Jakarta - Presiden joko widodo menekankan pentingnya peningkatan penindakan secara tegas dan tidak pandang bulu terhadap kasus korupsi. Selain memberikan efek jera, penindakan juga penting untuk mengembalikan kerugian negara akibat korupsi.
Hal tersebut ia sampaikan dalam peringatan Hari anti korupsi Sedunia di Gedung Juang KPK. Presiden mengingatkan pemulihan aset dan penerimaan negara bukan pajak atau PNBP harus diutamakan untuk menyelamatkan dan memulihkan keuangan negara serta mitigasi pencegahan korupsi sejak dini. Pemerintah juga menjalin kerjasama internasional untuk pengembalian aset tindak pidana.
Kepala negara meminta agar para buron pelaku korupsi dapat terus dikejar baik di dalam maupun luar negeri. Aset yang disembunyikan oleh mafia juga harus dikejar dan pelakunya diadili.
"Saya juga mendorong KPK dan Kejaksaan Agung agar semaksimal mungkin menerapkan Tindak pidana pencucian uang (TPPU) untuk memastikan sanksi pidana dengan tegas dan yang terpenting untuk memulihkan kerugian keuangan negara. Kita juga sudah memiliki beberapa kerjasama internasional untuk pengembalian aset tindak pidana. Perjanjian bantuan hukum timbal balik dalam masalah pidana (treaty on mutual legal assistance) sudah kita sepakati dengan Swiss dan Rusia. Mereka siap membantu penelusuran, membantu pembekuan, membantu penyitaan, dan perampasan aset hasil tindak pidana di luar negeri," ucap Jokowi. (afr)