GULIR UNTUK LIHAT KONTEN

ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Hingga Juni 2025, Pengaduan Publik ke Dewan Pers Meningkat Seiring Perkembangan Teknologi AI

Jumlah pengaduan publik dilaporkan mengalami peningkatan seiring pesatnya perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI). Dewan pers mencatat, ada 625 pengaduan publik yang masuk hingga semester I 2025.
Senin, 6 Oktober 2025 - 21:17 WIB
Rosarita Niken Widiastuti, Ketua Komisi Kemitraan, Hubungan Antar Lembaga dan Infrastruktur Dewan Pers saat mengisi media talks bertajuk 'Masa Depan Jurnalisme di Era AI' yang diselenggarakan di Yogyakarta, Senin (6/9/2025).
Sumber :
  • Tim tvOne - Sri Cahyani Putri

Yogyakarta, tvOnenews.com - Jumlah pengaduan publik dilaporkan mengalami peningkatan seiring pesatnya perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI). Dewan pers mencatat, ada 625 pengaduan publik yang masuk hingga semester I 2025.

"Per 30 Juni 2025, kami menerima 625 kasus. Yang sudah selesai 424 kasus atau sekitar 67,8 persen. Sementara, 401 kasus dalam proses," kata Rosarita Niken Widiastuti, Ketua Komisi Kemitraan, Hubungan Antar Lembaga dan Infrastruktur Dewan Pers saat mengisi media talks bertajuk 'Masa Depan Jurnalisme di Era AI' yang diselenggarakan di Yogyakarta, Senin (6/9/2025).

Sedangkan, Dewan pers mencatat ada 691 kasus yang masuk sepanjang 2022. Dari jumlah tersebut, 663 kasus atau 95,9 persen sudah dimediasi dan selesai.

Selanjutnya, tahun 2023 tercatat ada 813 kasus dan 794 kasus atau 97,7 persen sudah selesai. Kemudian, tahun 2024 tercatat 678 kasus dan 667 kasus atau 98,4 persen sudah selesai.

Rosarita menduga, lonjakan jumlah pengaduan publik tak lepas dari dampak negatif dari transformasi media, salah satunya karena perkembangan teknologi. Ditambah hadirnya AI mendesak media terus berinovasi agar tetap bertahan hidup.

"Jadi tantangan dari perkembangan teknologi ini bagaimana kita beradaptasi," ucapnya.

Ia mengibaratkan kehadiran AI bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, AI mempunyai kekuatan-kekuatan yang bisa dimanfaatkan oleh para jurnalis.

Tugas jurnalis selain mengumpulkan, mengolah berita, menyajikan kemudian melaporkan berita, juga mencari data yang mana dulu harus datang ke kantor-kantor pemerintah atau sumber berita. Untuk satu tulisan, jurnalis harus pergi ke banyak tempat. Dengan AI, jurnalis dipermudah untuk melakukan analisis data yang besar.

"Misalnya kalau mengangkat masalah Koperasi Desa Merah Putih yang direncanakan ada 8000. Untuk melihat data itu tidak terlalu sulit dengan AI. Bahkan, nanti perlu disandingkan (jumlah) koperasi sebelum tahun 2025 atau sejak berdiri. Sejak berdirinya koperasi sampai sekarang ini bagaimana perkembangan koperasi itu sangat bisa dibantu oleh AI dengan cepat," tuturnya.

Kelebihan lainnya yaitu selain bisa menganalisis data, membuat konfirmasi, juga mempermudah dalam mencari berita tentang satu subjek. Kemudian juga adanya personalisasi. Apalagi, AI bisa menyesuaikan antara selera tulisan atau target audience yang dipilih.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Hasil Dua Survei Ini, Peran Polri Jadikan Indonesia Masuk Kategori Negara Super Aman

Hasil Dua Survei Ini, Peran Polri Jadikan Indonesia Masuk Kategori Negara Super Aman

Tingkat kepercayaan publik terhadap intansi Polri disebut meningkat melalui hasil survei yang dikeluarkan oleh Litbang Kompas pada periode Oktoer 2025.
Laga Belum Digelar, Media Vietnam Sudah Yakin Dua Laga Uji Coba Timnas Indonesia vs Mali justru Bakal...

Laga Belum Digelar, Media Vietnam Sudah Yakin Dua Laga Uji Coba Timnas Indonesia vs Mali justru Bakal...

