Kendal, Jawa Tengah - Burung macaw merupakan burung yang aslinya berasal dari hutan hujan benua Amerika. Ciri khas burung macaw adalah paruhnya yang bengkok mirip paruh burung kakaktua atau nuri kalau di Indonesia. Tapi Ukurannya cukup besar dengan warna bulu yang berwarna warni dan sangat indah.
Makanya, macaw banyak disukai penggemar burung. Mereka membentuk komunitas pecinta burung macaw dan sering melakukan latihan bareng di suatu tempat.
Seperti yang dilakukan pecinta macaw di Kabupaten Kendal dan Semarang Jawa Tengah. Mereka rutin berkumpul di obyek wisata Omahe Opa Patean Kendal. Lokasinya yang menghadap lembah luas sangat cocok untuk melepas burung macaw untuk terbang bebas.
Puluhan burung macaw akan terbang berputar bersama-sama dan meliuk-liuk di udara selama beberapa menit. Setelah itu, para pemiliknya akan memanggil dengan kode suara peluit. Maka burung macaw pun akan bergerak turun dan hinggap ke tangan pemiliknya.
Menurut penggemar burung macaw, kunci supaya burung ini bisa jinak adalah dengan merawatnya sejak masih kecil atau anakan. Selain itu interaksi setiap hari akan membuat macaw sangat mengenal yang merawatnya.
"Merawat macaw dilakukan sejak anakan itu kunci pertama. Selain itu burung ini harus selalu dilatih agar bisa menyatu dengan pemiliknya, seperti melatih agar tidak hinggap ke pohon-pohon dan dilatih agar setiap terbang kembalinya ke tuannya," jelas Dico, penggemar burung macaw dari Kendal.
Burung ini juga bisa diternakkan. Tapi cara dan durasi beternaknya membutuhkan waktu yang cukup lama. Perawatannya juga harus sabar dan penuh kasih sayang.
Seperti kata Hadi Suntoro, peternak burung macaw yang cukup dikenal di Kendal dan Semarang. Menurutnya, macaw adalah burung yang unik dan menyenangkan.
"Ini burung yang pandai, jika dilatih dengan tekun dan penuh kasih sayang maka bisa mengerti perintah tuannya, hanya dengan latihan dua sampai tiga kali menggunakan perintah yang sama. Perintah yang diulang akan mempermudah macaw dalam menerima arahan dengan cepat," kata Hadi.
Ia menambahkan, biaya pakan dan perawatannya juga murah. Seperti pakan kacang-kacangan, biji-bijian, buah dan sayuran.
Jika bisa merawat dan menghasilkan burung macaw jinak dan pintar, maka harga jualnya juga akan tinggi. Menurut pelatih burung macaw, TeguhYulianto, hobi ini sekaligus juga menjadi bisnis.
"Cukup tinggi, rata-rata sampai 30 jutaan per ekor. Ada juga jenis macaw tertentu yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Biasanya pemilik akan memasang alat pelacak sehingga saat terbang bebas bisa terpantau," ungkapnya. (Teguh Joko Sutrisno/Buz)
Load more