Malang, Jawa Timur - Kampanye kendaraan listrik yang dinilai lebih ramah lingkungan membuat Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengembangkan sebuah mobil listrik. Mobil listrik yang diberi nama Bedjo-EV Innovative Electric Vehicle ini diluncurkan secara resmi di kampus 1 ITN Malang, Rabu (10/8/2022).
Eko Yohanes dari Tim Mobil Listrik ITN menuturkan, mobil listrik ini awalnya adalah mobil konvensional yang mesinnya diganti dengan motor listrik.
"Setelah itu baru kita ketahui kapasitasnya, sehingga kita siapkan untuk baterainya," ujarnya, Kamis (11/8/2022) kepada tvonenews.com.
Motor yang digunakan mengusung power sebesar 30 kW, berkecepatan 5.500-7.500 RPM, dan torsi 75 Nm. Dalam prosesnya, dosen Teknik Mesin S-1 ini mengaku motor listriknya sempat panas, sehingga harus ditambahkan proses pendinginan (liquid cooling) agar suhunya stabil.
"Liquid Cooling pada motor listrik ini sudah kami proses untuk dipatenkan, tinggal menunggu sertifikatnya," terang pria berambut panjang ini.
Eko menambahkan, pihaknya masih berupaya mengembangkan mobil listrik ini, antara lain dengan menambahkan power steering, penyempurnaan sistem rem, hingga penggantian transmisi manual ke otomatis.
Kendaraan ini diklaim dapat menempuh jarak 130 km dalam sekali pengisian bateri (charging) selama 5-6 jam, dengan kecepatan maksimal 100 km/jam.
"Tapi kalau hanya putar-putar kota, cukup tiga jam pengisian saja," imbuhnya.
Oleh karena Eko mengaku pihaknya juga mengembangkan teknologi fast charging.
"Tapi daya listrik yang dibutuhkan cukup besar dan harus 3 fasa, yaitu bertegangan 380 volt yang biasanya digunakan untuk industri atau pabrik," tukasnya.
Dia mengatakan, proses pembuatan mobil ini memakan waktu sekitar 3 bulan, karena mengambil bodi dari mobil kuno yang perlakuannya berbeda dengan mobil baru.
"Sengaja memakai jenis mobil Volkswagen Safari karena kesannya klasik," terangnya.
Rektor ITN Malang Abraham Lomi, mengapresiasi pengembangan mobil listrik Bedjo-EV ini.
"Harapannya ada inovasi teknologi, sehingga charging time bisa diperpendek namun dengan jangkauan yang lebih jauh," tegasnya.
Sementara itu Ketua Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional (P2PUTN) Kartiko Ardi Widod menuturkan, sebenarnya sudah ada mobil-mobil listrik hasil kreasi mahasiswa ITN yang diikutkan dalam sejumlah kontes mobil hemat energi.
"Kami sengaja membuat Bedjo-EV ini agar tamu-tamu yang berkunjung, khususnya di Kampus II ITN, dapat berkeliling sambil meninjau fasilitas yang ada dengan mobil listrik berpenampilan klasik, yakni VW Safari," ungkapnya.
Kartiko berharap ke depan mobil listrik ini dapat disempurnakan dengan sinergi masing-masing program studi di ITN, baik itu dari sisi elektrikal, mekanis maupun aeorodinamisnya.
"Paling tidak nanti bodi akan kita buat sendiri, sehingga nanti tercipta mobil listrik dengan bentuk dan konsep baru," tandasnya.
Mobil ini mengusung penggerak Permanent Magnet Synchronous Motor. Baterainya menggunakan lithium LiFePo4 32S, 105V, 192 Ah (20kWh) yang dibenamkan di bawah lantai mobil. Charger memakai portable charger 3,3 kW dengan socket type 2EV Charger. Sementara Controller-nya menggunakan PSMS Controller dengan Field Oriented Sinewave. (eco/act)
Load more