Aa Gym dalam Tidurnya Mimpi Jalan-jalan Bareng Freddy Budiman, Awalnya Nggak Ngerti, Ternyata …

tvOnenews.com - Pendakwah kondang Aa Gym dalam sebuah kesempatan ceramahnya menceritakan mimpi yang ia alami jalan-jalan bersama mantan gembong narkoba Freddy Budiman. 

Pada suatu malam Jumat, Aa Gym tidur di masjid. Di sana ia mengalami sebuah mimpi panjang, berjalan-jalan bersama Freddy Budiman. 

“Tapi saya rasakan dalam mimpi itu enak, seperti teman. Wajahnya tersenyum, saya lihat di keningnya ada tanda hitam,” tutur Aa Gym. 

Namun Aa Gym saat itu mengaku tidak mengenali siapa sosoknya. Sekitar jam 3 pagi beliau bangun kemudian mencoba mencari di internet. Ternyata pada malam itulah Freddy Budiman ditembak hukuman mati. 

“Di sana (Nusakambangan) dihukum mati, pindah ke mimpi saya. Allah yang ngatur mimpi itu. Nggak tahu apa hikmahnya. Tapi sejujurnya hati saya ada rasa sayang sesudah mimpi itu tuh,” jelas Aa Gym. 

Permintaan terakhir Freddy Budiman bikin takjub Aa Gym

Semasa hidupnya Freddy Budiman dikenal sebagai bandar narkoba kelas berat. Saat sudai dibui di Cipinang dia tetap bisa mengontrol penjualan narkoba dengan volume besar.

“Tapi di penghujung hayatnya (di Nusakambangan) saya lihat foto-fotonya tuh lebih nyaman dilihat. Saya berharap beliau husnul khotimah,” kata Aa Gym. 

“Sesungguhnya Allah amat sangat mencintai orang yang bertaubat dan mensucikan diri,” imbuhnya.  

Aa Gym kemudian mengajak para jemaah untuk mendoakan mendiang Freddy Budiman agar dilapangkan kuburnya. 

Freddy Budiman mendapat hukuman maksimal eksekusi mati setelah terbukti menyelundupkan jutaan butir pil ekstasi. 

Namun Allah masih menyayanginya. Allah siapkan rencana akhir hidup yang baik untuk Freddy Budiman. Dua hari sebelum dieksekusi mati, dikatakan bahwa beliau khatam Al Quran sebanyak tujuh kali dalam sehari. 

Lalu Freddy minta izin kepada kejaksaan sebagai permintaan terakhirnya agar diizinkan sebelum ditembak mati mengucapkan dua kalimat syahadat dan dibuka tutup kain hitamnya agar dia dapat melihat dosa-dosanya yang terlalu banyak. 

Semua permintaannya dikabulkan, betapa bahagianya Freddy Budiman meninggal dunia dengan penuh persiapan. (amr)