Jakarta, tvOnenews.com – PLN Indonesia Power (PLN IP) melakukan pengembangan fasilitas dari hulu hingga hilir, PLN IP siap memenuhi kebutuhan green hydrogen atau hidrogen hijau sebagai energi alternatif masa depan Indonesia.
“Hidrogen hijau ini karya enjiner PLN Grup yang sumbernya dari dalam negeri, jadi jika dikembangkan dan dimanfaatkan secara masif dampaknya besar sekali,” kata Edwin, dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/4/2025).
Tak main-main, PLN IP kini sudah mengoperasikan 13 Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di berbagai pembangkit, antara lain PLTU Pangkalan Susu, PLTU Suralaya 1-7 dan 8, PLTGU Cilegon, PLTU Labuan, PLTU Lontar, PLTGU Tanjung Priok, dan lainnya termasuk PLTP Kamojang—pembangkit panas bumi pertama yang memproduksi hidrogen.
Dengan kapasitas produksi mencapai 80 ton per tahun, PLN IP menyumbang 40 persen dari total produksi GHP PLN. Dari jumlah itu, 32 ton digunakan untuk operasional pembangkit (cooling generator), dan 48 ton sisanya dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan lain.
Tak hanya dari sisi produksi, PLN IP juga sudah punya fasilitas hilir, salah satunya adalah Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Indonesia, sebagai infrastruktur kendaraan masa depan berbahan bakar hidrogen.
Lebih lanjut, PLN IP juga mengembangkan konversi hidrogen menjadi green ammonia yang digunakan sebagai energi primer di PLTU. Uji coba ammonia cofiring sebesar 3 persen selama 8 jam di PLTU Labuan 2x300 MW pun telah berhasil, menggunakan 50 ton ammonia.
Load more