Dari Warna dan Kata, Sahabat Jiwa dan Humanies Project Hadirkan Ruang Pulih Bersama untuk Teman Istimewa
- Istimewa
tvOnenews.com - Kesehatan mental merupakan isu sosial yang seharusnya mendapatkan perhatian banyak orang, namun masih sering disalah artikan dan hanya dipandang dalam kacamata medis. Padahal, gangguan jiwa tidak hanya muncul akibat faktor biologis, tetapi juga berkaitan erat dengan tekanan sosial, stigma, dan keterasingan yang dialami individu di lingkungan sekitarnya. Stigma inilah yang kerap menjauhkan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dari dukungan dan pemulihan sosial yang seharusnya mereka terima.
Dalam upaya memberikan ruang pemulihan yang manusiawi dan penuh empati, Yayasan Bina Tauhid Darul Miftahuddin hadir sebagai wadah bagi ODGJ untuk memperoleh pendampingan dan kesempatan menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Melalui pendekatan spiritual, sosial, dan kemanusiaan, yayasan ini berkomitmen membantu penyintas untuk menemukan kembali makna diri serta membangun kepercayaan diri mereka secara bertahap.
Sejalan dengan semangat tersebut, Departemen Sosial dan Pengembangan Masyarakat BEM Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB University berkolaborasi dengan Humanies Project meluncurkan program Sahabat Jiwa dengan tema “Unity in Empathy & Strength in Collaboration.” Program ini merupakan rangkaian kegiatan selama tiga minggu berturut-turut yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan ODGJ melalui pendekatan berbasis keilmuan, empati, dan kreativitas mahasiswa.
Pada pelaksanaan hari pertama Sahabat Jiwa, kegiatan difokuskan pada ekspresi emosi dan pengelolaan diri melalui media seni. Dengan tema “Ekspresi Jiwa dalam Kata dan Warna,” para peserta ODGJ diajak untuk menyalurkan perasaan mereka melalui journaling dan melukis bersama.
Melalui kegiatan journaling, para peserta diajak menuliskan perasaan yang selama ini terpendam dan menuangkan kisah yang ingin mereka ungkapkan. Proses mencurahkan isi hati ini menjadi sarana untuk melepaskan beban emosional, sekaligus membantu mereka menemukan ketenangan dalam menghadapi berbagai tekanan hidup.
“Tadi saya nulis tentang perasaan saya neng... hati saya senang hari ini karena kakak-kakak dateng jadi kita nggak diem di kamar doang. Udah lama nggak nulis gini neng. Tapi saya juga sedih karena badan saya masih sakit sudah beberapa hari, tapi pas nulis ini rasanya hati jadi lebih ringan neng ” ujar Bu Isah salah satu peserta kegiatan sebagai teman istimewa.
Load more