Surabaya, Jawa Timur - Sebanyak 150 ASN Jatim menerima Anugerah Satyalancana Karya Satya di Gedung Negara Grahadi, Jumat (12/8). Penganugerahan tanda kehormatan RI tersebut menjadi istimewa karena penyematan lencananya dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Penyematan ini menjadi hal yang luar biasa karena di momen-momen sebelumnya Anugerah Satyalancana Karya Satya dikirim pemerintah pusat lewat pos ke masing-masing ASN.
Namun, sejak Gubernur Khofifah menjabat, tradisi penganugerahan Satyalancana Karya Satya secara khusus diseremonialkan dan dilakukan pemenyatan lencana langsung pada penerima, satu per satu. Yang tentunya hal ini membuat penghargaan yang diberikan jauh lebih berkesan.
"Rasanya sangat terharu saat penghargaan ini disematkan langsung oleh Ibu Gubernur. Bagi saya yang telah mengabdi selama 34 tahun sejak tahun 1988, momen ini menjadi sejarah bahwa negara menghargai pengabdian dan pekerjaan kami," kata Ganik Endah Sriwahyuni, seorang Pembina Tata Usaha di SLB Negeri Cerme Gresik.
"Saya seperti tidak bisa berkata-kata, karena saya baru mendapatkan info tadi malam dari seorang teman. Saya sangat senang sekali bertemu dengan Ibu Gubernur," ujar Ganik sambil mengusap air mata.
Ia mengatakan, ia telah mengabdi sebagai ASN di lingkungan Pemprov Jatim selama 34 tahun. Dirinya secara khusus diundang langsung ke Gedung Negara Grahadi Surabaya pagi ini.
"Semoga teman-teman saya yang lain di SLB Negeri Cerme Gresik juga tahun depan mendapatkan Satyalancana. Ini sebuah tanda pengabdian yang akan menjadi kenangan berharga memasuki masa pensiun ke depan. Terimakasih Ibu Gubernur," katanya.
Tak berbeda jauh dengan Ganik, Supoyo, seorang Pembina Tata Usaha di SMK Negeri 1 Trowulan Mojokerto juga menjadi salah satu penerima Satyalancana Karya Satya 2022 pada deretan ASN yang mengabdi selama 30 tahun.
"Saya telah mengabdi selama 36 tahun. Sebenarnya saya kurang lebih 41 tahun mengabdi, namun 5 tahun sebelumnya saya hanya tenaga honorer," kata Supoyo.
Supoyo bercerita, jika letak kebahagiaan dari sebuah pengabdian seorang ASN yakni dapat melihat masyarakat merasa puas dengan kinerja yang dirinya lakukan.
"Kalau masyarakat puas, kita ikut senang. Karena ini adalah bentuk pengabdian di birokrasi. Alhamdulillah, terkait kesejahteraan tenaga kependidikan yang sebelumnya terlambat, akhir-akhir ini berkat bantuan Ibu Gubernur sudah diperhatikan," ujarnya.
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa tahun ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menyelenggarakan Penyematan Anugerah Tanda Kehormatan Republik Indonesia Satyalancana Karya Satya.
Total ada sebanyak 3300 ASN Jawa Timur yang mendapatkan penghargaan ini sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 104/ TK/ Tahun 2021, tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya yang ditetapkan di Jakarta tanggal 27 September 2021.
Pemberian tanda kehormatan tahap pertama tersebut, merupakan salah satu rangkaian peringatan pada Hari Kemerdekaan RI ke-77. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, Gubernur Khofifah siang itu menyematkan Satyalancana Karya Satya kepada 150 ASN, yang terbagi atas masa pengabdian 30, 20, dan 10 tahun, masing-masing 50 orang ASN.
Gubernur Jatim menegaskan bahwa pihaknya mengapresiasi seluruh dedikasi dan pengabdian yang dilakukan oleh para ASN di masing-masing institusi tempat mereka mengabdi.
"Jika tidak diacarakan dan hanya dikirim pos, maka lencana penghargaan ini akan hanya disimpan di laci begitu sampai ke alamat penerima. Namun dengan penyematan seperti ini, maka ada apresiasi khusus yang diberikan negara untuk para ASN yang telah mengabdi 10, 20 hingga 30 tahun," tegasnya.
Tidak hanya itu, penghargaan ini menurutnya tak ubahnya seperti injeksi semangat bagi para ASN di lingkungan Pemprov Jatim agar semakin bersemangat dalam bekerja agar Jatim bisa Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat, seperti tema HUT RI ke 77.
"Ini menjadi bagian dari proses injeksi semangat para ASN Jawa Timur, bagaimana di HUT RI ke 77 ini yang semangatnya adalah Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat tidak bisa dibangun tanpa strong partnership dan strong komitmen," pesan Khofifah.
"Jadi kalau mau membangun inklusif-kolaboratif harus diinjeksi pada seluruh ASN terutama bagi yang menerima Satyalancana Karya Satya," imbuhnya.
Mantan Menteri Sosial RI tersebut mengatakan, Satyalancana Karya Satya memiliki arti penting, karena sebagai bukti penghargaan negara atas pengabdian yang telah dilakukan aparatur sipilnya.
"Tentunya ini akan menjadi motivasi bagi para ASN lain agar senantiasa bekerja secara profesional, mementingkan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan," kata Khofifah.
Load more