Media Vietnam mulai mengupas langkah Timnas Indonesia U-23 jelang laga uji coba lawan Mali U-23. Belum juga tendang bola, mereka sebut laga skuad Garuda akan...
Komplotan Curanmor Koja–Cilincing Dibekuk! Polisi Ungkap Modus, Barang Bukti, dan Motif Narkoba

Komplotan Curanmor Koja–Cilincing Dibekuk! Polisi Ungkap Modus, Barang Bukti, dan Motif Narkoba

Polisi menangkap komplotan curanmor Koja–Cilincing di Jakarta Utara. Enam pelaku dibekuk, enam motor disita, dan hasil penjualan dipakai untuk beli narkoba.
MK Tegaskan Larangan Polisi Aktif Menjabat di Posisi Sipil, DPR: Polri Harus Patuhi Putusan

MK Tegaskan Larangan Polisi Aktif Menjabat di Posisi Sipil, DPR: Polri Harus Patuhi Putusan

Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo, tegaskan bahwa anggota Polri wajib menjalankan putusan MK yang melarang anggota polisi aktif menduduki jabatan sipil.
Jangan Sampai Telat, Ini Batas Waktu Voting Rizky Ridho Puskas Award 2025, Ternyata Batasnya Tanggal...

Jangan Sampai Telat, Ini Batas Waktu Voting Rizky Ridho Puskas Award 2025, Ternyata Batasnya Tanggal...

Jangan sampai kelewatan, ternyata ada batas waktu untuk voting Rizky Ridho dalam Puskas Award 2025, sampai kapan bisa ikut voting Rizky Ridho sang bek Timnas?
Italia dan Portugal Berpotensi Susul Timnas Indonesia yang Gagal ke Piala Dunia 2026: Gli Azzurri Wajib Pesta Gol Jika Ingin Lolos

Italia dan Portugal Berpotensi Susul Timnas Indonesia yang Gagal ke Piala Dunia 2026: Gli Azzurri Wajib Pesta Gol Jika Ingin Lolos

siapa sangka dua raksasa Eropa, Italia dan Portugal, kini berada dalam situasi genting dan berpeluang menyusul Timnas Indonesia yang gagal ke Piala Dunia 2026.

Trending

Ahmad Sahroni Robohkan Rumah di Tanjung Priok Usai Penjarahan: Sudah Enggak Oke

Ahmad Sahroni Robohkan Rumah di Tanjung Priok Usai Penjarahan: Sudah Enggak Oke

Dalam video yang beredar, terlihat ekskavator menghancurkan bagian depan rumah Sahroni. Puing-puing berserakan selama proses pengerjaan.
Mengenal Yusuf Saadudin, Direktur Utama Bank bjb yang Meninggal Dunia, Ternyata Putra Asli Sunda

Mengenal Yusuf Saadudin, Direktur Utama Bank bjb yang Meninggal Dunia, Ternyata Putra Asli Sunda

Direktur Utama Bank BJB, Yusuf Saadudin dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (14/11/2025) dini hari. Simak profilnya!
Yusuf Saadudin, Direktur Utama Bank bjb Meninggal Dunia Jumat Dini Hari, dalam Islam Wafat di Hari Jumat itu...

Yusuf Saadudin, Direktur Utama Bank bjb Meninggal Dunia Jumat Dini Hari, dalam Islam Wafat di Hari Jumat itu...

Yusuf Saadudin, Direktur Utama Bank bjb dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (14/11/2025) dini hari. Begini arti meninggal hari Jumat menurut Islam.
Alasan Ahmad Sahroni Robohkan dan Bangun Ulang Rumah di Tanjung Priok, Ternyata Selama Ini...

Alasan Ahmad Sahroni Robohkan dan Bangun Ulang Rumah di Tanjung Priok, Ternyata Selama Ini...

Sebelum proses pembongkaran rumah dimulai, Ahmad Sahroni telah menyampaikan niatnya untuk merenovasi rumah tersebut
4 Fakta Menarik usai Rizky Ridho Masuk Nominasi FIFA Puskas Award 2025: Nomor 3 Berpeluang Samai Prestasi Pemain Malaysia

4 Fakta Menarik usai Rizky Ridho Masuk Nominasi FIFA Puskas Award 2025: Nomor 3 Berpeluang Samai Prestasi Pemain Malaysia

4 fakta menarik usai Bek Timnas Indonesia dan Persija Jakarta, Rizky Ridho, masuk daftar nominasi FIFA Puskas Award 2025.
Masih Ingat Silvio Escobar? Pemain Mualaf Persija yang Tak Pernah Dipanggil Timnas Indonesia, Kini Malah Main di…

Masih Ingat Silvio Escobar? Pemain Mualaf Persija yang Tak Pernah Dipanggil Timnas Indonesia, Kini Malah Main di…

Masih ingat Silvio Escobar? Striker naturalisasi yang pernah membela Persija ini punya kisah mualaf penuh drama. Begini nasibnya sekarang.
Yusuf Saadudin Baru jadi Direktur Utama Bank bjb 7 Bulan, 14 November 2025 Meninggal Dunia

Yusuf Saadudin Baru jadi Direktur Utama Bank bjb 7 Bulan, 14 November 2025 Meninggal Dunia

Yusuf Saadudin, Direktur Utama Bank bjb dikabarkan meninggal dunia di usia 52 tahun di RS Mayapada Bandung pada Jumat (14/11/2025).
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT