LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kisah Eksekusi Mati Freddy Budiman, di Hadapan Mata dr Hastry, Si Gembong Narkoba itu Diikat di Tiang Lalu...
Sumber :
  • youtube.com

Kisah Eksekusi Mati Freddy Budiman, di Hadapan Mata dr Hastry, Si Gembong Narkoba itu Diikat di Tiang Lalu..

Dokter ahli forensik, dr. Hastry mengungkapkan kisah menjelang eksekusi mati Freddy Budiman sang gembong narkoba di Lapas Nusakambangan. Ada latihan sebelum eksekusi

Sabtu, 22 Juli 2023 - 14:15 WIB

tvOnenews.com - Kisah eksekuti mati gembong narkoba Freddy Budiman, di hadapan dr. Hasrty yang merupakan seorang dokter forensik menarik untuk disimak.

Detik-detik sebelum eksekusi mati Freddy Budiman pun menjadi banyak pertanyaan, ahli forensik dr Sumy Hastry memberikan kesaksian atasnya. 

Pasalnya sebelum di eksekusi mati, Freddy Budiman mengkuti pelatihan eksekusi mati dirinya bersama tim Brimob.

Berikut adalah kisah eksekusi mati sang gembong narkoba, Freddy Budiman di hadapan dr. Hastry yang kala itu mendampingi dirinya menjelang eksekusi.

Kisah Eksekusi Mati Freddy Budiman, di Hadapan Mata dr Hastry, Si Gembong Narkoba itu Diikat di Tiang Lalu..Source: YouTube Denny Darko

Baca Juga :

Dilansir Sabtu (22/07/23) dari tayangan YouTube channel Denny Darko dengan judul, "Merinding! Perang Penting Forensik dlm Eksekusi Mati, dr Hastry Ada di Detik2 Kepergian Freddy Budiman," yang diunggah pada 19 Maret 2021.

Freddy Budiman adalah terpidana mati atas kasus narkoba yang kembali menjadi perbincangan setelah kasus Ferdy Sambo divonis mati. 

Freddy Budiman dieksekusi mati di di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada 29 Juli 2016 atas kasus penyelundupan 1.4 juta pil ekstasi dari China. 

dr. Sumy Hastry yang merupakan salah satu ahli forensik, mengungkapkan detik-detik menjelang eksekusi Freddy Budiman, gembong narkoba kelas kakap tersebut.

Banyak orang belum tahu, bahwa kejahatan Freddy Budiman tidak dimulai sebagai gembong narkoba.

Sebelum menjadi gembong narkoba, Freddy Budiman diketahui adalah seorang bos pencopet di Surabaya yang sudah melancarkan aksinya sejak tahun 1990-an. 

Aksi kriminal Freddy Budiman dan komplotannya itu pun merambah ke ibukota, hingga membawanya terjun kedalam bisnis narkoba pada tahun 2000-an. 

Kali pertama Freddy Budiman ditangkap atas kasus pengedaran narkoba pada tahun 2009. Freddy terbukti memiliki 500 gram sabu-sabu, dan divonis hukuman 3 tahun penjara. 

Seakan tak jera, Freddy Budiman kembali menjual dan mengedarkan narkoba, bahkan dengan jumlah yang fantastis. 

Tahun 2011, Freddy ditangkap karena memiliki 27 gram sabu-sabu, 300 gram heroin hingga 450 gram bahan dasar untuk membuat pil ekstasi. Freddy Budiman pun dijatuhi vonis 18 tahun penjara.

Menjelang hari eksekusi mati Freddy Budiman, Kombes Pol. dr Sumy Hastry Purwanti atau dr Hastry yang merupakan ahli forensik, mengungkapkan detik-detik kematian sang gembong narkoba. 

Dr Sumy Hastry Purwanti membeberkan pengalamannya saat bertugas sebagai tim dokter menjelang eksekusi mati Freddy Budiman di Lapas Nusakambangan. 

dr. Hastry mengatakan bahwa ada persiapan dan latihan matang yang dilakukan sebelum eksekusi mati Freddy Budiman. 

“Latihannya dengan Tim Brimob juga, jadi bagaimana mereka mau dieksekusi,” ujar dr. Sumy Hastry Purwanti. 

