Banyuwangi, Jawa Timur - Santunan anak yatim identik dengan membagi amplop. Namun, di Banyuwangi, pemberian santunan kaum duafa ini dibuat inovatif. Dana santunan ditransfer ke buku tabungan.
Tak sekadar menyantuni, inovasi ini untuk memberikan pelajaran anak yatim tentang literasi keuangan. Mereka dikenalkan dengan budaya menabung, sehingga sejak dini memahami pentingnya manajemen keuangan untuk menyiapkan biaya pendidikan.
“Harapannya, pemahaman keuangan tidak hanya dimiliki anak-anak dari kalangan berada. Anak-anak yatim dan kurang mampu juga bisa memahami literasi keuangan,” tegas Ipuk.
Festival Muharam Banyuwangi juga diisi Deklarasi Pesantren Ramah Anak. Deklarasi ini untuk memastikan pondok pesantren menjadi tempat yang ramah bagi anak untuk menuntut ilmu. Deklarasi diikuti sejumlah perwakilan ormas Islam dan Kemenag Banyuwangi. (hoa/hen)
Load more