Tanah Retak di Lereng Gunung Wilis Madiun, 8 Rumah Rusak, 10 KK Siap Mengungsi
- tim tvone - miftakhul erfan
Madiun, tvOnenews.com - Tingginya curah hujan sejak sepekan terakhir memicu terjadinya retakan tanah sepanjang 500 meter di permukiman warga, di Dusun Morosowo, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Selasa (28/10) malam.
Kontur tanah retak tersebut merupakan daerah tebing yang dihuni 14 rumah dalam satu dusun, namun hanya 8 rumah yang terdampak retakan.
Meski hingga Jumat (31/10) siang ini kondisi kerusakan yang ditimbulkan hanya retakan pada halaman rumah hingga dinding, namun kondisi tersebut membuat warga resah dan siap untuk mengungsi.
Warsini (40) salah satu pemilik rumah yang rusak terdampak tanah retak mengaku, awalnya Selasa pagi terjadi hujan lebat hingga petang, selepas Isya dirinya mendengar suara saat dilihat di bagian dapur ternyata lantai bagian dapur retak memanjang hingga ke tembok dapur dengan lebar retakan 5 hingga 10 centimeter.
“Awalnya hujan sejak pagi, pas malam saya dengar suara brak gitu, pas tak lihat lantai dapur retak sampai tembok,” kata Warsini
Keresahan itu tak hanya dialami oleh Warsini, namun juga sejumlah tetangga yang juga mengalami hal yang sama, lantai hingga tembok rumah retak memanjang.
Karena khawatir akan terjadi longsor, maka malam itu juga sejumlah warga yang terdampak retakan tanah langsung mengungsi sembari membawa surat dan barang berharga ke mushola setempat.
“Ya takut mas kalau longsor, saya langsung ambil surat-surat penting sama sepeda motor dan mengungsi sama keluarga ke mushola di atas,” imbuhnya.
Sementara itu, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun langsung melakukan assessment di lokasi terdampak, serta menyiagakan anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) guna memantau perkembangan tanah retak setiap harinya.
Hingga Kamis (30/10) panjang retakan sudah mencapai 500 meter dengan lebar retakan antara 10-15 centimeter. Karena kerusakan rumah warga tidak terlalu parah, dan belum terjadi retakan susulan, maka warga masih bertahan di rumahnya masing-masing.
“Kemarin kita ukur perkiraan panjang retakan berkisar 500 meter, dampaknya sebagian tanah bergeser dan merusak 8 rumah warga, berupa lantai dan tembok rumah retak,” terang Kusnudin, anggota TRC BPBD Madiun.
Meski kondisi tanah retak masih stagnan dan belum terjadi retakan susulan, namun pihak BPBD menghimbau warga terdampak untuk tetap tenang dan waspada. Dihimbau mereka langsung mengungsi ke tempat yang aman jika terjadi hujan lebat selama lebih dari dua jam.
Load more