“Intinya semua yang kita dapatkan dari musim tanam kali lalu harus disyukuri kepada Tuhan dan leluhur kami,” ungkapnya, ketika ditanyai makna dari ritual Ghan Kosu.
Adapun padi yang dipanen merupakan padi ladang yang dikerjakan sekali saja dalam setahun. Selain sawah di dataran Gising, masyarakar Elar Selatan tidak memiliki sawah sehingga sumber kehidupan mereka mengandalkan lahan kering untuk bercocok tanam.
“Yang kami syukuri adalah hasil panen padi ladang atau dea rani karena desa kami tidak memiliki sawah. Acara ini dilaksanakan sekali setahun,” imbuhnya.
“Ayam dalam Ghan Kosu ini sebagai pemisah antara yang baik dan jahat. Inti permohonannya adalah semoga leluhur menjaga kampung dan kebun kemudian sakit penyakit dijauhkan,” terangnya menambahkan.
Wajib Dilaksanakan
Jangan sekali-kali makan nasi dari padi baru sebelum ritual ini diadakan. Kalau adat dilanggar maka warga dan kampung mereka akan terkena bala.
“Dari dahulu kala memang begitu kala dilanggar kita pasti mengalami kelaparan dan muncul sakit aneh-aneh ada juga pas lagi pegang parang tiba-tiba saling bacok,” tuturnya.
Load more