LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Diego Maradona angkat Piala Dunia dan keliling Stadion Azteca di Meksiko 1986.
Sumber :
  • fifa

Sang Juara: Diego Maradona, Dewa Piala Dunia 1986 yang Membuat FIFA Pun Merayakan Hari Lahirnya pada 30 Oktober

FIFA pun mengenang Diego Armando Maradona, pahlawan Argentina saat juara Piala Dunia 1986. Andai panjang umur, Maradona berumur 62 tahun pada 30 Oktober 2022.

Minggu, 30 Oktober 2022 - 23:16 WIB

Buenos Aires, ArgentinaFIFA pun mengenang Diego Armando Maradona, pahlawan Argentina saat juara Piala Dunia 1986. Andai panjang umur, Maradona berumur 62 tahun pada 30 Oktober 2022.

“Hari ini seorang legenda seharusnya berumur 62 tahun. Tak akan pernah ada lagi yang lain seperti Maradona,” tulis FIFA saat memperingati hari kelahiran Diego Armando Maradona, legenda sepakbola dunia nomor atas yang lahir di Buenos Aires, ibukota Argentina, pada 30 Oktober 1960.

Hubungan Diego Maradona dan FIFA (Federasi Sepakbola Internasional) ibarat romantika yang tragis, sepasang kekasih yang saling butuh tapi juga saling curiga tanpa kepercayaan penuh dan pengertian penuh. Maradona ialah bintang sepakbola tapi FIFA tak mau ia berkuasa.

 

Juara Piala Dunia Junior

Sihir Maradona terlalu kuat. Jagat belum terlalu percaya ketika rakyat Argentina menyayangkan ia tidak masuk dalam squad Cesar Luis Menotti sewaktu juara Piala Dunia 1978 di negeri sendiri. Menotti pun beralasan, Diego masih terlalu muda, belum 18 tahun.

Baca Juga :

Tapi Menotti sepenuhnya menyerahkan kepemimpinan pada El Pelusa sewaktu Argentina menjuarai Piala Dunia Junior 1979 di Jepang. Namun dunia, juga FIFA, belum menganggap Maradona ialah bintang masa depan yang akan menguasai panggung internasional.

 

Debut Buruk di Piala Dunia

Keraguan pun terlihat sewaktu jagoan muda menjalani debut buruk di Piala Dunia 1982. Lolos dari fase grup pertama, Argentina memasuki grup putaran kedua lebih sulit.

Terus berjuang melawan bek-bek ganas Italia, lalu bertarung penuh emosi dengan tetangga dekat, Brasil, gejolak pemuda Maradona tak terkendali. Ia marah dan frustrasi hingga kena kartu merah. Tim Menotti gagal mempertahankan Piala Dunia.

Sebagian rakyat Argentina kemudian menuding FIFA sengaja mengatur cara agar tim Albiceleste bertemu dengan rival kuat, Italia dan Brasil pada putaran kedua di Spanyol 1982. Maradona juga pernah menuduh wasit membiarkan provokasi pemain lawan.

 

Genggam Piala Dunia 1986

Dengan amarah, Maradona menyimpan dendam untuk ia ledakkan pada Piala Dunia berikutnya. 1986, Argentina berjumpa Italia lagi. Tapi Diego tidak peduli, ia sudah mengenal karakter dan kekuatan tim dari negeri tempat ia berkarier di Napoli.

Melewati fase grup dengan mengatasi Italia, Argentina terus melaju. Maradona membawa timnya mendepak rival ketat yang juga tetangga, Uruguay, lalu mencetak sejarah istimewa sewaktu menendang Inggris, dengan gol kontroversial dan fenomenal.

Seperti di Piala Dunia 1982, Belgia masih tak bisa memahami permainan Maradona hingga Argentina leluasa maju ke final. Dengan kepemimpinan heroik El Capitan, Tim Tango menari gembira pada ujung laga puncak setelah menang dramatis 3-2 atas Jerman.

FIFA mengakui kehebatan Diego Maradona dengan memberi gelar Pemain Terbaik untuk melengkapi trofi Piala Dunia 1986. Tapi sesudah Mexico ’86, El Pibe de Oro atau Si Anak Emas sudah jadi milik jagat dan badan sepakbola internasional tak bisa mengendalikan Diego.

Maradona terlalu gemilang, sinarnya lebih terang dari para pengurus dan bahkan organisasi FIFA. Tak sedikit kritik Diego pada federasi internasional yang ia tuding korup dan pilih kasih.

 

Kontroversi Piala Dunia 1990

Maka kala Piala Dunia 1990 berlangsung di Italia, rakyat Argentina menuduh FIFA sengaja menaruh tim Carlos Bilardo di grup sulit bersama Kamerun, Romania dan Uni Soviet. Lalu Brasil sudah menunggu di putaran 16 Besar, kemudian Yugoslavia, sampai Italia di semifinal.

