Jakarta, tvOnenews.com – Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai produsen utama minyak sawit dunia. Merujuk data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), pada tahun 2025, luas perkebunan sawit nasional tercatat mencapai 16,38 juta hektare dengan total produksi menembus 52,76 juta ton atau sekitar 58 persen dari total produksi global.
Mengangkat tema "Palm Oil 4.0: Digitalization for a Sustainable Industry," pameran ini tidak hanya menampilkan deretan teknologi mutakhir, tetapi juga menjadi wadah diskusi strategis lintas sektor. “Palmex tahun ini bukan sekadar pameran teknologi. Ini momentum kolaboratif untuk membangun industri sawit yang lebih hijau dan efisien,” ujar CEO Fireworks Trade Media Group, Kenny Yong, Rabu (14/5/2025).
Acara yang digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada 14–15 Mei itu menyuguhkan konferensi industri, seminar teknis, hingga sesi interaktif yang menghadirkan para pakar dari dalam dan luar negeri. Dari sisi teknologi, peserta dapat menyaksikan langsung beragam solusi seperti plantation management software, sistem kontrol berbasis AI, hingga peralatan canggih pengolahan limbah dan energi terbarukan.
Dalam sesi seminar bertajuk "Beyond Traceability: Tech Strategies for a Sustainable Palm Oil Industry", Wilmar International memaparkan bagaimana digitalisasi telah menjadi tulang punggung upaya keberlanjutan mereka. “Kami pakai sistem digital untuk mengatur dosis pupuk, jumlah pekerja, hingga jadwal panen. Ini berdampak langsung pada efisiensi biaya dan peningkatan pendapatan,” jelas Pujuh Kurniawan, Sustainability Lead Wilmar.
Pujuh menambahkan, pendekatan teknologi yang komprehensif juga mencakup aspek traceability, pengelolaan biaya, hingga prediksi keuntungan. “Keberlanjutan itu tak hanya soal lingkungan, tapi juga profit dan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyatakan komitmennya dalam mendukung transformasi industri melalui riset teknologi, digitalisasi, serta penggunaan mesin dan alat produksi yang modern.
Load more