Muhammad Rezqy Agung menjelaskan, pengambilan data kebiasaan itu dilakukan dengan durasi antara 3 minggu hingga 1 bulan. “Data tersebut akan terbaca pada sistem AI dan dijadikan sebagai data kebiasaan hidup,” ujar Rezqy.
“Inovasi ini akan terus menyimpan data kebiasaan hidup orang tua secara update selama sistem pengawasan beroperasi," imbuh Rezqy.
Inovasi siswa SMAN 2 Surabaya ini dapat diaplikasikan pada orang tua atau lansia yang tinggal sendirian di rumah. Keluarga tetap bisa mengawasi melalui sistem AI yang terhubung dengan server.
“Nantinya, jika penghuni rumah melakukan aktivitas diluar kebiasaan maka akan dikirim pemberitahuan melalui aplikasi di hp pada keluarga lainnya,” jelas Hernawan Santoso.
Pihak sekolah mengaku akan terus memberi dukungan terhadap siswanya yang berprestasi. Lima siswa ini akan kembali mengikuti lomba teknologi di Turki, bulan depan.
“Para siswa kami ini tidak hanya sekali dua kali meraih prestasi internasional, melainkan sudah beberapa kali. Karena itu kami pihak sekolah akan terus memberikan support kepada mereka,” turur Ti Djarmiati, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMA Negeri 2 Surabaya. (msi/gol)
Load more