Kaki bengkak Maradona yang ia peroleh saat memperkuat Napoli di Liga Italia kini berhadapan dengan suasana kontradiksi. Argentina melawan Italia di kandang klub Maradona dan juara bertahan mampu lolos ke final setelah menang adu penalti dramatis.

Namun FIFA sudah menyiapkan lawan yang penasaran: Jerman. Dan dengan berbagai kesulitan karena beberapa pemain Argentina tak bisa main di final setelah terkena hukuman kartu pada semifinal, termasuk kawannya striker Claudio Caniggia, Diego berjuang dan menyaksikan dua rekannya yang lain kemudian mendapat kartu merah.

Kontroversi bertambah: wasit menghadiahi penalti untuk aksi diving striker Jerman pada menit-menit akhir laga final. Betapa pun usaha kiper Sergio Goycochea, Argentina kebobolan dan kalah 0-1. Maradona menangis. Ia kehilangan gelar juara.

 

Akhir Pahit di Piala Dunia 1994

Saat ia kembali setelah lepas dari sanksi akibat penggunaan obat-obatan, Piala Dunia 1994 jadi cerita kelam lagi dalam relasi Maradona dan FIFA. Si Nomor 10 membuat gol indah ke gawang Yunani pada fase penyisihan grup tapi badan dunia sepakbola enggan memberi ponten 10.

Kisah Maradona selesai setelah FIFA mengumumkan hasil tes doping sesudah pertandingan dengan Nigeria. Hanya dua kali main di Amerika Serikat, El Diego tak bisa meneruskan perjuangan Argentina, karena sanksi jatuh lagi lantaran ia menggunakan suplemen pemacu metabolisme tubuh yang terlarang.

Diego Armando Maradona tak pernah lagi main bola di pentas internasional. Ia pensiun dari tim nasional Argentina tak sudi lagi beraksi di kejuaraan yang berada di bawah kendali FIFA kendati sang legenda amat mencintai negerinya.

 

Pemain Terbaik Abad XX

Sekali ia setuju kembali ke pentas internasional sewaktu polling penggemar sepakbola dunia memilih Diego Maradona sebagai Pemain Terbaik Dunia Abad ke-20. Tapi FIFA tak rela dan membagi penghargaan dengan legenda dari negeri sebelah, Pele asal Brasil.

El Diego bersungut-sungut. El Maradona tahu, FIFA tak pernah mau sepenuhnya mengakui bahwa ada pesepakbola legendaris terbaik yang lebih besar daripada organisasi yang penuh kontroversi.

Sampai wafat pada 25 November 2020, Diego Armando Maradona membawa keyakinannya. Dan kini FIFA bersikap sudah sepantasnya: mengakui “tak akan pernah ada lagi yang lain seperti Maradona.” (raw)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Lagi Cari Rumput, Pria Hanyut di Sungai Buaya, Korban Ditemukan Tewas

Lagi Cari Rumput, Pria Hanyut di Sungai Buaya, Korban Ditemukan Tewas

Tim SAR Gabungan mengevakuasi jenazah pria yang hanyut dan terseret di Sungai Buaya Kabupaten Deli Serdang Serdang, Sumatera Utara, sejak Minggu (19/5/2024).
Cuma Baca Qul Huwallahu Ahad Saat Shalat, Justru Syekh Ali Jaber Bilang Rasulullah Menjamin Nanti akan dapat…

Cuma Baca Qul Huwallahu Ahad Saat Shalat, Justru Syekh Ali Jaber Bilang Rasulullah Menjamin Nanti akan dapat…

Quran Surat Al Ikhlas atau bacaan ‘Qul Huwallahu Ahad’ memang sangat mudah dibaca dan dihafalkan lantaran menjadi salah satu surat terpendek di Al Quran.
Penampakan Terkini Bintang Film Porno Siskaeee yang Segera Jalani Sidang, Pakai Kemeja Ketat

Penampakan Terkini Bintang Film Porno Siskaeee yang Segera Jalani Sidang, Pakai Kemeja Ketat

Selebgram sekaligus bintang film porno Siskaeee segera jalani persidangan sebagai terdakwa dugaan tindak pidana pornografi. Berkas kasus Siskaeee telah lengkap.
Barisan Aktivis Demokrasi Laporkan Supian Suri ke KASN dan BKN, Ternyata Gara-gara Ini

Barisan Aktivis Demokrasi Laporkan Supian Suri ke KASN dan BKN, Ternyata Gara-gara Ini

Koalisi masyarakat sipil yang tergabung dalam Barisan Aktivis Demokrasi (Barikade) melaporkan Supian Suri (Sekda kota Depok) yang diduga melakukan pelanggaran Etika dan Disiplin PNS ke lembaga Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Deputi Pengawasan dan Pengendalian pada Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia (BKN RI) berkaitan dengan pelanggaran Netralitas dan kegiatan politik praktis yang dilakukan Supian Suri selaku PNS aktif jelang Pilkada Depok 2024.
Pengacara Benny Wullur Tantang Duel Tinju Hotman Paris, Sebut Ada Dugaan Praktik Mafia Tanah dan Peradilan

