Jakarta, tvOnenews.com – Dunia kembali diguncang ketegangan geopolitik. Harga minyak mentah melonjak lebih dari 4% pada Rabu (11/6) setelah hubungan Amerika Serikat dan Iran kembali memanas.
Presiden Donald Trump blak-blakan menyebut bahwa peluang kesepakatan nuklir dengan Iran kini semakin menipis. Pasar pun langsung merespons: minyak Brent melesat US$ 2,90 atau 4,3% ke level US$ 69,77 per barel, sementara WTI melonjak US$ 3,17 atau 4,9% ke posisi US$ 68,15 per barel.
Tak hanya pasar yang gemetar. Washington pun bersiap melakukan langkah drastis. Dua pejabat Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi bahwa semua staf non-esensial akan dievakuasi dari Kedutaan Besar AS di Baghdad. Tanpa banyak penjelasan, pejabat yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa langkah ini diambil demi menjaga keselamatan warga negara AS.
"Berdasarkan analisis terbaru kami, kami memutuskan untuk mengurangi kehadiran diplomatik kami di Irak," ujar sumber diplomatik kepada CNBC.
Sementara itu, Presiden Trump secara terbuka menyampaikan keraguannya terhadap kelanjutan negosiasi nuklir. Kepada New York Post, ia menyebut Iran tidak menunjukkan tanda-tanda keseriusan dalam perundingan.
"Sepertinya ada sesuatu yang berubah di pihak mereka, dan saya semakin tidak yakin kesepakatan akan tercapai," ucap Trump, sembari memperingatkan bahwa Iran tidak akan dibiarkan mengembangkan senjata nuklir.
Load more