Menurut dr. Hastry, salah satu persiapannya yakni mengikat tubuh Freddy Budiman di tiang tempat eksekusi berlangsung dan dilakukan pada malam hari.

“Persiapannya, pakaikan baju, diikat lalu ditaruh di tiang. Latihan tersebut dilakukan pada malam hari," papar dr. Hastry.

“Kita laporan, saya sebagai tim dokternya, tempel titik tembaknya biar jelas. Karena kan dilakukan di malam hari,” ungkap dr. Hastry. 

Sehari sebelum proses eksekusi mati berlangsung, dr Hastry melakukan pengecekan kondisi dan kesehatan Freddy Budiman. 

Setelah dilakukan pengecekan kondisi, setiap narapidana yang akan dieksekusi mati termasuk Freddy Budiman, diberikan baju berwarna putih dan diberikan titik hitam sebagai sasaran tembak. 

Menurut dr. Hastry hal ini bertujuan agar para terdakwa pidana mati tidak merasakan rasa sakit yang lama. 

“Napi dikasih baju putih dan titiknya tempelnya hitam. Memang dipersiapkan seperti itu, dan ditutup kepalanya,” terang dr. Hastry.  

“Posisi jantung (titik tembak). Kita mencari tepat di jantung agar tidak menderita lama. Jadi memang perlu dilatih, tim Brimob juga perlu latihan ” ungkap dr. Hastry.  

Untuk menenangkan kondisi terpidana mati, mereka akan didampingi pemuka agamanya masing-masing.

Bagi umat Islam akan didampingi Ustaz, sementara untuk napi yang beragama Nasrani akan didampingi oleh pendeta. 

“Ada pendekatan supaya mereka siap,” tutur dr Hastry. Sebelum melakukan eksekusi mati, kondisi kesehatan para terpidana pun akan di cek kembali. 

Hal ini memastikan narapidana dalam kondisi baik, karena setelah dieksekusi mati, jenazah para terpidana kemudian akan diserahkan kepada pihak keluarga. 

“Kita menyiapkan tempat misalnya meninggal setelah dieksekusi sudah disiapkan tempat, meja, kafan. Ada yang minta dikafani atau pet, pakaian semua disuapkan. Saat latihan tidak melibatkan narapidana,” ungkap dr. Hastry.

Dokter ahli forensik tersebut juga mengatakan bahwa beberapa napi merasa ikhlas, dan selalu berdzikir selama menjelang hari eksekusi mereka, termasuk Freddy Budiman. 

“Dari beberapa napi tuh ada yang benar-benar ikhlas (hukuman mati), baik, dzikir, termasuk Freddy Budiman itu misalnya,” pungkas dr. Hastry.

 

Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.

(udn)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Tiga dari Sembilan Rekor di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Dipegang Oleh Indonesia, Apa Saja?

Tiga dari Sembilan Rekor di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Dipegang Oleh Indonesia, Apa Saja?

Timnas Indonesia pun menguasai tiga dari sembilan rekor di putaran dua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. 
Perkokoh Perekonomian Nasional : Perjalanan Shopee Membantu UMKM Bertransformasi dan Berdaya Saing di Awal Tahun 2024

Perkokoh Perekonomian Nasional : Perjalanan Shopee Membantu UMKM Bertransformasi dan Berdaya Saing di Awal Tahun 2024

Tren pertumbuhan bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta merek lokal di awal tahun 2024 telah menjadi perhatian utama dalam lanskap ekonomi Indonesia.
Bebas Visa Kunjungan untuk 169 Negara Diterapkan Lagi? RI Bisa Kehilangan Pendapatan hingga Rp3 Triliun per Tahun

Bebas Visa Kunjungan untuk 169 Negara Diterapkan Lagi? RI Bisa Kehilangan Pendapatan hingga Rp3 Triliun per Tahun

BPK sebut Indonesia bisa kehilangan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga Rp3 triliun jika Bebas Visa Kunjungan (BVK) kembali diterapkan untuk 169 negara.
Prabowo Berani Ancam Israel: Bila Tak Mau gencatan Senjata..

Prabowo Berani Ancam Israel: Bila Tak Mau gencatan Senjata..

