Pihaknya telah memikirkan upaya untuk mendukung suplai dari bahan baku tersebut.
“ Apalagi bahan baku tahu tempe masih kedelai dan ini sebagian besar masih impor. Kita sedang memikirkan untuk subtitusi dari kedelai ini misalnya ada alternatif kacang koro pedang yang sekarang ini sedang terus dikembangkan sebagai dari kedelai untuk tahu tempe,” ujar Ahmad Zabadi.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit juga mengapresiasi pemecahan rekor tahu terbesar. Kedelai yang merupakan bahan dasar dari pembuatan tahu terbesar ini merupakan bahan baku yang sering dipakai masyarakat terutama orang Jawa.
“ Kedelai menjadi makanan primer dan selain mengandung gizi yang bagus sehingga kita memilih sesuai potensi Salatiga menurut saya itu hal yang baik,” ungkap Dance.
Dengan adanya pemecahan rekor tahu terbesar ini, masyarakat mendapatkan edukasi menggunakan dan mengonsumsi bahan baku kedelai untuk kehidupan sehari-hari.
Pemerintah juga telah mensubsidi harga kedelai sebanyak Rp 2 ribu per kilogram dengan sekitar 100 ton kedelai.
“ Saat ini harga kedelai masih diangka Rp 11.400 dan itu masih tinggi. Idealnya diangka Rp 9 ribu per kilogram jadi kami mensubsidi harga kedelai sebanyak Rp 2 ribu per kilogram,” imbuhnya. (abc/buz)
Load more