Pengacara Benny Wullur Tantang Duel Tinju Hotman Paris, Sebut Ada Dugaan Praktik Mafia Tanah dan Peradilan

Pengacara Benny Wullur kembali menyuarakan tantangannya untuk berduel tinju di atas ring kepada Hotman Paris Hutapea. Sebagai kuasa hukum dari Hendrew Sastra Husnandar (HSH), Benny juga mengungkap adanya dugaan praktik mafia tanah dan peradilan dalam sengketa tanah Menteng 37 dengan kuasa hukumnya Hotman Paris.
Ini Rangkaian Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi yang Wafat dalam Kecelakaan Helikopter

Ini Rangkaian Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi yang Wafat dalam Kecelakaan Helikopter

Prosesi pemakaman mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi yang tewas dalam kecelakaan helikopter, dimulai di Kota Tabriz, barat laut Iran, pada Selasa (21/5/2024).
Trending
Media Vietnam Heboh Timnas Indonesia Jadi Omongan di Eropa, Katanya Skuad Shin Tae-yong Itu...

Media Vietnam Heboh Timnas Indonesia Jadi Omongan di Eropa, Katanya Skuad Shin Tae-yong Itu...

Ternyata Timnas Indonesia menjadi sorotan media Vietnam gara-gara jadi omongan di Eropa, siapa sangka skuad Shin Tae-yong menjadi pembahasan di media Eropa.
Ekspresi Kim Sam-sik Usai Tahu Akan Hadapi Shin Tae-yong di Piala AFF 2024

Ekspresi Kim Sam-sik Usai Tahu Akan Hadapi Shin Tae-yong di Piala AFF 2024

Timnas Indonesia dan Timnas Vietnam berada di Grup B dari hasil drawing Piala AFF yang digelar di Hanoi, Vietnam, Selasa (21/5/2024). 
Dugaan Rekayasa Kasus Pembunuhan Vina, 4 Kejanggalan Telah Terungkap, Kepala Desa hingga Para Pelaku Buka Suara

Dugaan Rekayasa Kasus Pembunuhan Vina, 4 Kejanggalan Telah Terungkap, Kepala Desa hingga Para Pelaku Buka Suara

Muncul dugaan rekayasa terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky, dua remaja asal Cirebon tahun 2016, setelah deretan kejanggalan muncul seiring perjalanan kasus.
Kompolnas Kritik Keras Polda Jabar Lambat Ungkap Kasus Vina Cirebon: Sudah Bukan Zamannya Nutup-nutupi

Kompolnas Kritik Keras Polda Jabar Lambat Ungkap Kasus Vina Cirebon: Sudah Bukan Zamannya Nutup-nutupi

Kompolnas menilai Polda Jabar lambat dalam merespons kasus Vina Cirebon. Peringatan keras terhadap institusi Polri agar tidak menutup-nutupi kasus Vina Cirebon.
Beda Sikap dengan Timnas Indonesia, Media Vietnam Justru Bersyukur Megawati Hangestri Batal Tampil di AVC Challenge Cup 2024, Katanya Megatron Itu...

Beda Sikap dengan Timnas Indonesia, Media Vietnam Justru Bersyukur Megawati Hangestri Batal Tampil di AVC Challenge Cup 2024, Katanya Megatron Itu...

Media asal Vietnam ini justru bersyukur saat mendengar kabar kalau Megawati Hangestri tidak akan tampil bagi tim voli putri Indonesia di ajang AVC Challenge Cup
Cerita Ramadhan Sananta Kehebohan Adu Penalti Timnas Indonesia U-23 Vs Korea Selatan: Ternyata Nathan Tjoe-A-On ...

Cerita Ramadhan Sananta Kehebohan Adu Penalti Timnas Indonesia U-23 Vs Korea Selatan: Ternyata Nathan Tjoe-A-On ...

Timnas Indonesia U-23 asuhan Shin Tae-yong menyingkirkan asa Korea Selatan untuk lolos ke Olimpiade usai kalah dari adu penalti. 
Polda Jabar Dinilai Sangat Lamban Menangani Kasus Vina Cirebon Hingga Kemunculan Sejumlah Fakta Baru

Polda Jabar Dinilai Sangat Lamban Menangani Kasus Vina Cirebon Hingga Kemunculan Sejumlah Fakta Baru

Kemunculan sejumlah fakta baru kasus penganiayaan disertai pembunuhan terhadap Vina dan Eky sudah diprediksi Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sebelumnya.
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Kabar Arena
00:00 - 01:00
Kabar Dunia
01:00 - 01:30
Trust
01:30 - 02:00
Trust
Selengkapnya