Labuhan Bajo, NTT - Presiden Joko Widodo menuding tingginya biaya logistik menjadi biang keladi barang atau Indonesia tak bisa bersaing di kancah Internasional. Apabila dibanding negara tetangga, biaya logistik di Indonesia nyaris dua kali lipatnya.
Presiden Joko Widodo menyebut salah satu yang membebani dunia usaha saat ini adalah tingginya biaya logistik di Tanah Air. Jika dibanding negara-negara lain biaya logistik di Indonesia sebesar 23 persen, nyaris dua kali lipat dari negara tetangga yang hanya 12 persen.
Oleh sebab itu, presiden menduga ada ketidakefisienan sehingga biaya yang dikeluarkan untuk logistik bisa sebesar itu. Jumlah infrastruktur juga sudah dibangun untuk mengikis mahalnya ongkos logistik di Indonesia.
“Biaya logistik negara kita dibanding negara-negara tetangga kita masih jauh tertinggal. Mereka biaya logistik hanya 12 persen kurang lebih kita masih 23 persen. Artinya ada yang tidak efisien karena kita ingin produk kita bisa bersaing dengan produk-produk negara lain, ungkap Jokowi.
Dengan pembangunan infrastruktur pendukung presiden berharap biaya logistik bisa ditekan agar bisa bersaing dengan negara-negara lain. Selain itu, memiliki jaringan yang luas dan terkoneksi dengan negara-negara tujuan ekspor, impor serta bisa masuk dalam supply chain global. (adh)