Trenggalek, tvOnenews.com - Dua santri dari salah satu pondok di Desa Ngulankulon, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD dr Soedomo Trenggalek, setelah dianiaya ustadnya.
Korban berinisial GD Warga Desa Tumpuk (14) dan LM (15) warga Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek.
Kasat Reskrim Polres Trenggalek, IPTU Agus Salim membenarkan dengan adanya laporan bahwa ada penganiayaan di salah satu pondok pesantren di Trenggalek, dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan.
"Ya kita menerima laporan dugaan penganiayaan di lingkungan pondok, untuk kejadiannya pada hari Jumat pukul 16.15 WIB," terangnya.
Dari hasil penyelidikan, kejadian tersebut berawal saat kedua korban di tegur oleh ustadnya karena tidak melaksanakan kewajibannya, karena tersinggung dengan jawaban korban, akhirnya korban mendapat perilaku kekerasan.
"Salah satu korban mengalami patah tulang tertutup pada lengan kiri, sementara korban LM merasakan sakit di di punggung," jelasnya.
Dengan alat bukti yang cukup dan juga hasil pemeriksaan Satreskrim Polres Trenggalek telah menetapakan MDP (17) warga Palembang, Sumatra Selatan sebagai tersangka.
"Pelaku sendiri merupakan ustad titipan dari salah satu pondok pesantren yang berada di luar Kabupaten Trenggalek yang sudah mengajar di pondok tersebut selama satu tahun," imbuhnya.
Pelaku bakal di jerat dengan pasal 36 huru C jo pasal 80 ayat 2 ayat 1 Undang-Undang RI no 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang RI no 23 tahun 2023 tentang perlindungan anak dengan ancaman 5 tahun.
Sementara Humas RSUD dr Soedomo Trenggalek Sujiono mengatakan untuk kondisi korban hari ini dilakukan operasi.
"Korban GD hari ini telah dilakukan operasi lengannya, karena terdapat luka patah tulang tertutup. Sedangakan untuk korban LM mendapat rawat jalan," ucapnya.
Orang tua korban GD, Purwanto mengaku akan menyerahkan semua proses kepihak kepolisian.
"Tadi malam saya sudah melaporkan kejadian ini kepihak kepolisian, saya berharap kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi,” tegas Purwanto. (asn/gol)
Load more