Malang, Jawa Timur - Memasuki hari ke-12 korban Tragedi kanjuruhan masih saja bertambah. Hingga saat ini korban meninggal sudah mencapai 133 jiwa, 32 diantaranya adalah anak-anak. Sementara korban yang harus dirawat di rumah sakit terus bertambah seiring sejumlah suporter harus kembali dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Tak hanya itu, peristiwa penuh histeria yang diwarnai saling berdesakan hingga terinjak-injak pasca polisi menembakkan gas air mata ke tribun penonton menimbulkan sisi trauma bagi korban selamat. Bahkan tak sedikit dari korban yang selamat harus mengalami kerusakan pada mata dengan timbulnya bercak merah yang mendominasi bola mata mereka.
Meski demikian, polisi melalui Kadiv humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan gas air mata yang ditembakkan di Stadion kanjuruhan tidak menimbulkan kematian. Para suporter yang meregang nyawa diklaim karena kekurangan oksigen setelah berdesak-desakan dan terinjak-injak.(awy)