Denpasar, Bali - Pemerintah Kota Denpasar melanjutkan penataan kawasan Pantai Sanur yang menyasar sentra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan menggandeng pihak ketiga melalui skema kemitraan tanggung jawab sosial lingkungan atau kepedulian sosial perusahaan (TJSL/CSR).
Dalam rapat terkait dengan penataan tersebut di Denpasar, Selasa (18/1/2022), Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan bahwa COVID-19 yang mewabah saat ini berdampak serius pada pariwisata secara menyeluruh. Oleh karena itu, pihaknya peduli juga nasib ke depan UMKM itu.
Menurut Arya Wibawa, sepinya pariwisata di kawasan wisata Sanur membuat sebagian besar UMKM ikut terdampak karena mereka merupakan warga binaaan dari banjar-banjar (dusun) yang berada di kawasan Sanur ini tetap berjuang serta memerlukan sentuhan untuk bisa bertahan.
Dikatakan pula bahwa beragam langkah terus dilakukan pemkot setempat untuk gandeng mitra pemerintah dalam penataan kawasan wisata Sanur agar rapi dan tertata. Hal ini bertujuan untuk mempercantik tujuan wisata sebagai langkah pemulihan perekonomian rakyat serta pelaku UMKM.
"Kemitraan ini merupakan sinergi Pemkot Denpasar dalam percepatan pembangunan dengan pola partisipasi pihak ketiga, baik swasta, BUMN, BUMD, maupun lainnya, hal ini sebagai bentuk kepedulian bersama dalam menata kota sesuai dengan spirit gotong royong dan persaudaraan (vasudhaiva khutumbakam)," ujarnya.
Sementara itu, Kabag Kerja Sama Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswati menyebutkan penataan akan menyasar 92 kios UMKM. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70 kios UMKM berlokasi di Desa Adat Intaran dan sebanyak 22 lainnya di Desa Adat Sanur.
Laxmy menjelaskan bahwa penataan kios UMKM tersebar di beberapa titik sepanjang Pantai Sanur, yakni di Kawasan Pantai Semawang, Kawasan Pantai Mertasari, dan Kawasan Bupda Galang Kangin Desa Adat Sanur.
Load more