Putusan tersebut sama dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Aisyah yang sebelumnya menuntut terdakwa Aipda Roni Syahputra dengan pidana mati.
Mengutip dakwaan JPU Aisyah mengatakan pada 20 Februari 2021 sekira pukul 14.00 WIB, terdakwa yang tertarik dengan korban RS (21) warga Medan Belawan yang merupakan tenaga honorer di Polres Pelabuhan Belawan, menghubungi untuk bertemu dengan alasan membicarakan perihal titipan.
Terdakwa dan korban RS lalu janjian bertemu di Polres Pelabuhan Belawan. Dari rumahnya, terdakwa mengendarai mobil Xenia miliknya. Sedangkan korban RS ditemani oleh tetangganya AC (13) yang juga menjadi korban dalam perkara ini.
Sesampainya di Polres Pelabuhan Belawan, terdakwa kemudian menyuruh korban RS dan AC naik ke dalam mobilnya. Korban RS sempat curiga dan bertanya kepada terdakwa. Terdakwa selanjutnya mengemudikan mobil ke arah Jalan Haji Anif, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Terdakwa yang bernafsu, menarik tangan sebelah kiri RS. Karena kaget, RS menolaknya. Sementara terdakwa tetap memaksa korban dan melakukan tindakan asusila. RF dan temannya AC sempat memberontak namun terdakwa melakukan penganiayaan terhadap kedua korban.
Kepala kedua korban dipukul. Tangan diborgol, mulut dilakban. Selanjutnya terdakwa membawa kedua korban ke Hotel Alam Indah di Jalan Jamin Ginting, Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan dan memesan kamar seharga Rp80 ribu.
Kemudian tanpa sepengetahuan room boy, terdakwa memasukkan kedua korban ke dalam kamar kemudian memaksa RS untuk melayani nafsunya, namun karena RS sedang menstruasi maka korban melampiaskan kepada AC.
Load more