Tak Ditanggapi PBNU, Sejumlah Ulama dan Kader NU Luncurkan Somasi Kedua

Jombang, tvOnenews.com - Sejumlah tokoh dan kader NU Jombang, kembali layangkan somasi ke PBNU. Sebab somasi pertama sekitar 1 minggu yang lalu, tidak ditanggapi oleh PBNU.

Para ulama dan kader NU tersebut, pada Kamis sore berkumpul di Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif, Denanyar. Berbeda dengan somasi pertama, somasi kedua ini didahului dengan istigasah bersama.

Usai istigasah yang diakhiri dengan doa, para ulama dan kader NU membubuhkan tanda tangan pada banner  panjang sebagai bentuk dukungan dan tanggungjawab terhadap materi somasi.  
 
"Jadi karena kita sudah mengirimkan somasi pertama dan ada bukti penerimaan, tapi melewati waktu yang kita tentukan, maka kami berlanjut pada fase berikutnya yaitu somasi kedua. Somasi kedua ini materinya lebih  fokus," papar KH Abdus Salam Shohib atau Gus Salam, Pengasuh Ponpes Mambaul Maarif Denanyar yang juga Wakil Ketua PWNU Jatim, Kamis (8/6) .
 
Sebelumnya, para tokoh dan aktivis NU ini telah melayangkan surat somasi pertama kepada PBNU pada 24 Mei 2023 lalu. Somasi tersebut dilakukan, lantaran PBNU melantik pengurus PCNU hasil tunjukan dengan masa hidmad terbatas satu tahun.
 
Para tokoh dan aktivis NU ini menganggap, PBNU melakukan tindakan yang arogan, lantaran sebelumnya sudah ada pengurus PCNU Jombang hasil konfercab yang diusulkan ke PBNU. Namun, hal itu ditolak lantaran konferensi dianggap tidak sesuai aturan, sehingga konferensi tersebut diskorsing tanpa batas waktu yang ditentukan.
 
Bahkan PBNU sempat membentuk pengurus care taker untuk menggelar konfercab, namun hal tersebut gagal dilakukan pengurus care taker. Namun, PBNU tiba-tiba menunjuk pengurus PCNU Jombang yang baru dan dilantik pada bulan Mei lalu.
 
Adapun tuntutan somasi yang kedua ini, lebih fokus pada dua hal. Yakni, meminta PBNU membatalkan SK PCNU Jombang hasil tunjukkan PBNU, serta mengesahkan pengurus PCNU Jombang masa hidmat 2022-2027 hasil konfercab 5 Juni 2022.

Gus Salam, sapaan akrab KH Abdus Salam Shohib, juga menegaskan bahwa sesuai peraturan, pengurus definitif itu, harus dari hasil konferensi, bukan tunjukkan.
 
"Menurut AD/ART dan perkum, pengurus definitif itu ditetapkan dari hasil konferensi. Kalau PBNU berdalih dengan dasar peraturan PBNU, dan kemudian bertabrakan dengan AD/ART dan perkum, maka yang harus didahulukan adalah aturan yang di atasnya," tegas Gus Salam.

Gus Salam juga menegaskan bahwa somasi ini dilakukan sebagai upaya saling mengingatkan kepada PBNU, agar semuanya harus menjalankan aturan yang benar. Ia juga menegaskan, bahwa dalam somasi ini, bukan merupakan bentuk keserakahan terhadap kedudukan dan jabatan.
 
"Kami lakukan ini semua murni sebagai upaya untuk menegakkan kebenaran, karena di hadapan aturan, semua itu sama. Dan ini juga sebagai upaya memberi nasehat kepada PBNU, agar menaati aturan yang ada. Dan ini juga bukan karena haus jabatan atau kekuasaan, kami semua sama sekali tidak ada niatan itu," jelasnya.
 
Para ulama dan kader  NU Jombang ini juga bersiap melakukan gugatan di pengadilan, jika somasi kedua ini tidak ditanggapi oleh PBNU.
 
"Kita ingin membiasakan diri menerapkan aturan yang ada, dimana aturan disepakati bersama, diajukan secara menyuluruh dan harus konsisten. Tidak hanya di bawah saja, tapi dari jajaran tertinggi juga harus taat aturan," tandas Gus Salam.

Tokoh, ulama dan para kader NU tersebut diantaranya, KH. Abdussalam Sohib, pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar sekaligus Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, Katib Suriah PCNU Jombang masa hidmat 2017-2022, Sekretaris PCNU Jombang masa hidmat 2017-2022, Wakil Ketua PCNU Jombang masa hidmat 2017-2022, Pengurus MWC serta sejumlah pengurus ranting NU. (usi/far)