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto berharap negara-negara di dunia bisa terus menggunakan pengaruhnya untuk menekan Israel menerapkan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Banjir Landa Kabupaten Mimika, 495 Keluarga Mengungsi

Banjir Landa Kabupaten Mimika, 495 Keluarga Mengungsi

Banjir merendam Distrik Iwaka, di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, pada Senin (10/6) malam pukul 23.30 WIT.
Tokopedia TikTok Shop Resmi PHK Karyawan, Ini Alasannya

Tokopedia TikTok Shop Resmi PHK Karyawan, Ini Alasannya

 Perusahaan teknologi Tokopedia mengonfirmasi rencana pelaksanaan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam restrukturisasi tim Tokopedia dan ShopTokopedia menyusul penggabungan Tokopedia dan TikTok Shop pada awal 2024.
Trending
7 Pemain Keturunan Grade A yang Berpotensi Perkuat Timnas Indonesia di Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Nomor 2 Paling Ditunggu!

7 Pemain Keturunan Grade A yang Berpotensi Perkuat Timnas Indonesia di Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Nomor 2 Paling Ditunggu!

Daftar tujuh pemain keturunan grade A yang paling berpotensi memperkuat Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang.
Mencengangkan! Sisir Rumah Pelaku Pengeroyokan Bos Rental Asal Jakarta di Pati, Polisi Temukan Puluhan Kendaraan Bodong Diduga Hasil Penggelapan

Mencengangkan! Sisir Rumah Pelaku Pengeroyokan Bos Rental Asal Jakarta di Pati, Polisi Temukan Puluhan Kendaraan Bodong Diduga Hasil Penggelapan

Kejar para pelaku kasus pengeroyokan bos rental mobil di Pati, Jawa Tengah, tim gabungan dari Dirkrimsus Polda Jawa Tengah dan Polresta Pati, menyisir dan melakukan sweeping di lokasi terjadinya pengeroyokan.
Timnas Indonesia Dipastikan Bukan Cuma Lolos ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia, Suara Hati Kiper Filipina Setelah Tampil Sebagai Starter

Timnas Indonesia Dipastikan Bukan Cuma Lolos ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia, Suara Hati Kiper Filipina Setelah Tampil Sebagai Starter

Timnas Indonesia dipastikan bukan cuma lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia dan suara hati kiper Filipina setelah tampil sebagai starter adalah dua berita terpopuler.
Tilep Duit Pajak Bumi dan Bangunan, Perangkat Desa di Brebes Ditahan Kejaksaan

Tilep Duit Pajak Bumi dan Bangunan, Perangkat Desa di Brebes Ditahan Kejaksaan

ebocoran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) marak terjadi di Brebes, Jawa Tengah akibat tidak disetorkan ke kas daerah (kasda), oleh para petugas pemungut pajak atau disebut dengan kopak.
Tak Berhenti di Calvin Verdonk, Menpora Pastikan Ada Pemain Naturalisasi Lagi Demi Timnas Indonesia

Tak Berhenti di Calvin Verdonk, Menpora Pastikan Ada Pemain Naturalisasi Lagi Demi Timnas Indonesia

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyebut bahwa naturalisasi pesepak bola masih dilakukan untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Termasuk Pemain Naturalisasi, 3 Pemain Persib Eks Timnas Indonesia ini Jadi Incaran Selama Bursa Transfer Liga Indonesia

Termasuk Pemain Naturalisasi, 3 Pemain Persib Eks Timnas Indonesia ini Jadi Incaran Selama Bursa Transfer Liga Indonesia

Persib Bandung tampaknya akan lebih dahulu melakukan bersih-bersih dengan melepas pemain yang tak memiliki banyak menit bermain pada musim lalu. 
AFC Pilih Thom Haye Jadi Bintang Lapangan di Putaran Dua Kualifikasi Piala Dunia 2026

AFC Pilih Thom Haye Jadi Bintang Lapangan di Putaran Dua Kualifikasi Piala Dunia 2026

Thom Haye berhasil membawa kemenangan Timnas Indonesia atas Filipina 2-0 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (11/6/2024). 
Selengkapnya
Viral
Jadwal Hari Ini
Jam
Jadwal Acara
Manusia Nusantara
14:30 - 15:00
Kabar Pasar
15:00 - 16:00
Ragam Perkara
16:00 - 17:00
Kabar Petang Pilihan
17:00 - 18:30
Kabar Petang
18:30 - 20:00
Apa Kabar Indonesia Malam
Selengkapnya