dan keluarganya agar kesejahteraan hidupnya menjadi semakin baik.

Perjalanan selama ini, langkah menyejahterakan petani ini jangan pernah menemui kata lambat. Oleh karena itu, kebijakan Penyuluhan Pertanian perlu segera direvitalisasi agar dalam waktu yang secepat mungkin, petani sejahtera dan bahagia dapat dijelmakan dalam kehidupan sehari-hari di tanah air.

* Penulis: Entang Sastraatmadja; Ketua DPD HKTI Jawa Barat.

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Jakarta Jadi Destinasi Terakhir Konser Kyuhyun di Asia Tour Restart: Indonesia Tempat Luar Biasa!

Jakarta Jadi Destinasi Terakhir Konser Kyuhyun di Asia Tour Restart: Indonesia Tempat Luar Biasa!

Penyanyi sekaligus anggota boyband Korea Selatan Super Junior, Kyuhyun sukses mengadakan konser Asia Tour bertajuk 'Restart' di Jakarta, pada Sabtu (18/5/2024).
Promosi ke Championship, Ini Kans Pemain Timnas Indonesia Bisa Main Bela Oxford United

Promosi ke Championship, Ini Kans Pemain Timnas Indonesia Bisa Main Bela Oxford United

Dengan hasil tersebut, desakan netizen untuk membawa pemain Timnas Indonesia ke Liga Inggris dengan bermain untuk Oxford United pun semakin besar. 
Harry Kane Lewat, Bayer Leverkusen Raih Invinsible Bundeliga dan Berpeluang Raih Treble Winner

Harry Kane Lewat, Bayer Leverkusen Raih Invinsible Bundeliga dan Berpeluang Raih Treble Winner

Kemenangan Bayer Leverkusen atas Ausburg, Sabtu (19/5/2024) menutup musim Bundesliga dengan juara baru.
Menkominfo Pastikan Internet Starlink Tetap Bayar Pajak seperti Operator Lain

Menkominfo Pastikan Internet Starlink Tetap Bayar Pajak seperti Operator Lain

Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan Starlink tidak mendapatkan insentif pajak dari pemerintah dan tetap wajib melakukan pembayaran sebagaimana operator lainnya.
Jauh Sebelum Era Ivar Jenner Cs, Timnas Indonesia Ternyata Hampir Naturalisasi 5 Pemain Muda Brasil Ini untuk Gabung ke Skuad Shin Tae-yong

Jauh Sebelum Era Ivar Jenner Cs, Timnas Indonesia Ternyata Hampir Naturalisasi 5 Pemain Muda Brasil Ini untuk Gabung ke Skuad Shin Tae-yong

Pada 2020 silam, Timnas Indonesia yang baru saja menunjuk pelatih Shin Tae-yong pernah hampir melakukan naturalisasi terhadap lima pemain muda asal Brasil.
Cegah Banjir Air Rob Akibat Gelombang Pasang Air Laut, Nelayan Morokrembangan Tanam Mangrove di Bibir Pantai

Cegah Banjir Air Rob Akibat Gelombang Pasang Air Laut, Nelayan Morokrembangan Tanam Mangrove di Bibir Pantai

Cegah abrasi pantai dan gelombang air pasang laut, puluhan nelayan dan warga masyarakat Morokrembangan dan Asemrowo tanam ratusan bibit pohon mangrove di pesisir Pantai Kalianak, Kecamatan Asemrowo, Surabaya.
Trending
Fakta Terbaru Kasus Vina Cirebon, Ternyata Ayah Eky yang Meringkus 8 Pembunuh Vina

Fakta Terbaru Kasus Vina Cirebon, Ternyata Ayah Eky yang Meringkus 8 Pembunuh Vina

Putri Maya Rumanti salah satu tim kuasa hukum dari Hotman Paris atau kuasa hukum keluarga Vina membeberkan salah satu fakta baru kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Pandit Senior Ini Blak-blakan Bilang Permainan Persib seperti Real Madrid, Jarang Indah Tetapi ...

Pandit Senior Ini Blak-blakan Bilang Permainan Persib seperti Real Madrid, Jarang Indah Tetapi ...

Pandit senior Binder Singh atau akrab disapa Bung Binder menilai permainan Persib Bandung sangat mirip dengan Real Madrid.
Pandit Senior pun Tak Yakin Marselino Ferdinan Bakal Main saat Timnas Indonesia Vs Irak Cuma Gara-gara Masalah...

Pandit Senior pun Tak Yakin Marselino Ferdinan Bakal Main saat Timnas Indonesia Vs Irak Cuma Gara-gara Masalah...

Salah satu pandit senior, Bung Binder mengungkapkan bahwa dirinya tak yakin Marselino Ferdinan ikut main saat Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong lawan Irak.
Elkan Baggott Akhirnya Muncul setelah Ramai Tak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia

Elkan Baggott Akhirnya Muncul setelah Ramai Tak Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia

Bek Timnas Indonesia, Elkan Baggott akhirnya muncul setelah beberapa hari terakhir menjadi perbincangan karena tak dipanggil Shin Tae-yong ke skuad Garuda.
Shin Tae-yong Bisa Bernapas Lega, Bek Liga Italia Ini Resmi Dilepas Klubnya ke Timnas Indonesia

Shin Tae-yong Bisa Bernapas Lega, Bek Liga Italia Ini Resmi Dilepas Klubnya ke Timnas Indonesia

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, akhirnya bisa bernpas lega karena Venezia FC resmi melepas Jay Idzes untuk mengikuti pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
3 Klub Milik Pengusaha Indonesia Ini Kompak Dapatkan Promosi, Terbaru Ada Klub Milik Anindya Bakrie X Erick Thohir

3 Klub Milik Pengusaha Indonesia Ini Kompak Dapatkan Promosi, Terbaru Ada Klub Milik Anindya Bakrie X Erick Thohir

Dari mulai Hartono Bersaudara bersama klub asal Italia, Como 1907 hingga terbaru ada klub Liga Inggris milik Anindya Bakrie dan Erick Thohir pun tak luput menjadi perhatian. 
Kabar Timnas Indonesia Abroad: Jordi Amat Cetak Gol, Elkan Baggott Muncul Ke Hadapan Publik

Kabar Timnas Indonesia Abroad: Jordi Amat Cetak Gol, Elkan Baggott Muncul Ke Hadapan Publik

Meski kompetisi di Eropa sudah selesai, namun kancah pemain Timnas Indonesia yang bermain di luar negeri tidaklah surut.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
#DiIndonesiaAja
11:30 - 12:30
Kabar Siang
12:30 - 14:00
Damai Indonesiaku
14:00 - 15:00
OnePrix
15:00 - 15:30
Football Vaganza
15:30 - 16:00
Ragam Perkara
Selengkapnya